Perjalanan bulan madu ini berahir hanya pertengkaran, saling bersikap tidak baik dan tentu rasa bosan.
Bosan sendiri tanpa tahu harus ngapain saat Toby kerja, Bosan mendengarkan ketidakpuasan para team Toby akan pilihan istri Toby yang jatuh padaku. Dan banyak lagi yang lainnya.
Mereka pikir aku menginginkan semua ini? Aku juga sama seperti meraka, yqng bertanya - tanya. Kenapa harus aku?
*******
Aku dan Toby menggunakan baju yang senada meski tidak sewarna. Toby mengenakan kemeja khaki dengan jaz warna maroon bergaya tahun 20an serta celana cream serta sepatu kulit khasnya.
Sedangkan aku menggunakan midi dress A line. dengan kerah turtle neck bermotif salur, cream coklat dan maroon, tak lupa dengan sepatu yang hampir senada dengan Toby.
"Apakah kita ini penjelajah waktu" Keluhku sebenarnya ketika melihat penampilan kami sekilas.
"Aku mengambil tema dadaisme untuk video clip singleku berikutnya dan akan menjadi second lead pada drama china pada era yang sama" Toby membenarkan hiasan topi cabaret classic yang di sematkan di kepalaku. Sebelum kami segera keluar dari mobil.
"uhf.... Sepertinya kamu berbakat cenayang..." Aku mendengus cepat, berharap aku lupa gosok gigi dan Toby segera menyingkir dari ruang pandangku. Tapi tentu saja itu tidak terjadi. Jemari kami segera menyatu dan jemariku pun tergenggam erat.
"apa pendapatmu tentang penampilan kita?" tanyanya dengan senyum yang masih merekah.
"Basiii...." Jawabku seenaknya.
"Good...." Puji toby yang segeera membuka pintu mobil dengan segera... Dan....
Jeprat - Jeprat.. Jepret...
Puluhan atau mungkin seratus Kamera yang menyambut kami di depan sebuah rumah asing..
Dan dengan lancang.... Toby menarikku turun dari mobil dengan cepat. Tanpa sengajapun aku segera sedikit tergelincir dan tertangkap Toby dengan segera..
Wow.... Suara kagum para awak media perlahan merekah.
"Ini adalah hadiah kecil yang sanggup aku berikan kepada Sandra, Aku berhutang budi padanya karena bersedia menunggu dan menahan semua pahit selama menjadi pacar rahasiaku, aku harap kamu menerimanya" Toby mengarahkan wajahnya kepadaku seiring para lensa itu menyorotku lebih dekat.
Sekian kalinya, Toby membuat statements publik tanpa berdiskusi denganku.
Aku melebarkan mataku seketika, karena jelas aku tidak setuju dengan sandiwara konyol ini.
"Ada cabe di gigimu.." desis Toby ketika menghadap kearahku.
"aaah..." " sontak Aku menutup mulutku dengan kedua tangan, mencoba menyembunyikan, kata" Kurang ajar" yang aku keluarkan secara pelan.
Toby merangkulku dan mencengkeram erat pundakku dan segera mendorongku pelan untuk mengikuti langkahnya.
Kami berahir membuka pintu gerbang rumah itu beserta pintu utamanya secara bersama - sama.
Yup... Sejauh ini selalu aku yang kalah. Toby selalu mendapatkan apa yang dia mau dariku. Dan aku berahir dengan rasa kesal tanpa tahu apa yang harus aku lakukan di masa depan.
"Kamu cukup mengikutiku, dan aku jamin kehidupanmu akan baik - baik saja. Termasuk cita - citamu menjadi janda kaya raya" Sekian kalinya Toby mengerti arti mimik mukaku yang kurang berkenan.
"Apakah aku perlu mengambil kursus acting untuk menjadi bagian dari dramamu ini"
"Bukan ide yang buruk, akan aku pertimbangkan"
Aku tertawa kering, melihat situasiku yang menyedihkan. Peranku yang sebelumnya adalah peran utama dalam kehidupanku tiba - tiba jadi peran pendukung. Dan Toby menggeserku... Tanpa permisi.
****
Saat ini...
Dan inilah aku yang mulai perlahan kembali ke kehidupanku seharusnya. Meski keadaan sudah tidak sama lagi.
Aku kembali dengan status sebagai istri celebrity.
*****
"Anakku adalah fans berat suamimu, apakah kamu bisa memintanya datang ke acara ulang tahun anakku?"
"Album barunya memiliki respon yang sangat bagus, bisakah kamu mendapatkan tanda tangannya untuk kami?"
"Kira - kira kapan dia bisa beramah tamah dengan makan malam bersama kami? Sebagai orang yang telah menjadi temanmu"
Huuuuuuh.... Bayangkan saja, dalam sekejap. Semua orang yang kamu kenal tidak ada satupun yang datang padamu tanpa menyebutkan nama suamimu. Dan semuanya datang untuk memintamu melakukan sesuatu agar mereka mendapatkan sesuatu dari Toby.
Dari memdapatkan perhatiannya, hingga mendapatkan sedikit bagian dari tubuhnya. Contoh....
"Bibir Toby begitu sexy.... Bisakah kamu menfotonya hanya bibirnya saja?"
Dan sialnya Toby memiliki bakat narcist, karena itu rupanya dia cocok sebegai celebrity. Karena setelah aku mengungkapkan itu. Toby mulai menjual cetakan silicon untuk ice tray atau Jelly tray. Dan entah bagimana barang - barang itu cukup popular. Cetakan bibir toby bertebaran di selurih social media...
Yang berefek samping,....
"Istri seperti apa yang membiarkan suaminya menjual ciumannya secara bebas begitu... Dasar matre..."
Well... Ya.. Ya... Ya... Aku adalah iblis dan Toby adalah malaikat di ruang public.
Dan aku perlahan aku mempercayai bahwa memang iblis, karena membiarkan diriku semakin terpuruk begitu dalam dalam pusaran jebakan pernikahan ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments