Bab 14 Dia Sangat Hancur

Setelah itu Kiano berlari menjauh dari sang istri. Dan Wajah Kinara merah padam karena marah.

"Dasar tidak sopan, kamu ini kecil-kecil beraninya menonyor kepalaku." Teriak Kinara. Lalu dia berlari mengejar Kiano yang menjauh darinya.

Saat mendengar teriakkan sang istri, Kiano menoleh ke arahnya lalu tersenyum seolah mengejek ke arahnya.

"Balik sini kamu kalau berani. Dasar ABG kurang ajar." Teriaknya lagi.

Kinara sangat marah saat kepalanya ditoyor begitu saja oleh sang suami. Meski Kiano adalah suaminya,namun dari segi usia Kiano lebih muda darinya.

"Dasar Kiano.. Awas aja kalau ketangkap" Teriaknya lagi.

Meski nafasnya sudah terengah-engah, namun Kinara belum puas sebelum mendapatkan Kiano. Dia tetap berlari mengejar Kiano yang memiliki langkah dua kali lipat darinya.

Hingga banyak pasang mata yang menatap aneh ke arah mereka, karena tingkah mereka yang seperti anak kecil. Tak sesuai dengan usianya.

Kiano menghentikan langkahnya saat Kinara tengah terduduk di tengah jalan karena kehabisan nafas.

"Kamu kenapa?" Kiano memutar langkahnya.

Sebelum dia sampai di posisi Kinara, Kinarapun seketika langsung bangkit melihat pergerakkan sang suami. Ternyata dramanya untuk terduduk di lantai membuat suaminya khawatir. Kinarapun tersenyum dalam hati.

Dengan reflek Kiano berbalik arah ketika Kinara mengejarnya dengan tangannya yang mengepal seolah ingin memukulnya.

Kiano memperlebar langkah kakinya dengan sesekali menoleh ke arah di mana sang istri masih mengejarnya. Tak lupa juluran lidah seperti anak kecil yang sedang bertengkar, saling ejek.

BRAKK.. Kiano terduduk di lantai karena tak sengaja menabrak seorang pengunjung kebun binatang tersebut.

"Auw.." Rintihan dari seseorang yang telah ditabraknya karena dia juga jatuh terjengkang ke belakang.

"Ha..haha..hahaha" Dari jauh Kinara tertawa. Tapi tak sampai hati, diapun berlari menghampiri sang suami.

"Saya minta maaf, saya tidak sengaja menabrakmu." Kiano berusaha berdiri dan meminta maaf kepada orang tersebut.

"Kamu gak kenapa-napa kan?" Tanya Kinara tepat berada di sampingnya. Dan diangguki oleh Kiano. Kinarapun membantunya untuk membersihkan celana Kiano yang penuh akan debu.

"Kiano" Panggil seseorang yang baru saja ditabraknya.

Kiano dan Kinara menoleh ke arah sumber suara tersebut. Gadis berambut hitam legam sepunggung, dengan wajah cantik khas tionghoa yang memanggilnya.

Tiba-tiba gadis itu memeluk tubuh athletis Kiano dan membuat empunya mematung. Tak ada pergerakkan dari Kiano, membuat sang gadis semakin berani menelusupkan wajahnya di dada bidang miliknya.

"Kiano, kemana saja kamu selama ini? Aku kangen sama kamu" Ucapnya. Hati Kinara tiba-tiba merasa sakit mendengarnya.

"Siapa gadis ini? Apa ini pacarnya Kiano atau mantan pacarnya. Dia sangat muda dan cantik, berbeda denganku." Batin Kinara.

Kiano ingin melepas pelukan itu namun si gadis malah mengeratkan pelukannya,

"Seperti ini aja Ki, aku masih kangen sama kamu" Ucap gadis itu dengan lirih hingga hanya Kiano yang mampu mendengarnya.

Melihat tak ada penolakan dari sang suami membuat dada Kinara terasa sesak. Seolah kehadirannya tak diharapkan, dia memutuskan melangkahkan kakinya untuk menjauh pergi.

Hingga kepersekian menit pelukan tersebut tak juga ditanggalkan. Hingga sekelebat bayangan sang istri memutar di pikirannya. Lalu Kiano melepas pelukannya seketika dengan kasar dan membuat gadis itu lagi-lagi terjengkang ke belakang.

"Kiano" Rengeknya.

"Jangan pernah sentuh aku lagi Naomi." Sentaknya.

"Aku kangen sama kamu Ki." Jawabnya dengan tak lama suara isak tangis keluar dari bibirnya.

...****************...

Flasback

Naomi Clara, gadis cantik berdarah Tionghoa. Berwajah cantik, dengan mata sipit dan kulitnya yang putih mulus.

Naomi adalah satu-satunya perempuan yang mampu menakhlukan Kiano, sang juara sekolah. Maka dari itu, dia adalah cinta pertama Kiano.

Namun kisah cinta pertama Kiano tak semulus cerita cintanya saat ini. Saat itu Kiano masih duduk di bangku putih biru. Dia juga masih tinggal bersama kakek dan neneknya di Surabaya, hidupnya sederhana berbeda dengan kehidupannya kini.

Saat itu Kiano baru saja naik kelas ke kelas IX dengan prestasinya yang tak tertandingi.

Hari itu hari pertama masuk sekolah, seperti biasanya dia lebih memilih untuk menyepi dan duduk sendiri. Ibu Liana, walikelasnya masuk ke dalam kelas bersama gadis kecil dan imut.

"Selamat pagi anak-anak." Sapa ibu guru muda itu.

"Selamat pagi bu" Jawab mereka serempak.

"Selamat datang di kelas IX ya anak-anakku, pertahankan prestasi yang sudah kalian raih. Kalau bisa tingkatkan lagi" Ucap bu Liana.

"Oia, pagi ini ibu membawa teman baru untuk kalian. Perkenalkan dirimu" Lanjutnya dengan menepuk bahu gadis itu.

"Selamat pagi teman-teman, perkenalkan nama saya Naomi Clara. Saya pindahan dari Manado. Mohon bantuan kalian semua." Ucapnya dengan tersenyum.

"Salam kenal Naomi" Jawab mereka.

"Kamu silahkan duduk di samping Kiano." Titah bu Liana dengan menunjuk bangku kosong di sebelah Kiano. Dan diangguki oleh Naomi.

Dia berjalan menghampiri Kiano,

"Hay, kenalkan namaku Naomi" Ucapnya dengan tersenyum ramah.

"Aa-aku Kiano" Jawab Kiano dengan tergagap.

Detak jantungnya berdegub kencang saat berada di dekat Naomi. Entah apa yang dirasakannya, karena tidak pernah merasakan ini sebelumnya.

"Salam kenal Kiano, bolehkah aku duduk di sini?"

"Boleh, silahkan Naomi." Kiano menggeser tubuhnya agar Naomi bisa duduk di sampingnya, tepatnya di sebelah dinding.

Hampir satu tahun kedatangan Naomi, Kiano mulai menaruh rasa pada gadis itu. Namun tak sedikitpun ada keberanian untuk mengungkapkannya. Hingga pesta kelulusanpun tiba.

Seluruh para murid kelas IX telah siap dengan kostumnya. Dengan menggunakan jas berwarna hitam serta tuxedo warna senada, Kiano kecil telah berada di sekolah.

"Kamu harus mengungkapkan perasaanmu Kiano, kalau tidak kamu akan menyesalkan. Karena setelah ini, kamu tak akan pernah tahu takdir apa yang akan terjadi pada kalian berdua." Batinnya.

Dengan seluruh keberaniannya dia berjalan ke tengah kerumunan dengan membawa sebuah buket bunga mawar di tangannya. Berniat untuk mencurahkan seluruh isi hatinya.

Namun yang sayang, gadis cantik bergaun putih dan sebuah mahkota kecil yang bertengger kepalanya layaknya seorang putri kerajaan itu sedang menerima ungkapan hati seorang lelaki yang berlutut di depannya.

Senyum Naomi merekah dengan tangannya memeluk sebuah buket bunga mawar merah. Dan Suara tepuk tangan menggema riuh di dalam gedung aula salah satu SMP milik pemerintah.

Kiano yang mengetahuinya nampak terkejut, raut wajahnya berubah menjadi muram. Hingga buket bunga yang ia bawa tanpa sadar terjatuh ke lantai. Dan terinjak-injak kaki para murid yang sedang bersorak ria. Lalu dia berlalu pergi.

Dia menyusuri jalanan kota Surabaya dengan derasnya air hujan yang mengguyur tubuh kecilnya untuk kembali pulang ke rumah. Karena saat itu dia sangat hancur.

Dia sampai ke rumah dengan tubuh lusuhnya. Tubuh yang basah kuyup penuh akan cipratan air hujan. Air matanya pun runtuh bersama air langit siang ini.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!