Tidak Diberi Pilihan

"Hayden, kau dari mana saja?" Drake -ayahanda dari Hayden dan Jay bertanya ketika beliau melihat Hayden berjalan ke arahnya.

Hayden tersenyum manis. "Aku dari toilet, Ayah."

Memendarkan pandangan, Hayden menelisik keadaan sekitar tatkala ia menyadari, ia tidak menemukan keberadaan Emely dan sang adik - Jay. "Ibu dan Jay, di mana?"

Drake mendengkus lelah. "Mungkin mereka sedang melihat calon istrimu."

Hayden mengangguk paham. Ia melirik jam kecil yang melingkar di pergelangan tangannya sekilas. "Bukankah, seharusnya acara pernikahan ini dilangsungkan dua menit lagi? Kenapa tidak ada yang menyuruhku untuk bersiap?"

"Ah itu. Acara pernikahan diundur setengah jam, karena sepertinya, calon istrimu butuh lebih banyak waktu untuk bersiap."

Pria tampan itu tersenyum manis seraya menundukan pandangannya sekilas. "Ah, begitu rupanya."

...***...

Felu duduk terdiam di sofa yang berada di ruang tunggu khusus pengantin wanita. Penampilan gadis itu, kini sudah berubah seutuhnya.

Tubuhnya terbalut oleh gaun pengantin yang indah berwarna putih salju. Surainya tertata sederhana, seperti bentuk lilitan tali yang sedikit berantakan dengan sentuhan akhir headpiece manik-manik yang disematkan. Tampak begitu cantik mempesona.

Riasan wajahnya terkesan segar dan tidak terlalu berlebihan. Mengingat, gadis itu memang memiliki tekstur kulit dan postur wajah yang sempurna, ia tidak begitu membutuhkan riasan yang terlalu mencolok.

Feli menunggu dengan sabar. Menunggu acara pernikahan untuk segera dilaksakan, agar ia bisa bicara berdua saja bersama Hayden dan menjelaskan situasi yang sebenarnya.

Tatapan matanya terlihat begitu kosong, tertuju pada sudut ruangan yang ditempatinya tersebut. Jika saja riasan tidak menutupi kulit wajahnya, mata sembab dan kulit pucat, pasti terlihat jelas.

Gadis cantik itu tidak memiliki waktu tidur dan istirahat yang cukup semalam. Kondisi tubuhnya saat ini, bisa dibilang begitu lemah dan tidak memiliki cukup tenaga tersisa.

Segala hal yang ia lalui beberapa hari terakhir ini, dirasanya sudah sangat keterlaluan. Terlalu menguras tenaga dan pikiran. Terlalu menyakitkan dan menyedihkan.

Terkadang, ia merasa Tuhan begitu kejam pada dirinya. Hidupnya terasa begitu berantakan. Ia tidak tahu, kenapa ia merasa, terlampau sering melalui masa yang begitu sulit beberapa waktu terakhir, terutama semenjak sang ayah meninggal.

Ia bahkan tidak tahu, bagaimana bisa ia mampu bertahan hingga sekarang ini. Sempat pemikiran untuk bunuh diri menghampiri dan berputar dalam benaknya sejak dua tahun terakhir.

Ia pun merasa bingung, kenapa sampai sekarang ia masih bisa menahan diri dan menjadi gadis yang kuat, seperti sekarang ini.

Ayahnya meninggal. Kakaknya membencinya. Kisah cinta indahnya bersama Hayden hancur. Hayden membencinya dan sekarang, ia harus menggantikan posisi sang kakak sebagai mempelai dari pria yang membencinya tersebut.

Tapi kenapa Jane harus melarikan diri? Bukankah dia tengah mengandung? Apa alasan sebenarnya dibalik semua ini? Apa ada sesuatu yang tidak ia ketahui? Apa Hayden dan Jane menyembunyikan sesuatu darinya?

Berbagam macam pertanyaan berputar dalam benak Feli, membuat fokusnya jadi terbagi.

Feli membuang napas kasar seraya perlahan menundukan pandangan. Menangis? Tidak. Air mata sudah tidak lagi tersisa dalam pelupuknya, sudah habis terkuras.

"Feli ...," lirih Mika yang saat itu tiba-tiba duduk di samping Feli dan menggenggam tangannya.

Feli perlahan menengadahkan pandangan, hingga manik hazel yang nampak begitu lemah itu, bertemu dengan netra Mika yang menatapnya dengan tatapan sendu.

Gadis itu tersenyum lirih. "Iya, Kak?"

Mika meremat lembut telapak tangan Feli dalam genggamannya. "Apa kau baik-baik saja?"

Feli terkekeh getir. "Apa itu harus dipertanyakan?"

Mika membuang napas kasar seraya menundukan pandangan sekilas. "Kau bisa memberitahu situasi sebenarnya pada Hayden nanti. Pernikahan itu, tidak akan dianggap pernikahan nyata, jika nama Jane yang pendeta sebut di atas altar nanti."

"Apa Kakak yakin, jika Hayden tidak akan menyadari, bahwa mempelai wanitanya bukan Kak Jane?"

Mika mengangguk samar. "Hemm. Kau tidak perlu cemas. Kita sudah menyiapkan wedding veil khusus yang sedikit tebal, hingga Hayden ataupun semua orang yang melihatmu, tidak akan bisa mengenali wajahmu."

Feli menatap Mika dengan tatapan cemas. "Apa itu masuk akal? Bukankah, di atas altar nanti, Hayden akan membuka wedding veilnya? Lagipula, Hayden pasti mengenali suaraku saat aku mengucapkan janji suci pernikahan."

Mika menyentuh lembut bahu Feli dan sedikit merematnya. Ia berusaha meyakinkan Feli yang terlanjur panik, bahwa semua ini akan berjalan lancar dan baik-baik saja. "Kau tenang saja, Nyonya Wilson pasti akan mencari solusi untuk itu."

Feli membuang napas kasar seraya menggeleng tidak percaya. "Ini konyol. Semua ini tidak masuk akal, Kak."

...***...

"Ibu, apa sebenarnya yang sedang ibu pikirkan? Kenapa Ibu meminta Feli untuk menggantikan Kakaknya, sebagai mempelai?" Jay memborbardir sang ibu dengan pertanyaan yang menurutnya sangat perlu untuk di jelaskan.

Emely dan Jay saat ini tengah berjalan menuju ruangan di mana pernikahan Hayden akan segera dilangsungkan.

"Ibu tidak punya pilihan lain Jay. Kita harus tetap melaksanakan pernikahan ini, apa pun yang terjadi."

Jay menatap sosok sang ibu dengan tatapan penuh ketidak percayaan. "Ibu, bagiamana bisa pernikahan ini tetap dilangsungkan? Dan Ibu mengganti mempelai wanitanya begitu saja?"

Emely menghentikan langkahnya saat itu juga, membuat Jay melakukan hal yang sama. Ia memutar tubuhnya agar bisa saling berhadapan dengan Jay yang berdiri di belakangnya.

Emely menatap Jay dengan raut wajah serius, bersamaan dengan tatapan tajamnya. "Bukankah Ibu sudah bilang?! Ibu tidak punya pilihan."

Jay membuang napas kasar seraya memutar bola matanya jengah. "Tapi, Hayden akan mengetahui bahwa mempelai wanitanya bukanlah Jane."

Emely mendengkus lelah. "Tenanglah Jay. Pernikahan ini akan berjalan sebagaimana mestinya. Soal siapa yang menikah dengan Hayden, kita bisa bicarakan dan menjelaskan semua itu pada Hayden nanti, setelah acara pernikahan ini selesai."

Jay menatap sang ibu dengan tatapan tajam bersamaan dengan wajahnya yang menunjukan penuh keseriusan. "Apa alasan Ibu, hingga Ibu berani melakukan hal beresiko seperti ini?"

"Kau sudah mendengar alasannya. Kau mendengar apa yang Ibu katakan pada Feli sebelumnya, bukan?"

"D-dua tahun yang lalu ... Hayden pernah berniat melamar seorang gadis. Dia sudah membeli bunga dan cincin yang cantik, tapi entah kenapa, ia kembali dalam keadaan kacau."

Perkataan Emely yang Jay dengar sebelumnya, berhasil berputar sendirinya dalam benak pria tampan itu.

"Anakku pengalami depresi saat itu dan beberapa hari yang lalu, ia datang padaku dengan raut wajah bahagia untuk pertama kalinya. Dia memintaku dan ayahnya untuk melamar Kakakmu."

Yang lainnya ikut berputar, membuat Jay menatap sang ibu penuh terka. "Apa itu semua benar? Kenapa aku tidak mengetahui hal itu?"

Emely membuang napas kasar seraya menundukan pandangan sekilas. Ia berusaha mengontrol tangisnya yang bisa pecah kapan saja, sebisa mungkin. "Karena Hayden, tidak pernah mau berbagi dukanya dengan siapa pun."

Tbc ....

Terpopuler

Comments

Ning Ning

Ning Ning

ouh so sweet haiden love you

2023-03-25

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog | Perjanjian
2 Tamu Tak Diundang
3 Mantanku Jadi Calon Kakak Iparku
4 Dendam Berkedok Pinangan
5 Perdebatan
6 Calon Pengantin yang Dirahasiakan
7 Pelukan dari Adiknya Mantan
8 Tawaran jadi Pengantin Pengganti
9 Mantan tapi Posesif
10 Masalalu yang Menghantui
11 Mimpi Buruk
12 Mempercepat Rencana Pernikahan
13 Perubahan Rencana
14 Gaun Pengantin untuk Calon Istri Mantan
15 Kabar Bahagia tapi Menyakitkan
16 Kekacauan di Hari H
17 Tidak Diberi Pilihan
18 Kejutan Besar
19 Pernikahan Jebakan
20 Menetap karena Rasa Bersalah
21 Dilema
22 Benih-Benih Kebucinan
23 yang Terjadi Dua Tahun Lalu
24 Panik Atack
25 Bercak Merah Tanda Kepemilikan
26 Kemunculan Seseorang
27 Cinta Berkedok Dendam
28 Kembalinya Hayden yang Manis
29 Pengungkapan Rasa
30 Panggilan Menggelikan
31 Negosiasi | FlashBack
32 Sulitnya Menghadapi Wanita Mabuk | FlashBack II
33 Ayah dari Bayi Jane
34 Bulan Madu?
35 Keterlibatan Emely | FlashBack
36 Enigma
37 Kisah Hayden | Half FlashBack
38 Kisah Hayden 2 | Half FlashBack
39 Pembuktian?
40 Pengkhianatan
41 Hanya Bagian dari Bunga Tidur
42 Saling Menggoda
43 Suami Mesum vs Istri Lugu
44 Sebuah Peringatan
45 Sikap Kekanak-kanakan Hayden
46 Sedang Dimabuk Cinta, Katanya
47 Ayo Mandi Bersama
48 Mandi Bersama atau Memberi Ciuman
49 Ujian Untuk Jayden
50 Senyum Manis Hayden Untuk Feli
51 Negosiasi Perihal Hutang Piutang
52 Akhirnya DEAL
53 Penepatan Janji Hayden
54 Keromantisan Yang Tak Berkesudahan
55 Hujaman Kecupan Manis
56 Masih Enggan Untuk Berhenti Bermesraan
Episodes

Updated 56 Episodes

1
Prolog | Perjanjian
2
Tamu Tak Diundang
3
Mantanku Jadi Calon Kakak Iparku
4
Dendam Berkedok Pinangan
5
Perdebatan
6
Calon Pengantin yang Dirahasiakan
7
Pelukan dari Adiknya Mantan
8
Tawaran jadi Pengantin Pengganti
9
Mantan tapi Posesif
10
Masalalu yang Menghantui
11
Mimpi Buruk
12
Mempercepat Rencana Pernikahan
13
Perubahan Rencana
14
Gaun Pengantin untuk Calon Istri Mantan
15
Kabar Bahagia tapi Menyakitkan
16
Kekacauan di Hari H
17
Tidak Diberi Pilihan
18
Kejutan Besar
19
Pernikahan Jebakan
20
Menetap karena Rasa Bersalah
21
Dilema
22
Benih-Benih Kebucinan
23
yang Terjadi Dua Tahun Lalu
24
Panik Atack
25
Bercak Merah Tanda Kepemilikan
26
Kemunculan Seseorang
27
Cinta Berkedok Dendam
28
Kembalinya Hayden yang Manis
29
Pengungkapan Rasa
30
Panggilan Menggelikan
31
Negosiasi | FlashBack
32
Sulitnya Menghadapi Wanita Mabuk | FlashBack II
33
Ayah dari Bayi Jane
34
Bulan Madu?
35
Keterlibatan Emely | FlashBack
36
Enigma
37
Kisah Hayden | Half FlashBack
38
Kisah Hayden 2 | Half FlashBack
39
Pembuktian?
40
Pengkhianatan
41
Hanya Bagian dari Bunga Tidur
42
Saling Menggoda
43
Suami Mesum vs Istri Lugu
44
Sebuah Peringatan
45
Sikap Kekanak-kanakan Hayden
46
Sedang Dimabuk Cinta, Katanya
47
Ayo Mandi Bersama
48
Mandi Bersama atau Memberi Ciuman
49
Ujian Untuk Jayden
50
Senyum Manis Hayden Untuk Feli
51
Negosiasi Perihal Hutang Piutang
52
Akhirnya DEAL
53
Penepatan Janji Hayden
54
Keromantisan Yang Tak Berkesudahan
55
Hujaman Kecupan Manis
56
Masih Enggan Untuk Berhenti Bermesraan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!