Grace masih menangis di pelukan Rony, gadis itu menumpahkan semuanya pada laki-laki yang ia peluk. Sedangkan Rony membelai rambut Grace dengan lembut "Apa sudah merasa baikan ?". tanya Rony.
"Sudah, maafkan aku seragam mu jadi basah " jawab Grace merasa bersalah.
" Tidak masalah, yang penting kamu sudah tidak menangis lagi" kata Rony yang masih bersalah.
" Makasih ya" balas Grace dan menghapus air matanya.
" Buat ?" kata Rony penasaran.
"Buat pelukan nya " jawab Grace dengan senyum manis.
" Sama-sama, syukurlah sudah baikan " sahut Rony yang terpana dengan senyum Grace.
" Iya, kamu tidak marah kan? '' ujar Grace.
" Kenapa aku harus marah? lagian aku senang kok kalo kamu bisa mengandalkan ku " sahut Rony.
Mereka berdua pun duduk diatas danau sambil menatap danau, sesekali Rony melemparkan batu ke dalam danau itu. "Kalo boleh tahu, dimana kamu akan mendaftar sekolah ?" tanya Rony.
" Dimana lagi, disini saja, bagaimana dengan mu ? tanya Grace balik.
" Tentu saja disini " jawab Rony.
"Ya sudah, kita balik ke kelas saja, takutnya guru sudah pada datang" sahut Grace.
" Ayo " sahut Rony dan menggulurkan tangannya pada Grace, gadis itu pun menerima uluran tangan itu. Ada perasaan bahagia saat laki-laki itu menerima uluran tangan nya itu Untuk saat ini biarkan seperti ini dulu batin Rony yang masih memegang tangan Grace.
" Kapan mau daftar sekolah menengah atas?" tanya Rony .
" Mungkin nunggu bulan depan" jawab Grace .
" Baiklah..kamu ada no hp" tanya Rony.
" Tidak ada, kalo no hp bapak ku kamu mau? "sahut Grace.
" Ya sudah, aku minta saja nomor orang tua mu" canda Rony.
" Kalo mau, minta saja langsung pada bapak ku " balas Grace.
" Ada-ada saja kamu" sahut Rony dengan terkekeh.
Keduanya pun tertawa bersama, sudah tidak kemarahan lagi diantara mereka, lebih baik saling memaafkan. Sudah, lepaskan tangan ku pinta Grace.
" Aku antar mengantarmu sampai kelas " kata Rony.
" Jangan, nanti banyak gosip pada kita " balas Grace.
"Tidak masalah, sudah kita jalan lagi saja "
Akhirnya Grace mengalah dari pada memaksa Rony yang keras kepala, saat mereka berjalan bersama semua teman satu angkatan melihat mereka dan bisik-bisik, membuat Grace tidak nyaman.
"Makasih sudah nganterin sampai kelas" kata Grace.
"Sama-sama, jangan nangis lagi" sahut Rony.
" Tidak akan !!" balas Grace.
" Masuklah" sahut Rony pada Grace.
"Kamu juga masuk" seru Grace
" Kamu duluan saja " sahut Rony.
🍁🍁🍁
Dalam kelas Grace sudah ada kehebohan karena hubungan Grace dengan Rony " Aku butuh penjelasan mu !!" kata Sri pada Grace saat gadis itu duduk di sebelah sahabatnya itu .
"Penjelasan apa?" tanya Grace bingung.
" Tentu saja hubungan mu dengan Rony" sahut Sri.
" Apa? Kami tidak punya hubungan apa pun" ujar Grace.
"Jangan bohong Grace, kamu mau di bilang jadi perebut pacar orang?" kata Sri.
Grace menggelengkan kepalanya " Nah itu dia kalo tidak mau"
"Aku tidak ada punya hubungan apa-apa sama dia" jawab Grace.
"Baguslah kalo gitu, setidak nya kamu jangan terlibat sama laki-laki playboy seperti dia"
"Itu tidak akan terjadi, kami hanya berteman saja
Itu juga jangan"
"Jangan seperti itu, kita semua adalah teman, dimana bang Zidane" kata Grace.
"Dari tadi pergi ke kantin" jawab Sri.
"Apa dia marah? Semoga saja jangan marah" kata Grace.
"Bukan marah mungkin saja kesal" kata Sri.
Sri.
"Apa lagi ?"
"Kamu adalah sahabat terbaikku" kata Grace sambil meluk Sri.
"Tentu saja" jawab Sri sambil tersenyum.
🍁🍁🍁
Zidane sedang menikmati makan siang nya di kantin bersama Handoko, mereka makan dengan banyak. "Apa kamu tidak menyusul Grace ?" tanya Handoko buka suara.
"Tidak, aku percaya kali ini sama Rony" jawab Zidane.
"Kamu yakin? Oh cemon Zidane dia itu seperti apa? " teriak Handoko.
"Sudahlah, jangan bahas hal seperti itu " kata Zidane.
"Bukan bahas tapi memang harus di bahas, apa kamu tidak takut dia menyakiti adik sepupumu ?"
"Kalo dia berani menyakitinya, maka siap-siap wajah nya nanti penuh bogem" ketus Zidane.
"Sudah jangan emosi, mending balik ke kelas saja" kata Handoko.
Kedua laki-laki itu kembali ke kelas mereka, mungkin wali mereka sudah datang atau sudah mulai pembagian nilai ke lulusan.
Dalam kelas Rony, semua teman-teman nya menggoda laki-laki itu. "Cie..cie.. yang habis jadian " kata Alferd.
"Asik dapat traktir makan kita" kata teman yang lain.
"Sembarangan kalian ngomong kata Rony.
Jadi ?" tanya Alferd penasaran.
"Kami belum jadian "jawab Rony jujur.
"Yah, kecewa dong"
"Aku hanya minta maaf tadi"
"Hanya itu?" tanya Alferd tidak percaya.
"Tentu saja hanya itu, terus mau apa lagi "bohong Rony.
"Ya kali kalo kalian jadian benaran "
"Masih PDKT, doakan saja nanti sewaktu SMA jadi pacarnya"
"Asal jangan kamu permainkan saja" sahut Alferd.
"Tidak akan, yang ini cukup terakhir
Berarti cap playboy nya udah di hapus kalo benaran jadian sama Grace ?"
"Memang aku playboy ?" tanya Rony.
"Dari kamu lahir mungkin sudah playboy" jawab Alferd.
"Sialan!!!"
Mereka pun tertawa bersama, mungkin besok tidak bisa seperti ini bercanda bersama teman-teman yang lain.
Lain dengan kelas Grace, dimana sepupunya itu begitu khawatir "Apa kamu baik-baik saja?" tanya Zidane.
"Tentu saja bang, memangnya kenapa bang?" jawab Grace.
"Kamu nggak di apa-apain kan sama dia ?" selidik Zidane.
"Emang nya di apakan gimana bang ?" Grace balik tanya.
"Itu, kamu di sakiti"
"Aku baik-baik saja, tanya saja Sri "kata Grace dengan santai.
"Itu benar, adik mu baik-baik saja "sahut Sri.
"Terus tadi kenapa nangis ? "tanya Zidane .
"Abang ini seperti wartawan saja, aku nangis karena teringat sama kakek" bang jawab Grace.
Zidane pun memeluk Grace dengan erat. "Sudah, relakan kakek kita" kata Zidane.
"Iya bang, apa kakek bahagia bang"
"Tentu saja bahagia, kakek kita pasti bertemu dengan malaikat"
"Semoga ya bang, baru dua hari di tinggal rasanya sedih bang"
"Sudah, kakek pasti jaga kita dari atas sana" sahut Zidane.
"Woi..kalo mau berpelukan jangan di dalam kelas bikin orang baper saja" kata Yanti.
"Bilang saja kamu sirik karena tidak ada yang meluk kamu" ketus Handoko.
"Diam kamu! "bentak Yanti.
"Hei..norak bangat kamu, berani kamu bentak kembaran ku"
"Memang nya aku bentak dia apa? "ketus Yanti.
"Itu tadi apa" balas Sri.
"Sudah..sudah..kalian jangan berantem, malu di lihat sama yang lain" kata Grace.
"Habis dia yang duluan"
"Sudah, kita duduk saja ke bangku kita"
Akhirnya mereka semua kembali ke tempat duduk mereka , karena wali kelas mereka sudah datang dan masuk ke kelas.
...****************...
mohon dukungannya teman-teman... jangan lupa like ya 🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments