Eps 5

Masih suasana sekolah Grace, saat guru sudah mulai membagikan hasil ujian akhir mereka para murid antusias menunggu giliran mereka untuk di panggil satu persatu.

Saat wali kelas pun memberikan sepatah dua kata untuk anak didik nya yang selama satu tahun ia temani, ada rasa haru dari guru tersebut hingga mereka meneteskan air mata.

"Jadi ibu mohon pada kalian, dimana nanti kalian berada terus melangkah ke depan kejarlah masa depan kalian yang lebih baik lagi , saat kalian sudah menginjak kaki ke sekolah menengah atas jadilah pribadi yang baik dan menyenangkan buat semua orang" sahut sang wali kelas saat memberikan sebuah kata untuk anak murid nya.

Semua yang ada di dalam kelas pun bertepuk tangan saat sang wali kelas memberi nasehat untuk anak murid murid nya.

"Grace nanti pulang mau bareng atau gimana ? " tanya Yanti.

" Aku pulang bareng abang Zidane saja Yanti " jawab Grace

" Ya sudah kalo begitu " sahut Yanti. Padahal teman nya itu berharap mereka pulang bareng.

" Memang nya kenapa Yanti ? apakah ada sesuatu atau gimana ?" tanya Grace penasaran.

"Bukan begitu, kita kan sudah lama tidak pulang bareng " jawab Yanti.

" Haha, bisa saja kamu, nanti aku ada acara di rumah nenek" ujar Grace dengan jujur, ya hari ini ada acara di rumah nenek mereka.

"Ya sudah kalo begitu, lain kali kita main bareng kan udah selesai sekolah nya, tinggal daftar ke sekolah menengah atas " kata Yanti.

"Tentu saja" balas Grace sambil tersenyum.

Setelah mereka menerima hasil nilai akhir mereka, para murid di suruh untuk membersihkan ruangan agar saat mereka pulang, ruangan pun kembali bersih. Mereka semua bergotong royong untuk membersihkan ruangan kelas hingga ruangan itu kembali bersih dan rapi.

"Grace bisa kah kamu membuang sampah ini ke belakang " sahut Sri

"Tentu saja Sri" jawab Grace sambil mengambil keranjang sampah yang sudah penuh.

Grace berjalan ke belakang kelas untuk membuang sampah agar nanti pihak sekolah membakar nya , setelah Grace membuang sampah dia mencuci tangan nya ke kamar mandi, sebelum mencuci tangan Grace melihat laki-laki di kamar mandi yang sedang buang air kecil tanpa pintu yang tertutup.

" Aaaaaaaaa" teriak Grace sambil menutup mata dengan kedua tangan nya

" Aaaaaaaaaa" teriak Rony yang tak kalah keras dengan Grace

" Apa yang sedang kamu lakukan ?" teriak Rony.

" Tentu saja sedang cuci tangan " jawab Grcae yang masih menutup mata nya.

" Dasar bohong, bilang saja kamu sedang mengintip ku kan " sahut Rony dengan mengejek, Rony adalah anak kelas sebelah Grace yang terkenal dengan playboy.

" Aku tidak bohong, makanya kalo mau pipis pintu nya di tutup" ketus Grace.

" Kamu tidak lihat apa, kamar mandi nya tidak ada pintu, kamu mengintip ku kan" kata Rony sambil menggoda Grace

" Kurang kerjaan aku mengintip, apa kamu tidak melihat tumpukan sampah itu, aku buang sampah dan hendak mencuci tangan" jelas Grace.

"Aku tidak percaya" balas Rony.

Rony pun berlari ke kelas dan menceritakan kejadian saat di kamar mandi, si playboy itu ternyata langsung menyebarkan gosip, hingga seluruh sekolahan tau akan kejadian itu dan menertawakan Grace.

" Grace apa benar apa yang di bilang sama Rony itu ? " tanya Zidane pada adik sepupu nya itu.

" Abang percaya dengan berita itu ? " balas Grace

"Tidak, abang lebih percaya pada mu" balas Zidane, tidak mungkin lah adiknya itu mengintip orang yang sedang buang air kecil kurang kerjaan saja.

" Grace gimana ? apakah besar atau gimana ? " goda Rony.

"Dasar menyebalkan, apa kamu tidak malu ?" ketus Grace

" Bagian mana yang malu, kan kamu sudah melihat nya "

"Hahahaha" semua orang tertawa saat mendengar ucapan Rony.

"Ron, berhenti membuat ulah ?" teriak Zidane dengan kesal.

" Wow, ada abang nya yang selalu membela" balas Rony dengan sengit.

"Abang udah ya, jangan di bahas lagi, kita pulang saja ya " bujuk Grace, dia tidak ingin ada permusuhan saat mereka benar-benar meninggalkan sekolah ini.

" Iya, Grace benar, mending kita pulang saja " sahut Handoko sambil menepuk pundak Zidane

.

Grace pun merangkul tangan abang nya itu , agar tidak emosi lagi saat anak anak yang lain menertawakan Grace.

" Cih " seru Rony dan berjalan ke arah Grace dan melepaskan tangan mereka secara paksa.

" Kamu kenapa sih Ron!! " bentak Zidane

"Apa kalian tidak malu apa, saling berpegang tangan " seru Rony dengan wajah yang merah menahan amarah, dulu sewaktu mereka kelas satu rupanya dia sudah menyukai Grace, tapi Grace cuek.

" Memang nya kenapa? Dia adik ku, atau kamu cemburu? "tebak Zidane dengan tatapan menantang.

" Apa ? aku cemburu? Kurang kerjaan aku " jawab Rony dengan menyangkal.

"Benarkah, bukan kah kamu dulu pernah menyukai adikku ? "bisik Zidane ke telinga Rony.

"Kau!! "seru Rony sambil menarik kerah baju Zidane dan ingin memukulnya.

" Hentikan!!, apa kalian tidak malu di lihat teman yang lain " kata Grace, dan benar semua menatap mereka.

"Ayo bang, kita pulang, semua keluarga pasti sudah berkumpul "sahut Grace sambil menarik abang sepupunya.

Rony yang melihat itu hanya emosi, cinta nya selama ini hanya bertepuk sebelah tangan saja, dia yang selalu mudah gonta ganti pacar bisa, tapi mendapatkan Grace tidak bisa.

" Sudah bro, jangan mudah emosi nanti cepat tua" sahut Alferd.

"Tenang, di sekolah menengah atas nanti kamu bisa mendapatkan nya" sahut Delon

"Kamu benar, akan ku pastikan Grace jadi milik ku " sahut Rony dengan senyum iblis nya.

Mereka pun pergi ke kantin, dan memesan makanan dan sambil merokok, mungkin karena mereka sudah lulus jadi bebas untuk melakukan hal yang di larang sekolah. Tapi mereka tidak tahu akan sifat mereka akan di contoh oleh adik tingkat mereka, sebaik nya memberikan contoh yang baik dan berkesan untuk adik tingkat meraka, agar nama mereka selalu di kenang dengan baik.

🍁🍁🍁

Di sepanjang perjalanan Grace dan Zidane saling diam, tidak ada percakapan dari tadi mereka lakukan, Grace menatap abang sepupunya sambil menghela nafas.

" Kenapa ? "tanya Zidane

" Nggak papa bang, yang tadi jangan cerita sama keluarga kita ya bang" kata Grace

"Asal kamu janji, jangan dekat dengan dia" balas abang nya.

" Iya bang, janji nggak akan dekat sama si menyebalkan itu "balas Grace

"Kamu kan tahu, dia waktu dari kelas satu sampai sekarang tidak berubah, selalu saja mempermainkan hati perempuan" ujar Zidane sambil menatap Grace.

"Iya bang, tapi kita tidak boleh berburuk sangka sama orang lain, mungkin saja dia lagi tahap mengenal dirinya sendiri" sahut Grace pada abang sepupunya itu.

"Tapi setidak nya jangan mempermainkan hati orang "

"Abang juga gitu celutuk Grace tanpa sengaja

Apa kamu bilang ?, beraninya kamu mengatai abang mu seperti itu"

"Hehe..bercanda bang. Mana mungkin abang ku seperti itu"

"Tentu saja, abang kan baik "

"Percaya diri amat bang " sahut Grace, dia sangat bersyukur punya abang yang baik dan selalu menjaga nya.

...****************...

Mohon dukungannya... jangan lupa like, komen, dan vote sejujurnya 🙏🙏 agar author lebih semangat lagi berkarya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!