Excist geram langkah mautnya tidak kunjung berhasil, padahal sudah ada 2 kontrak lagi yang harus diselesaikan. Satu adalah menculik dan bunuh seorang kepala gang Mafia diwilayah Irlandia itara dan satu lagi memusnahkan 2 kakak beradik warga Rusia diInggris yang mulai mengganggu daerah prostitusi kota London.
Sudah 2 kali ia memoles lipstick dibibirnya, ia kini membuka laci make up mencari eye shadow. Ia akan memoles alisnya hingga tebal. Itulah ciri cirinya kalau ia sedang nervous. Wajahnya ia poles dengan berbagai asesoris kecantikan dan duduk tegak didepan kaca meja rias memandangi wajahnya.
"Jack" katanya di telepon.
"Yes bos"
"Bergerak sekarang..mereka ada dicafe Joyous. Lenyapkan tim awal dan sandera Jefry. Mintakan keterangan dimana Roger berada"
"Oke saya berangkat sekarang"
"Tim yang kamu bawa siapa saja?"
"Ada Ali, Alwi dan Shiban semuanya dari Senegal"
"Oke berangkat sekarang"
Excist berjalan mondar mandir dikamarnya, ia liat sudah jam 1 malam. Ia mencuci mukanya dan masuk kekamar tidur. Sebuah kamar tidur yang super mewah dengan super king size bed ditengah ruangan. Disana terbaring telanjang 2 gadis cantik tanpa busana.
Ia berjalan dan melepaskan kimononya, Excist duduk dipinggir tempat tidur. Tangannya mulai menggrayangi paha salah satu gadis.
"Haai..ayok naik keatas, kita sudah tunggu dari tadi" ucap gadis itu dengan manja.
Excist naik keatas ranjang dan rebahkan dirinya diantara 2 gadis super sexy itu. Seorang gadis yang tadinya tidur terbangun, iapun dengan manja memeluk tubuh Excist.
"Hai baby..." ucapnya sambil mencium bibir Excist. Ia mendesah, gejolak birahinya memuncak. Dipagi hari yang dingin itu mereka bergelut dengan ganas seakan tiada hari esok..
...○○○○○...
Pada saat itu Jefri yang berdiri dibalik sebuah pohon besar melihat dengan jelas Reynold dan Mehdi turun dari mobil. Terahir ia melihat Rita turun, Jefri melihat Rita menenteng sebuah pedang semacam samurai.
Jefri ingat siapa Rita, ia sebetulnya adalah seorang pendekar samurai dari jepang. Sudah 2 kali dia memenangkan pertandingan samurai diJepang dan Korea. Semenjak ayahnya meninggal karena over dosis Heroin, Rita menjadi liar dan brutal. Ia sering terlibat pertarungan dengan Mafia Mafia lokal diJepang.
Excist mengetahui itu dan ia langsung terbang ke Jepang merekrut Rita dengan gajih perbulan yang fantastik.
"Kita liat siapa yang paling jago dalam urusan bacok membacok!" gerutu Jefri sambil berjingkat jingkat masuk ke Cafe lewat pintu samping.
Reynold memberi isyarat kepada Mehdi untuk masuk lebih dulu kedalam Cafe. Mehdi tidak sadar kini Jefri sudah berada dibalik pintu masuk.
Dikegelapan malam Jefri melihat pintu terbuka secara pelan pelan dan muncul satu tangan Mehdi mengacungkan pistolnya.
Dengan gerak cepat Jefri melibaskan golok memutus tangan itu.
"Aaaaaaa!!" teriak Mehdi.
Setelah memutus tangan Mehdi Jefri menunduk dan menghujamkan ujung golok kedalam perut dan merobeknya. Usus Mehdi keluar dan ia roboh ketanah dengan suara yang keras.
Reynold melihat gerakan gerakan 2 manusia dikegelapan ruangan langsung saja ia menembakkan pistolnya beberapa kali.
Jefri menunduk dan berlari kearah pintu samping dan bersembunyi dibalik sebuah pot besar.
"Mehdi! Mehdi!" teriak Reynold kalap.
Ia masuk sambil terus memberondongkan peluru kearah dalam. Ketika ia berdiri didepan pintu masuk kaget menemukan Mehdi sudah tersungkur ditanah.
Jefri mengeluarkan 2 pisau tajam, dengan cepat ia melemparkan kearah Reynold. Satu menancap dikening dan satu lagi menancap didadanya.
Jefry berlari kearah Reynold dan menebaskan leher Laki laki tegap itu. Kepala Reynold lepas dan menggelinding dilantai.
Ia menyalakan lampu, ruangan menjadi terang benderang. Suasana dalam Cafe seperti medan pertempuran jaman Romawi dulu. 2 tubuh bergeletak dengan genangan darah dimana mana.
"Rita! masuk kesini! semua meja dan kursi sudah kubersihkan..ayo kita duel!!" teriak Jefri sambil mengeluarkan golok lesayangannya.
Rita berlari masuk dengan samurai terhunus. Langkahnya terhenti ketika melihat dua rekannya tumbang dan amarahnya memuncak melihat disebelah kiri ada kepala Reynold dengan kedua mata melotot.
Rita melangkah maju mengitari dua mayat, ia langsung memasang kuda kuda dua tangannya menggenggam gagang samurai matanya tajam lurus kearah Jefri.
"Hehe..sayang sekali kamu harus ikut mati, kalau tidak lunayan jadi gundikku!" Jefripun bersiap siap dengan goloknya.
"Hiiiiaaa!!!" teriak Rita keras ia berlari dan menebaskan samurainya kearah kepala Jefri sebagai pancingan.
Jefri mengelak kebelakang ketika itu pedang samurai Rita berputar arah dan menebas perut Jefri. Tapi bukanlah sembarangan orang menjuluki Jefri sebagai "Sharp eye" ia bergerak kekanan dan memblok tebasan samurai dengan goloknya.
Traang!! benturan 2 benda tajam itu begitu nyaring terdengar.
Rita kaget, ia tidak menyangka Jefri begitu gesit dan mampu melihat tipuan yang ia lakukan.
...○○○○○...
jam menunjukkan pukul 1, pagi yang sangat dingin dikota London. Jalan jalan masih sepi hanya satu atau 2 orang bergegas jalan sambil menutup badan mereka dengan jaket tebal, mungkin mereka adalah para sekuriti gedung yang baru pulang dari shift malam mereka.
Jack sudah masuk kedaerah sungai Thames, diujung jalan dipinggir sungai ia sudah melihat Cafe Joyous dan ia juga melihat sebuah van parkir didepannya. Lampu mobil ia matikan dan dengan speed yang rendah ia mendekati.
Kurang lebih 209 meter ia parkirkan dan keluar dari mobil, pistol dengan peredam suara sudah ada ditangannya. Jack memerintahkan 3 pengawalnya menunduk dan memantau Cafe.
Mereka kaget melihat lampu Cafe menyala dan terdengar keributan didalamnya. Jack dan kawan kawannya berlari kecil dan sesampainya didepan langsung jongkok mencoba melihat apa yang sedang terjadi.
...○○○○○...
Pertarungan hidup dan mati bertambah seru. Sebuah sayatan berhasil dilakukan Rita, terlihat bagian perut Jefri terluka tapi tidak membahayakan.
"Kurang ajar!" teriak Jefri. Ia melepaskan berbagai bacokan dan tikaman.
Jack yang mengintip dari luar kaget melihat adanya 2 sosok tubuh tergeletak dan 2 orang sedang bertempur mati matian dengan sebilah samurai dan golok!
Pada suatu saat Jefri berhasil melompat dan menebas perut Rita. Wanita itu jatuh terduduk memegangi perutnya yang robek dalam, nafasnya terengah engah.
Jefri jalan pelan pelan kearah Rita, dengan sekali loncat ia menebas leher Rita.
Kini 2 kepala tergulir lepas dari badan mereka.
Banjir darah dimana mana..nafas Jefri naik turun. Wajahnyapun berlumuran muncratan darah. Ia duduk menyenderkan dirinya ketiang ditengah ruangan.
Jefri melepaskan goloknya dan membasuh mukanya dengan sebuah sapu tangan, disaat itulah sebuah pukulan keras mengenai belakang kepalanya. Ia tersungkur pingsan tanpa mengetahui apa yang menghantamnya dari belakang.
Jack bergerak cepat, ia memerintahkan Ali dan Alwi mengikatkan kedua tangannya Jefri ketiang. Mereka juga mengikat kedua kakinya.
Laki laki jangkung itu berdiri kearah bar mengambil sebuah basket kecil dan ia mengisinya dengan air dingin.
Jack mengambil sebuah kursi dan duduk pas didepan Jefri yang tertunduk pingsan.
Ia menyuruh Alwi dan Ali untuk membawa pisau pisau tajam dari bagasi mobil dan memerintahkan Shiban tetap dimobil. Kemudian Jack mengangkat ember berisi air dingin dan mengguyurkannya kewajah Jefri.
...¤¤¤¤¤...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments