Jefri mempersiapkan diri.

"Roger!" teriak Lisa

"Kenapa Lisa?!"

"Aku takut!"

"Jangan takut..aku ada disampingmu..ikuti aku saja, kita harus bisa menghindar dari mereka!" Ucap Roger sambil melihat kebelakang.

Mobil Barnaby sudah berhasil masuk diujung gang. Roger melihat Barnaby berhentikan didepan sana dan polisi itu turun dan berlari kearah Roger dan Lisa.

"Hei stop!" Tiba tiba Roger melihat Barnaby jongkok dan mengarahkan senjatanya kearah mereka.

Dengan refleks Roger menarik tangan Lisa ketembok dan mengangkat Lisa keatas.

"Loncat kesana Lisa! Cepat!" teriak Roger.

Dalam hitungan detik Roger melihat cahaya letusan dari pistol Barnaby. Untung sasarannya tidak tepat peluru mengenai tembok tidak jauh dari posisi Lisa.

"Aaai!!" Lisa berteriak, kini ia sadar bahaya benar benar mengancam. Ia melihat kesebelah bawah sana. Ada semacam rerumputan. Tanpa pikir panjang iapun lompat kebawah.

Roger berjongkok, ia memasang peredam suara dan membidikkan postolnya kearah Barnaby, ia melepaskan tembakan sebanyak 2 kali.

Barnaby terlihat terpental kebelakang dan tidak bangun lagi. Roger langsung naik keatas tembok.

Ia sempat melihat kearah 3 sosok yang mengejar menuju kearah gang. Saat itu Roger sudah berada diatas tembok.

"Lisa tunggu!" Roger langsung loncat kebawah, ia menarik tangan Lisa.

"Kita lari kearah sana..jalan ini tembus kejalan raya sana..ayok!"

Keduanya lari sekencang kencangnya. Roger baru sadar ia memegang pistol, sebaiknya ia masukan kedalam jaket pistol ini supaya tidak keliatan orang.

...○○○○○...

"Mehdi dan Rita periksa Barnaby, aku akan kejar mereka!" perintah Reynold.

Mehdi dan Rita jongkok disamping Barnaby, mereka masih sempat melihat Barnaby mencoba menarik napas terahir dan ahirnya ia tewas. Darah menggenang disekitar tubuhnya.

"Aah mati dia! ayok ikuti Reynold" ucap Mehdi.

Keduanya berlarian mengejar Reynold yang sudah berhasil memanjat tembok. Mehdi mengikutinya, iapun memanjat tembok diikuti Rita.

Ke tiganya melompat turun dan mengejar Roger.

Pada saat itu Roger melihat sebuah bis penumpang tujuan Westminster sedang menuju kehalte bis. Roger dan Lisa kembali melanjutkan larinya menuju kehalte bis. Sangat beruntung pas mereka sampai dihalte bis itu datang.

"Kurang ajar! mereka naik bis!" ucap Reynold melihat dari jauh Roger dan Lisa menaiki tangga bis dan masuk kedalamnya"

Ia berdiri disebrang jalan hanya bisa menyaksikan bis itu meninggalkan dirinya.

Reynold menarik ponsel dari sakunya dan menelpon Excist.

"Bos! Barnaby mati tertembak dan target lepas..maafkan kami"

"Cari sampai dapat! Kalau tidak bisa dapet sampai batas waktu pagi ini, maka operasi akan saya pindahkan ketim yang lain!"

"Baik bos kami akan kejar mereka"

Klik pembicaraan dimatikan Excist.

Kini ia geram..kenapa bisa lepas dari Barnaby? Ia mengambil lipstick dari tasnya dan mengoleskan kebibirnya. Itulah Excist..kalau stres ia akan memakai lipstick berulang ulang kali.

"Goblok sekali timku ini" gerutunya dalam hati.

Ia langsung mengambil ponsel dan mengontak seseorang.

"Jack..ini Excist, siap siap besok pagi ada job baru untukmu"

"Saya siap bos!"

"Oke target saat ini sedang diburu Reynold dan timnya, batas waktu adalah besok pagi..kalau mereka gagal maka tugasmu adalah sikat habis Reynold dan timnya, aku tidak mau ada jejak mereka, dan kau kuangkat sebagai lapis ke 2 tim pemburu"

"Beres bos..saya dibell kalau sudah On"

...○○○○○...

Peluh membasahi kening Roger, ia mengambil satu sapu tangan dan mengeringkan keningnya, ia menoleh keLisa.

"Lisa..keningmu basah keringat mau aku lap?"

Ia tidak menjawab hanya menganggukkan kepalanya lemas.

Dengan rasa kasihan dan penuh sayang Roger mengusap kening Lisa.

Tiba tiba Lisa menangkap tangan Roger.

"Roger..kamu sayang sama aku?"

Roger kaget mendapat pertanyaan itu. Ia menganggukan kepalanya.

"Kalau kamu sayang sama aku, sekarang ceritakan siapakah kamu sebenarnya"

Ia menarik napas panjang, untung didalam bis malam itu hanya mereka dan sepasang orang tua yang duduk agak didepan.

Roger mulai bercerita tentang latar belakang dirinya dan kenapa sampai papanya Lisa meninggal.

Lisa terkejut dan melepaskan pegangan tangannya.

"Roger..kamu adalah serial killer..kamu pembunuh bayaran! Oh my God!"

Roger meletakkan jarinya dibibir Lisa. Ia memohon Lisa jangan terlalu keras.

"Roger! bagaimana bisa kamu tidak memberitahu papa lebih dulu tentang siapa kamu! Kalau saja kamu berterus terang pasti papa akan mempersiapkan diri lebih baik lagi..Oh Tuhan!"

"Ya itu kesalahanku..tapi waktu itu aku juga bingung bagaimana mau berterus terang kepada papa"

Lisa memandang lurus kedepan..pikirannya kalut, ia menyesali tidak memberikan warning lebih awal kepada papanya.

"Kita kemana sekarang?"

"Aku ada sebuah tempat, kita akan bersembunyi disana sementara waktu"

"Dimana?"

"Kita akan berhenti diWestminster dan naik taxi kembali kerumah papa..mobilku disana"

...○○○○○...

Roger menulis sebuah pesan kepada temannya, Jefri.

"Jef, Dan Steward meninggal..kita hampir saja mati, tapi untung masih bisa menghindar. Kita akan kevillamu malam ini. Jaga dirimu, mungkin mereka akan mencarimu"

Jefri yang menerima pesan pendek itu langsung mendekati istrinya.

"Darling sesuatu telah terjadi.."

Ia menceritakan tentang Roger dan kemungkinan para pembunuh itu akan mencarinya. Ia minta istrinya pergi keExeter tempat orang tua sang istri malam ini juga dan membawa anak mereka untuk berjaga jaga. Kemudian ia minta untuk tetap disana sampai kondisi kembali membaik.

"Aduuh..kamu kembali keduniamu dulu, aku pikir semua sudah terlewatkan" ucap istrinya kesal.

"I am sorry dear..ini hanya untuk keselamatanmu saja..Sayapun sebetulnya tidak mau lagi, tapi karena mereka kesini kemarin..kemungkinan orang orang itu akan mencari kesini"

"Ini terahir Jefry..aku tidak mau lagi ada yang seperti ini. Kasian anakmu"

"Aku mengerti sayang..oke sebaiknya kamu pak barang barangmu dan kerumah orang tuamu sekarang ya"

...○○○○○...

Benar saja perasaan Jefri..ia yang sudah bergelut didunia yang oenuh kekerasan itu sadar bahwa ia pasti menjadi target selanjutnya. Masalahnya Excist tau bahwa dia punya hubunhan kedekatan dengan Roger.

Excist mendengar berita lolosnya Roger langsung memerintahkan Reynold menuju kearah Cafe Joyous. Pesannya..

"Culik Jefri dan siksa dia..tanyakan apa langkah Roger selanjutnya"

Reynold langsung menuju kearah pinggiran sungai Thames malam itu juga.

Mereka tidak tau bahwa Jefripun sedang mempersiapkan diri. Semua golok yang sudah lama tidak ia keluarkan kini sudah disiapkan diatas meja.

Jefri mengganti pakaiannya dengan track suit berwarna serba hitam. Selain golok ia juga menyiapkan sebuah senapan buru dengan sekotak peluru tajam.

Senapan ia gantung dipunggungnya dan dengan sebilah golok yang paling tajam ia melangkah kesamping Cafe. Semua lampu sudah ia padam kan. Ia duduk dibawah sebuah pohon yang rindang agar tidak terlihat dari jalanan.

Kira kira satu jam ia duduk disana dari kejauhan nampak sebuah mobil van hitam bergerak oelan kearah cafenya.

Jefri menggenggam kencang goloknya dan berdiri disamping pohon memperhatikan lajunya kendaraan itu yang terus mendekati Cafe.

"Berani sekali kalian datang ketempatku" gerutu Jefri.

...¤¤¤¤¤...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!