"Meski tanpa ini... Kamu kira Jorge akan mengira aku tidak menyentuhmu?" Toby berdiri tegak dengan pandangannya mengantarku yang mulai menuju kamar mandi dengan wajah yang memerah. Antara, marah, malu dan mungkin sedikit salah tingkah.. Ups!! Aku juga wanita normal bukan?
Plak ... Aku menampar kedua pipiku pelan. Ingaat.... Keadaanku saat ini sungguh tidak normal uhf..
"Jorge sangat tahu aku normal" samar - samar suaranya masih terdengar meski aku sudah mengunci pintu.
"Siaaaallll"
*'******
Aku memilih untuk tetap bersarang di kamar mandi hingga Toby menghilang dari ruang dengar dan pandangku. Acara sarapan manis bersama juga melayang.
Kkkrryuk... Perutku protest lagi, mungkin pelan - pelan aku akan mati karena kelaparan. bertahun - tahun aku bangga dengan tubuh kurusku yang aku dapat tanpa susah payah. Tapi sepertinya aku perlu tubuh yang lebih gemuk kalau menikah dengan Toby.
"Kalau hingga dua jam sejak aku pergi kamu tidak muncul, aku akan meminta crew mendobrak pintunya" Toby mengetuk ketika sepertinya dia berencana lenyap "Ingat... Kamu belum aku ijinkan cedera apalagi mati sembarangan, pikirlah sendiri, lebih baik aku yang melihatmu terlilit handuk atau mereka.."
Kepalaku serasa mau pecah, jantungkupun serasa sudah mengajukan surat cuti gara - gara kalimat itu. Tapi harga diriku terpompa sepuluh kali lipat.
" Jangan khawatir... Aku tidak akan mati dengan mudah "Aku segera mendesis ketika mulai menyerah denga pintu kamar mandi yang terbuka.
" Bagus... Kamu mulai professional "Toby manggut - manggut menyambutku dengan penampilan yang sudah nampak rapi berbalut tuxedo berwarna biru cerah yang tetap tidak mengurangi aura criminal yang terpancar.
" Ada beberapa roti dan cereal di dalam kulkas, serve yourself" Toby mengoceh sekali lagi "jangan kahawatir, akan aku sampaikan salam cinta sepihakmu pada Jorge, sayang" Toby mengecup pipiku.
"Suamimu yang tampan ini mau cari duit dulu, demi cita - cita sang istri yang ingin jadi janda kaya" lanjutnya tanpa mempedulikan dengusanku yang penuh rasa jengkel.
"Cita - cita itu gara - gara kamu, dan tidak pernah ada kalau ga ada kamu"
Toby mengangguk" ternyata rumor bahwa jiwa seniku bisa mengubah kehidupan seseorang ternyata benar.. Well "Toby mencindongkan tubuhnya" Seharusnya aku dapat penghargaan lebih "
Aku otomatis mengambil langkah mundur.
" Jangan buat masalah sebelum dinner time "Bisiknya yang kemudian menegakkan tubuhnya kembali.
"Bagus... Cari duit yang banyak" ahirnya begitulah kata pengantar kepergian untuk suami celebrityku.
*****
Hidupku tidak pernah terasa membosankan sebelumnya, meski aku memiliki rutinitas yang hampir selalu sama.
Aku coba mengingat denga teliti, apakah aku pernah berdoa untuk hidup lebih berwarna? Sepertinya tidak.
'Bukankah hidup ini ujian hingga ahir hayat?' entah pepatah siapa itu. Tapi rasanya kata - kata itu mulai menemui kebenarannya. Setidaknya dalam hidupku.
****
Beberapa orang memasuki area ruang tengah villa yang kami tempati. Kadang Albert juga nampak sesekali. Begitu pula dua orang wanita yang nampak mondar mandir dengan membawa baju - baju dan accessories.
" Selera Selalu bagus, tapi kenapa urusan wanita seleranya tiba - tiba memburuk. Jangan - jangan wanita itu sedang memerasnya?" Obrolan dari salah satu wanita.
"Aku juga sempat berfikir begitu, entah mengapa aku lebih lega kalau dia memang pecinta sejenis dari pada harus berahir dengan wanita itu"
Keduanya tertawa renyah.
"Wanita itu sungguh beruntung, bisa mengenal Toby. Bukankah sangat sulit untuk berkenalan apalagi bisa sedekat itu dengan celebrity"
"Sebenarnya pekerjaan dia tidaklah jauh dari dunia showbiz, hanya sedikit bertetangga dan Toby pernah di wawancara beberapa kali di radio itu. Foto ciuman itu juga di sana"
"Whoaaaa.. Jangan - jangan tujuannya bekerja di radio hanya untuk dekat dengan celebrities dan menjebaknya?"
Keduanya kembali tertawa renyah..
"Kasihan sekali Toby..." keluh keduanya.
Grrrrrr... Aku sebenarnya ingin sekali segera melompat dari lounge lantai dua ini dan menerkam mereka berdua. Aku jambak dan kurobek mulutnya.
Tapi....
Hal seperti itu tentu akan menjadi berita yang menarik untuk mengubur diriku dalam derita.
Aku segera melahap makananku lebih banyak. Benar sekali aku harus makan banyak... Agar aku bisa membuktikan bahwa aku juga bisa tanpa Toby.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments