Eps 20

Grace dan ke dua adik nya membantu ibu Mira memetik kopi di ladang mereka nanti kopi mereka akan di jual untuk kebutuhan sehari-hari mereka.

" Ayo..siapa yang palin banyak dapat kopi nanti ibu kasih uang jajan lebih" kata bu Mira.

" Benaran bu ? "tanya Elina yang merasa senang.

"Tentu saja "jawab ibu.

"Dasar, kalo sama uang pasti semangat" ujar Grace.

"Itu kan hal yang wajar kak, bukan kah semua manusia sangat menyukai uang ?" sahut Elina.

" Kamu benar dek, semua orang pasti suka dengan uang, karena dengan uang orang juga bisa berubah dek "balas Grace.

" Iya kak, lebih baik berkecukupan saja tapi bisa bersyukur" balas Elina.

Mereka pun mulai bekerja untuk memetik kopi, meski belum musim kopi setidak nya mereka bisa beli keperluan sehari-hari, Grace melihat adik bungsunya ikutan memetik kopi padahal adiknya masih kecil.

" Kamu ikut metik dek ? "tanya Grace pada adik bungsu nya itu.

" Iya kak, nanti biar dapat uang jajan dari ibu" jawab Nico.

" Masih kecil udah mikirin uang" sewot Elina pada adik nya.

" Biarin, kan adik bantu ya kan kak? "kata Nico pada Grace.

"Iya dek, ya udah kita semangat buat metik kopi nya" jawab Grace.

"Semoga minggu depan kopi kita ada, biar ada nanti persiapan buat beli seragam mu" kata bu Mira.

" Iya bu, semakin mahal nanti keperluan sekolah ya bu "balas Grace.

"Begitulah sekarang jaman nak, semua nya nanti serba mahal" sahut bu Mira.

" Iya bu, semoga nanti kita ada rejeki ya bu" ucap Grace.

" Amin nak "kata bu Mira sambil mengamini ucapan putri nya itu.

" Sepertinya kita harus banyak persiapan ya bu" ujar Elina yang dari tadi menyimak perkataan ibu dan kakak nya itu.

"Iya ini nak, makanya kalian semua rajin-rajin belajar agar kelak bisa jadi orang yang berguna di masa depan dan bisa mawas diri "kata ibu Mira dengan menasehati kedua anak-anak nya.

"Baik bu "jawab mereka serentak.

"Kita bukan orang kaya nak, makan saja kita kadang kurang " sahut bu Mira.

" Iya bu, kami berjanji akan jadi orang yang bisa membanggakan ibu dan bapak" sahut Grace.

" Bagus nak, kalian punya semangat yang tinggi untuk meraih masa depan " ujar bu Mira pada anak-anak nya itu.

Semuanya tersenyum mendengar ibu Mira, orang tua mereka adalah penyemangat mereka, kelak mereka lah yang akan menggantikan tugas orang tua mereka, yang diajar oleh ibu dan bapak adalah saling membantu satu sama lain.

Pak Hermanto datang menghampiri mereka ke ladang kopi, anak sulung nya sudah pulang dari sekolah menengah atas, jadi dia yang jagain kerbau mereka di sawah.

"Bapak !! "teriak Nico yang melihatnya pak Hermanto.

" Iya nak, bapak disini" jawab pak Hermanto.

" Kopi adik udah banyak pak "tunjuk Nico, padahal dari tadi dia ngambil punya ibunya.

" Anak bapak ternyata rajin ya" kata pak Hermanto.

"Iya pak, harus rajin kan nanti dapat uang" balas Nico.

Mereka pun tertawa mendengar kata Nico, ada ada saja kelakuan adiknya itu, masih kecil sudah mikirin uang saja. "Anak kecil jangan mikirin uang" sahut Elina.

" Kan uangnya adik tabung, terus kasih kan ke ibu" balas Nico.

" Terus uang mu nanti di pakai ibu buat beli sayur" balas Elina.

"Hahaha. "Mereka semua tertawa Sudah..sudah, jangan bercanda terus, hari sudah mulai gelap kata bu Mira. Mereka mendengarkan ucapan sang ibu, hari sudah mulai sore, nanti kopi yang mereka petik hanya dapat sedikit kalo di buat bercanda terus.

🍁🍁🍁

Di rumah Ansel, para anak remaja itu masih tidur lelap di kamar nya Ansel, hari sudah sore tapi mereka belum ada tanda-tanda untuk bangun. Ke dua orang tua Ansel rupanya sudah pulang dari kantor.

" Bibi!! Anak-anak kemana bi ? "tanya bu Rosa saat melihat motor teman-teman anak nya.

" Ada bu, mereka tidur di kamar mas Ansel" jawab bibi Iyem.

Ya sudah bibi, lanjut saja buat kerja nya bibi " sahut mama Rosa dan langsung masuk ke kamar mereka.

" Anak-anak pada kemana ma ?" tanya papa Adi pada istrinya itu.

" Ada pa, lagi di kamar Ansel ? " mama Rosa dan segera ganti pakaikan rumah.

" Oh.. ya sudah ma, istirahat dulu saja, pasti mama capek ikut papa kerja di kantor" kata papa Adi.

"Papa ini, kan nggak papa kalo mama ikut kerja juga " sahut mama Rosa.

"Sini ma, biar papa pijitin kaki mama "ujar suaminya.

"Tidak usah pa, harus nya kaki papa saja yang mama pijatin " sahut mama Rosa.

"Nanti malam saja ma, papa mau nonton berita dulu, mama istirahat saja ma "kata papa Adi dan pergi ke ruang tengah untuk menonton.

Dalam kamar sang putra, Ansel masih tidur di sofa dengan buku di atas dadanya , Dimas sudah bangun dan melihat ruangan kamar sang sahabat ternyata semuanya tidur, dia pun ke kamar mandi dan mengambil tas gendong nya karena selalu bawa baju ganti, Dimas langsung mandi karena hari sudah sore nanti saat di rumah nya dia tidak perlu mandi lagi.

"Segarnya" kata Dimas dan mulai membersihkan diri nya, tak banyak waktu yang ia habiskan di dalam kamar mandi, Dimas pun selesai mandi sahabat-sahabat nya masih tidur dengan nyenyak, laki-laki itu pun turun ke bawah dan melihat papa Adi sudah pulang dari kantor.

" Omsudah pulang ? "tanya Dimas sambil memberi salam pada papa Ansel.

"Sudah nak, barusan saja" jawab papa Dimas.

" Iya om, tante dimana om? "sahut Dimas.

" Tante lagi istirahat, kamu sudah mandi, yang lain gimana ? "tanya papa Adi.

" Ada om, tapi mereka masih tidur" jawab nya.

" Begitu ya, dasar mereka kebo" canda papa Adi.

" Haha.. om bisa saja "kata Dimas dan mereka berdua tertawa bersama.

" Dimas mau daftar sekolah dimana ?" tanya papa Adi.

" Dimas mau daftar di sekolah swasta saja om" jawab Dimas.

" Itu bagus, apa pun pilihan kalian pasti om dukung, tapi sekolah di Jogja kan? "sahut papa Adi.

" Iya om disini saja om, sekolah sini juga bagus om "balas Dimas.

"Benar sekali nak, yang penting rajin sekolah dan semangat "balas papa Adi sambil menepuk pundak Dimas.

"Nak Dimas sudah bangun ?" tanya mama Rosa.

Sudah tante jawab Dimas sambil memberi salam.

" Tambah tinggi sekarang "celetuk mama Rosa.

"Mama ini ada-ada saja, masa Dimas kecil terus" kata papa Adi dan membalas perkataan istrinya.

" Dulu kan nggak setinggi ini pa, sekarang sudah tinggi "ujar mama Rosa.

" Nama nya juga anak cowok ma" balas suaminya itu.

" Sering-sering main ke sini ya nak "kata mama Rosa.

" Siap tante "jawab Dimas

" Mama kok cepat istirahat nya? " tanya suaminya.

" Mama nggak bisa istirahat pa. apa lagi dengar kalian tertawa kencang " sahut mama Rosa dan ikutan menonton di samping suaminya itu.

...****************...

mohon dukungannya ya teman-teman 🙏🙏

mohon di like dan kasih bintang nya 🙏🙏

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!