Eps 12

"Bukan begitu, hanya saja bukan kah kalian sering bersama" elak Naomi.

" Tentu saja kami selalu bersama, kalo kamu penasaran tuh orang nya" sahut Bastian sambil menunjuk Ansel berada. Naomi pun melihat laki-laki itu dengan senyum manis duduk santai dengan kacamata hitam membuatnya semakin mempesona sedangkan Ansel pura-pura melihat saja.

"Apa yang sedang mereka lihat "batin Ansel dan kembali tiduran di kursi pantai.

"Jadi permainan apa yang ingin kita lakukan" tanya Bastian.

" Bagaimana kalo kita melakukan permainan voly pantai saja? " jawab Ayu.

" Aku setuju, soalnya kita cukup untuk melakukan permainan voly " pantai seru Daniel.

" Baiklah, kita buat kelompok dulu " sahut Diky

Setalah mereka membuat kelompok untuk permainan voly pantai, para remaja itu pun mulai lomba meski matahari sudah mulai condong tetapi mereka asik untuk permainan voly pantai, terkadang mereka tertawa sambil bercanda.

Tidak terasa hari sudah mulai sore, tetapi mereka masih asik bermain, sedangkan Ansel menikmati senja dengan tiduran, dia tidak bergabung dengan teman yang lain.

"Sudah yuks, kita istirahat saja " sahut Naomi.

Baiklah, kapan-kapan kita main ke pantai lagi kata Bastian.

" Setuju, lagian kita kan teman satu SMP jadi kita masih bisa berkomunikasi kan" tanya Diky.

"Boleh.beoleh saja" kata Naomi.

"Ya sudah kita membersihkan diri dulu habis itu kita makan malam" tawar Bastin

" Baiklah, kalo begitu kita ketemu di rumah makan yang ada di sana, nanti sekalian aku pesan makan buat kita semua" kata Diky.

Mereka pun pergi untuk membersihkan diri karena siang sampai sore mereka bermain voly pantai, para laki-laki itu kembali ke tempat semula sedangkan para gadis membersihkan diri mereka ke kamar mandi.

" Bangun sel..dari tadi tidur terus" sahut Bastian.

" Iya ini, yang lain pada main dianya asik tidur " timpal Diky.

"Sudah, kalian jangan " buat Ansel marah kata Daniel.

Ansel pun bangun dari tidur nya dan melihat teman-teman nya sudah datang kalian sudah selesai main nya tanya Ansel.

" Sudah, maka nya jangan kebanyak tidur kamu" ketus Bastian.

"Siapa yang tidur, orang aku tiduran "balas Ansel tidak terima.

"Sama aja bro, ya sudah kita siap-siap buat mandi nih, habis itu kita makan malam di restoran itu" tunjuk Bastian.

"Kalian saja yang mandi, biar aku yang pesan makan buat kita" kata Ansel.

"Pesan sepuluh porsi, soalnya tadi mau bareng makan kita" kata Diky.

" Baiklah akan aku pesan buat kita semuanya" jawab Ansel .

" bro, thanks" kata Bastian dengan menepuk pundak Ansel.

Setalah mereka beres-beres tempat, akhirnya mereka pergi ke restoran yang disebut tadi, yang lain pergi untuk membersihkan diri.

" Selamat sore mas ada yang bisa kami bantu?" tanya pelayan restoran pada Ansel.

"Mbak saya pesan makan untuk sepuluh porsi menunya semua yang ada di buku ini ya" jawab Ansel .

"Baik mas, mohon di tunggu ya" kata pelayan restoran itu.

Ansel hanya mengangukkan kepalanya, dan pelayan restoran itu pergi menuju dapur untuk menyiapkan pesanan mereka. Saat Ansel sibuk dengan memainkan ponsel merek apel itu, tiba-tiba ada yang duduk di sebelahnya.

" Apakah aku menganggu!!" tanya Naomi .

" Tidak juga, silahkan saja duduk" jawab Ansel cuek.

" Terima kasih, apa kamu tidak mandi? " tanya Naomi.

" Tidak, lagian kita tidak terlalu dekat untuk menjawab pertanyaan mu itu" sahut Ansel.

"Maaf, sepertinya aku ganggu deh " sesal Naomi.

Ansel tidak menjawab, dia hanya fokus pada permainan ponselnya, gadis itu menatap Ansel dengan tatapan cinta dan memuja, dari awal masuk sekolah pertama Naomi sudah menyukai Ansel, tapi laki-laki remaja itu hanya cuek saja.

Hampir tiga puluh menit mereka saling diam hingga teman mereka datang ke meja untuk bergabung. Apa pesanannya belum datang? tanya Diky.

" Belum, tunggulah sebentar lagi nanti juga datang" jawab Ansel.

" Naomi, kamu berencana mau daftar sekolah mana?" tanya Bastian yang membuka suara.

"Belum tahu, mungkin ke Jakarta atau disini jawab Naomi padahal dia berharap bisa sekolah bareng Ansel, dia ingin sekali memiliki laki-laki itu.

"Tentu saja di jogja, mau kemana lagi " jawab Bastian santai.

"Aku pikir malah keluar negri" celetuk Naomi.

" Kejauhan, mending disini saja, adem dan tentram" sahut Diky.

" kamu benar, jangan jauh-jauh nanti rindu" kata Ayu.

"Memangnya kamu rindu siapa ?" tanya Diky dengan menggoda.

"Bukan kah jojga terbuat dari rindu, pulang dan angkrinagan nya? " kata Ayu balik tanya.

" Bisa saja kamu yu, aku pikir apa" kata Bastian.

Mereka pun bercerita dan bercanda sambil menunggu pesanan mereka datang, ada yang sibuk main ponsel atau ada juga sibuk tidur.

🍁🍁🍁

Malam yang sepi, Grace masih asik membaca novel kesukaannya di meja belajar mereka, kedua orang tua mereka sudah tidur sedangkan adiknya tidur di meja sambil ditutup buku.

" Dek, bangun pindah ke dalam kamar sana "kata Grace pada adik perempuan nya.

" Aku belum ngantuk kak" jawab Elina.

" Belum ngantuk bagaimana, orang udah tidur gitu" kata Grace.

" Kakak belum tidur?" tanya Elina dan mengucek matanya.

" Belum dek, ya sudah sana tidur, besok sudah masuk sekolah "sahut Grace pada adiknya itu.

" Iya kak, ini mau tidur kak" balas Elina.

Sang adik pun tidur di ruang tamu yang beralas tikar saja dan selimut tebal yang ia pakai. Grace yang melihat itu rasanya sedih, inikah yang dinamakan takdir hidup . grace masih kecil belum tahu apa-apa.

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!