Rencana penyerangan.

Ia membiarkan rambut panjangnya menutupi wajahnya dan menurunkan topinya agak kebawah. Sekilas orang tidak menyangka itulah Roger.

Sebuah nomor ponsel ia tekan dan terdengar nada panggilan diseberang sana. Tidak lama kemudian sebuah suara dengan nada serak terdengar.

"Halo..?"

"Ayah..jangan kaget ini aku Roger"

"Hah.. ya Tuhan kau selamat nak? dimana sekarang?"

"Ayah aku tidak banyak waktu, nanti malam jendela belakang jangan dikunci aku akan masuk dari belakang rumah"

"Oh ya ya..awas didepan rumah ada penjagaan polisi..semenjak kau menghilang mereka menjaga depan rumah. Ayah tau kau selamat nak, Ayah tau kau bisa menghindar dari bahaya..Nanti malam aku tunggu dirumah ya"

"Ayah..coba dicek dikamar tidur Ayah dibawah lemari aku pernah taro satu koper kecil apa masih ada?"

"Sebentar Ayah cek ya"

"Oke cepat ya ayah"

Orang rua itu tergopoh gopoh masuk kekamar tidurnya. Ia melongok kebawah lemari, disana ada koper berwarna hitam.

"Roger, iya ada disini"

"Bagus..nanti malam aku datang jam 10 ya"

"Ati ati anakku"

"Baik ayah, Sampai nanti malam bye"

Matanya kembali melihat kearah Jefri, ia masih duduk dibangku kosong dan beberapa polisi berpakaian biasa masih berdiri tidak jauh darinya.

"Beli ikan di China Town sekarang" Roger mengirim sebuah pesan.

Jefri menoleh kearah ponsel dan berdiri meninggalkan tempat itu. Kedua polisi yang berdiri bingung melihat Jefri bangkit. Salah satunya mengontak temannya dimobil.

"Target bergerak"

"Ikuti dari jarak jauh"

Jefri dengan tenang berjalan keluar Hyde Park dan menuju kestasiun Tube Bayswater.

...○○○○○...

"Jef, masuk kerestoran Happy Wok" pesan pendek itu masuk diponsel Jefri.

Dari arah depan stasiun Tube Bayswater Jefri melihat sebuah restoran China kecil dengan segera ia masuk kedalam.

Ia melihat kekiri kanan tidak ada Roger disana, tiba tiba seorang laki laki tua dengan perut agak buncit mendekati.

"Mister King ada dibelakang, cepat masuk kewat dapur"

Jefri bingung atas perintah itu tapi ia menuruti kata kata orang berperut buncit. Ternyata Roger memang sudah ada didapur menunggunya.

"Hai..cepat kita keluar dari pintu belakang, Wong Sie thanks ya" ucap Roger sambil melambaikan tangan kanannya.

"No problem" jawab laki laki itu sambil mengacungkan jempolnya.

"Temanmu?" tanya Jefri.

"Ya..ayo cepat kebelakang"

Keduanya keluar lewat pintu belakang dan berlari dengan kencang kearah stasiun Tube melewati pintu lain.

2 petugas polisi yang melihat Jefri masuk kerestoran China langsung mengikuti dan masuk.

Mereka menengok kekanan kekiri lagi lagi orang bertubuh gendut itu mendekati.

"Silahkan duduk, untuk 2 orang?"

Mereka bingung padahal mereka yakin melihat Jefri masuk kedalam restoran.

"Tadi ada seorang priya masuk kesini..mana dia sekarang?"

Laki laki gendut itu seakan berpikir dan melihat kekiri kanan..ia hanya mengangkat kedua bahunya sambil tersenyum.

"Siapa ya? Tidak ada tuan..Apakah tuan tuan mau makan?"

"Tidak! tidak apa apa" Merekapun keluar lagi dan mengontak para petugas inti.

"Kita kehilangan jejak Jefri! Diulangi..kami kehilangan dia!" ucap seorang dari 2 orang itu.

"Ko bisa hilang? Itu ada jalan kecil dibelakang restoran cek disana!"

Sudah tentu mereka tidak akan menemukan Jefri karena keduanya sudah masuk kereta menuju arah utara London.

...○○○○○...

"Ahirnya kita bertemu" ujar Jefri sambil memeluk Roger.

"Bagaimana kabarmu? Semuanya sudah sembuh?"

"Aku masih mengunjungi dokter spesialis, pengecekan masih berlangsung..tapi aku sudah lumayan sehat"

"Baguslah..kita akan bahas masalah ini secepatnya, kita akan turun distasiun Victoria dari sana ganti pakai bis, kita menuju rumah ayahku"

"Jadi apa rencanamu?"

"Jef, bantu aku menjadi pengintai..besok aku akan melakukan penyerangan total kemarkas Excist. Tugasmu hanya mengintai dari luar apakah ada pasukan dia masuk atau tidak. Aku akan membunuhnya,tidak ada jalan lain"

"Waah! apa kamu sudah nekad melakukan itu? Disana ada banyak pengawalnya mulai dari llobi sampai pintu masuk lantainya!"

"Serahkan itu padaku..Aku akan membuat sebuah ledakan kecil ditempat parkir dan juga ditoilet llobi. Kalau mereka sudah kacau, aku akan naik kelantai tempat dia berada"

"Wah ko nekad sekali!" ucap Jefri.

"Jef, hidupku sudah diancam terus menerus. Belum lama ini aku membunuh 2 orang ditempat tinggalku..aku bosan dan geram sekali..kemana aku pergi pasti ada yang ingin membunuhku! Sudah tiba saatnya aku yang mendatangi dia dan menghabisinya sekaligus supaya kontrak bisa dimatikan"

"Bagaimana kalau kau terbunuh?"

"Aku sudah pikirkan marang matang..tapi kalau sampai aku terbunuh, tolong jaga ayahku ya"

Jefri menganggukkan kepalanya.

"Oke kita sudah sampai, ayo turun"

...○○○○...

"Roger! ya Tuhan aku pikir kamu sudah tidak ada ya Tuhan!" ucap ayahnya Roger sambil memeluk anaknya.

"Ayah aku masih disini, jangan kawatir..oya ini kenalkan temanku Jefri"

"Halo Jefri ayok masuk"

Roger berjalan kearah jendela dan mengintip dari balik korden, ia melihat 2 polisi dengan senapan mesin otomatis berjalan mondar mandir didepan rumah ayahnya.

"Mereka disana saling bergantian jaga Roger" bisik ayahnya.

"Oke ayah, aku disini hanya untuk 1 malam dan akan pergi lagi..tidak usah kawatirkan diriku, aku pasti satu saat akan kesini lagi"

"Yang penting selalu kirim kabar saja ya, aku tau setelah kepergian Lisa kau sangat terpukul semoga kamu selamat anakku. Aku akan selalu mendoakanmu..aku akan buatkan teh oanas untuk kalian"

"Terima kasih, kami akan berbicara didalam kamar tidur sebentar ayah"

"Silahkan..silahkan"

...○○○○○...

"Jef, liat apa yang aku punya" kata Roger sambil mengeluarkan sebuah koper besi hitam dari bawah lemari.

"Apa itu Roger?"

Roger membuka koper itu didalamnya ada 2 submesin gun kecil dan 2 kotak peluru.

"Dengan 2 senapan ini aku akan memporak porandakan marks Excist dan liar ini!"

Roger mengeluarkan sebuah kotak kecil ia membukanya dihadapan Jefri. Mata Jefri tetbuka lebar dan saking kagetnya mulutnya terbuka takjub melihat disana ada 3 kotak bom beserta timernya.

"Kamu akan mengebom gedung itu?!"

"Tidak seluruhnya, satu akan aku oasang ditoilet imum diparkiran mobil dilantai bawah dan satu lagi didekat pos penjagaan depan, ketika mereka panik itu aku akan naik kelantainya diatas"

"Tapi mereka akan mengenalimu?" tanya Jefri.

"Aku akan memakai seragam tukang betul pipa air..kamu liat saja nanti..masalahnya aku hanya punya paling lama 30 menit sebelum para bodyguard kembali keposnya masing masing. Aku hitung 2 menit naik lift kemudian 10 menit eksekusi, 2 menit turun kebawah dan keluar gedung. Misi selesai"

"Waduh menakutkan!"

"Tugasmu menunggu aku sampai selesai..apabila dalam waktu 25 sampai 30 menit aku tidak keluar maka sesuatu terjadi pada diriku..kau sebaiknya pergi dari tempat ini..tapi kalau aku berhasil, kita ketemu divillamu..okay?"

"Okey aku setuju..semoga kau berhasil"

"Besok kita kesana kira kira jam 8.30pagi, aku tau dia masuk kekantornya jam 9"

...¤¤¤¤¤...

Terpopuler

Comments

Bens

Bens

Halo apa kabar terima kasoh sudah mampir

2023-02-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!