Mendadak Dilamar

Tatapan dingin Abimayu menghunus lembar per lembar foto kemesraan Maya dengan lelaki yang tak dikenalnya.

Cukup lama ia terdiam membolak-balikan foto itu, sudut bibirnya tiba-tiba terangkat menampilkan senyum sinis. Tangannya terkepal kuat, meremat foto itu hingga kusut.

“Heh, siapa yang ingin kau bodohi?!” gumam Abimayu memasukkan kembali foto-foto itu ke dalam map coklat lalu ia simpan ke dalam laci.

Rasa marah membuncahnya, ia harus mencari tahu siapa pengirim semua foto tidak berguna itu dan membalasnya. Berani sekali ia memfitnah sang kekasih dan ingin menghancurkan hubungan mereka yang sudah terjalin 1 tahun.

Jika Maya tidak memberitahukannya terlebih dahulu, mungkin ia akan dengan mudah tertipu dengan semua kirimkan foto palsu tersebut.

Sehari sebelum kepulangannya, Maya memberitahukan segalanya, menangis dengan berderai karena ia di fitnah oleh sahabatnya sendiri, dan sahabatnya tidak ingin lagi berteman dengannya.

Maya bercerita kalau ia dituduh merebut kekasih dari sahabatnya itu, padahal mereka hanya berteman saja, tapi sahabatnya salah paham dan berakhir mempermalukannya di depan banyak orang. Maya juga menunjukkan beberapa foto yang sama dengan foto yang baru saja ia lihat.

“I-ini semua tidak benar Abi, dia memfitnah ku. Untuk apa aku merebut kekasihnya sedang aku sudah memiliki mu yang lebih baik dan lebih sempurna dari kekasihnya,” kata Maya dengan suara tersendat karena tangisannya. Raut wajahnya begitu memilukan dan sangat meyakinkan, siapa saja yang melihatnya pasti akan langsung percaya serta bersimpati.

“Kau percaya ‘kan, Abi?” Maya menatap dengan manik sembap dengan alis yang turun.

Abimayu sungguh tak tega melihatnya, ia ikut merasakan sakit melihat orang yang ia cintai sungguh terluka. Dalam hati ia berjanji akan membalas sahabat dari kekasihnya yang telah berani mempermalukan dan melukai Maya. Ia akan membalas. Bagaimana pun, dengan cara apapun.

Abimayu menggenggam tangan Maya, “Iya, aku percaya. Kamu tidak akan mungkin mengkhianati hubungan kita.”

“Makasih, Abi.” Maya langsung memeluk laki-laki itu.

“Kau bisa meminta asisten mu untuk menyelidiki kegiatan ku selama ini, aku sama sekali tidak berbohong.” Maya melirik Alex selaku asisten Abimayu yang juga berada satu ruangan dengan mereka, ruang rawat inap.

Abimayu juga melirik Alex yang terduduk di sofa atas permintaannya, kedatangan membawa beberapa laporan dari perusahaan yang harus ia tanda tangani.

Tubuh tegap laki-laki itu senantiasa diam dengan kepala menunduk. Keberadaannya seperti tidak ada, jadi dihiraukan saja.

Kesadaran Abimayu terlepas dari ingatan kemarin, ia meraih ponsel canggihnya lalu melakukan panggilan.

Menurut analisis dari Abimayu, laki-laki dalam foto itu pastilah kekasih dari sahabat Maya. Maya pernah bercerita beberapa kali menyinggung tentang sahabatnya. Kekasihnya menceritakan semua hal baik tentang sahabatnya itu, dan perempuan yang menjadi sahabat Maya membalasnya dengan memfitnah sang kekasih. Sungguh keterlaluan. Pikir Abimayu.

Nada dering panggilan dengan cepat di jawab oleh orang di seberang telepon.

“Kau pasti sudah menyelidiki kegiatan kekasih ku bukan?!” tanpa basa basi, Abimayu langsung bertanya pada intinya.

“I-iya, Tuan.” Orang di seberang menjawab sedikit ragu karena telah lancang.

“Apa yang kau dapatkan?”

“Menurut atasannya, beserta rekaman CCTV. Nona Maya memang sibuk dengan pekerjaannya, Tuan. Bahkan tak jarang bekerja lembur.” Sahut Alex memberitahu, ia memang menyelidiki kegiatan Maya untuk mencari kebenaran dari ucapan perempuan itu kemarin.

Abimayu mencengkeram ponselnya, kembali rasa marah ter hujat pada sahabat dari kekasihnya itu. Lalu ia pun meminta Alex untuk mencari tahu tentang sahabat dari Maya dan kekasih dari perempuan itu, serta mencari tahu pengiriman dari map coklat yang walaupun ia sendiri sudah menebak dengan tepat kalau itu dari sahabat Maya. Telepon pun ditutup secara sepihak oleh Abimayu usai memberikan perintah.

Dibawa selimut hangat, dengan peluh yang masih tersisa, dua insan itu saling berpelukan setelah kegiatan rutin mereka tanpa sehelai benang pun.

“Kamu yakin semua bukti sudah dipalsukan?” Barra bertanya, menyisipkan anak rambut Maya ke belakang. Ia tahu Nayla akan mengirimkan bukti perselingkuhan mereka pada Abimayu.

“Ya, kau tenang saja sayang. Apa yang bisa dilakukan lelaki lumpuh itu? Ia akan percaya dengan mudah bukti CCTV yang sudah aku palsukan, beserta pengakuan si bodoh itu.” Jawab Maya membenamkan kepalanya di dada bidang Barra.

Barra tersenyum puas, semakin mengeratkan pelukan pada pinggang ramping Maya. Lalu terlelap menyusul perempuan dalam pelukannya ke alam mimpi.

*****

Abimayu Bhaskara kini tengah berusaha membuat ekspresi menyenangkan pada wajahnya yang dingin dan kaku, tak jarang sesekali ia berusaha tersenyum manis menatap ketiga orang di hadapannya yang menatap tidak percaya dengan apa yang baru saja ia katakan.

“Apa kau bilang barusan? Kau datang melamar ku?!” tanya Nayla sekali lagi, rahangnya sampai turun karena terkejut. Begitu juga dengan kedua orang tuanya.

“Iya Nona, kedatangan saya untuk melamar Anda.” Abimayu mengungkapkan kembali maksudnya dengan tegas. Ia sudah cukup membuang waktu dengan drama kekonyolan ini.

Ya, drama ini sungguh memuakkan. Kalau saja bukan permintaan dari sang kekasih yang menyuruhnya untuk melamar Nayla, ia tak sudi berada di sini. Apalagi saling bertatap dengan Nayla yang telah membuat Maya terluka dan dipermalukan. Ia sungguh tak sudi.

Tapi demi sang kekasih yang ingin balas dendam pada perempuan ini, Abimayu rela melakukan apa saja. Bahkan drama kotor ini.

Alex sampai tak habis pikir, tuannya mau melakukan ini hanya demi kata ‘cinta’. Menyayangi orang terkasih, sampai rela menghancurkan orang lain.

Bukankah ini aneh? Apa begitukah merealisasikan cinta? Alex sungguh tak mengerti. Apa sebaliknya? Tuannya sedang dibodohi atau memang bodoh.

“Tidak, tidak. Kita tidak saling kenal, saling tahu saja tidak.” Nayla menggeleng, tak habis pikir dengan orang di depannya. Bisa-bisanya ia melamar anak orang dengan mendadak seperti ini, tanpa orang tua pula, hanya membawa asistennya. Dikira melamar anak orang sama dengan melamar kontrak kerja?

“Seperti yang saya katakan ... nama saya Abimayu Bhaskara. Umur 27 tahun, anak dari bapak Indra Bhaskara dan Widya Bhaskara, pemilik Bhaskara Compeny. Memiliki seorang adik, Ayu Dyah Bhaskara yang sekarang di bangku SMA.”

Arsyad dan Nila tentu saja mengetahui pemuda di depannya ini, CEO muda perusahaan terkemuka Bhaskara Compeny. Yang wajahnya selalu bertengger di sampul depan majalah pengusaha muda.

“Dan Nona sendiri ... Nayla Arthama, umur 24 tahun baru saja menyelesaikan perguruan tinggi tahun ini. Anak pertama dan satu-satunya dari Bapak Arsyad Arthama dan Ibu Nila Arthama.” Ujar Abimayu panjang lebar, seolah menegaskan kalau mereka sudah saling  tahu.

“Maksudku ... bukan begitu juga, ki—“

“Setelah menjalin hubungan dan seiring berjalannya waktu, kita akan saling mengenal satu sama lain. Hubungan yang terjalin lama dan saling mengenal, tidak menjamin sebuah hubungan terjalin dan berjalan dengan baik.” Potong Abimayu, Nayla menunduk membenarkan.

Buktinya ia dengan Barra, hubungan yang sudah terjalin selama 5 tahun lamanya hancur begitu saja, ditambah hubungan setelah pernikahan di kehidupannya yang sebelumnya. Sama sekali tidak berjalan dengan baik.

“Hubungan tidak memandang lama dan singkatnya terjalin, tetapi keseriusan dan saling percaya.” Ujar Abimayu, membuat semua orang terkesima, termasuk dirinya sendiri. Tidak menyangka ia bisa mengatakan hal seperti itu. Padahal ini saja ia tengah melakukan kebohongan besar, dari mana kata serius dan saling percayanya.

*****

Bersambung...

 

Terpopuler

Comments

Kartika Lina

Kartika Lina

dan dengan bodohnya abimanyu percaya,, sungguh bodoh,,

2024-08-19

0

Erni Kusumawati

Erni Kusumawati

yah.. ternyata si syetan Sulastri mmg titisan iblis licik penuh tipu muslihat... haduhh kasihan Nay nih

2023-04-30

4

ria aja

ria aja

ko jdi bgn sih..

2023-04-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!