" Sudah adik jangan menangis ya" bujuk Grace pada adik bungsu nya.
"Tapi adik nggak salah kak" sahut Nico dengan se anggukan nya.
" Iya, kakak tahu tapi sekarang jangan menangis lagi ya " kata Grace.
"Adik udah nggak nangis lagi kak" balas Nico.
" Bagus itu baru adik nya kakak" ujar Grace dengan tersenyum walaupun hatinya menangis saat mendengar adiknya.
" Ibu mana kak ?" tanya Elina.
" Ibu ada di dalam dek, lagi istirahat mungkin lagi capek "jawab Grace dan mengandeng tangan adiknya untuk masuk ke dalam rumah.
" Kakak, sebelum berangkat ke sawah bantu adik ngerjain tugas sekolah" ungkap Nico.
" Masih sekolah TK saja sudah ada tugas " gerutu Elina.
" Adik nggak minta bantuan kak Eli, adik minta bantuan kak Grace kok" seru Nico yang mulai mengeluarkan bukunya dari dalam tas.
" Sudah, kalian jangan ribut lagi, kasihan ibu yang sedang istirahat "kata Grace pada ke dua adik nya itu.
Mereka bertiga pun belajar bersama sebelum waktunya berangkat ke sawah, agar nanti saat pulang kerja mereka tidak lagi belajar, karena kalo sudah pulang dari sawah mereka sudah lelah dan capek. Saat mereka sudah serius belajar " Ini sudah jam berapa ? "tanya ibu Mira.
"Sudah jam 2 siang bu" jawab Elina.
"Kalian sedang belajar ? "tanya ibu Mira.
"Iya bu, biar nanti nggak lupa ngerjain tugas, besok juga Elina ujian " jawabnya.
" Ya sudah, belajar lagi saja nanti jam setengah tiga kita ke ladang buat nyari kopi" ujar sang ibu yang dan melanjutkan istirahat nya.
"Loh nggak jadi ke sawah ya kak ?" sahut Elina.
" Kurang tau dek, nurut saja kita"jawab Grace.
Mungkin di usia mereka seharusnya tidur siang atau bermain, tapi mereka tidak melakukan hal itu, akan lebih baik kalo mereka membantu orang tua nya. "Kakak sudah selesai tugas adik! "tanya Nico.
" Sudah dek, besok tinggal di kumpulin di tempat guru ya " jawab Grace.
"Siap kak, makasih kakak" sahut Nico dengan senang.
"Sama-sama dek" balas Grace.
Setelah mereka belajar bersama. Keluarga itu pun siap-siap untuk berangkat ke ladang kopi mereka untuk memetik kopi, untuk ke sawah besok lagi saja di lanjut, sebelum ke ladang mereka membawa kompos untuk pupuk kopi mereka, agar biji nya banyak.
" Kakak, punya adik juga ya" pinta Nico.
" Nggak usah dik, bawa air minum saja ya "sahut Elina.
" Kak Grace..!! "adiknya minta di bela sama kakak nya.
" Benar apa yang di bilang sama kak Elina, bawa air minum saja ya dik, kalo kompos ini biar kakak saja."
" Baiklah" jawab Nico dengan lesu.
" Nanti kalo kamu sudah besar ya dik, harus lebih semangat lagi buat bantu ibu sama bapak "kata ibu Mira.
" Siap ibu, nunggu besar dulu berarti ya bu "
" Betul sekali " kata ibu.
" Bapak mu mana ?"" tanya ibu mereka.
" Tadi udah duluan ke sawah bu buat lihat kerbau" jawab Grace.
"Oh.. ya sudah ayo kita ke ladang saja, siapa tau ada kopi yang bisa di petik" ujar sang ibu.
🍁🍁🍁
Mereka pun berangkat menuju ladang kopi mereka, sambil membawa kompos di atas kepala mereka, saat turun ke bawah ternyata bapak Hermanto sedang menggembala kerbau mereka duduk sambil merokok di tempat yang teduh.
"Bapak.. bapak !!" teriak Nico sambil berlari.
" Jangan lari nanti jatuh nak "kata bapak Hermanto dan mendekati anak bungsu mereka.
" Bapak kami mau ke ladang buat metik kopi "sahut Nico.
" Rajin nya anak bapak ini, ya sudah nanti bapak nyusul , kalian duluan saja" balas pak Hermanto.
" Iya pak "jawab mereka serentak. Ladang kopi mereka tidak jauh dari rumah mereka, anak-anak mereka berjalan sambil bernyanyi "Naik kereta api tuk..tuk..siapa gerangan, ". Begitulah mereka menikmati setiap moment walau pun hanya sederhana saja.
🍁🍁🍁
Dalam rumah Ansel para remaja ini masih asik bermain game dari tadi , hingga sekarang, sepertinya niat mereka yang kalah menentukan dimana mereka daftar sekolah "Hore aku menang" teriak Ansel dengan keras.
Sedangkan teman nya yang lain masih sibuk bertanding untuk menang, dan permainan berakhir dengan Wilya yang kalah. "Sudah tau kan peraturan nya tadi "sahut Diky.
" Baiklah aku yang akan menentukan sekolah kita" kata Wily.
"Mau daftar dimana rupanya" tanya Dimas.
" Aku memilih daftar di sekolah swasta saja, gimana menurut kalian ?" tanya Wily.
" Baiklah kita setuju" jawab mereka serentak.
" Jadi mau sekolah swasta mana?" tanya Ansel.
Nanti saja aku cari informasinya, sekolah swasta mana yang terbaik jawab Wily.
" Okay, banyak kok sekolah swasta di jogja" ujar Dimas.
" Kamu ada rekomendasi nggak ?" tanya Wily.
"Kenapa kamu tanya Dimas, bukan kah kesepakatan nya kamu yang milih ? "kata Ansel tidak terima.
" Kan sudah, tinggal cari, kalo dari Dimas ada kenapa tidak di pakai saja "balas Wily.
" Sudah-sudah, nanti kalian malah ribut "sahut Dimas dan melerai teman-temannya itu.
" Mana Diky ? "tanya Ansel.
" Tuh di atas sofa, sudah tidur dia" tunjuk Dimas.
"Astaga tuh anak, kalo mau tidur naik saja ke kamar "kata Ansel.
Wily dan Dimas pun naik ke atas untuk istirahat, ternyata main game bisa membuat lelah saja, sedangkan Ansel membersihkan ruang tamu yang sangat berantakan dan kotor, tidak mungkin bibi Iyem yang bersihin, dari tadi sudah sibuk.
Setelah selesai membersihkan ruang tamu, Ansel naik ke atas untuk istirahat juga, dia tidak membangun kan Diky yang sudah terlelap tidur, "Kamu nggak bangunin Diky ? "tanya Wily.
"Tidak biarkan saja dia tidur di sana, lagian dia kalo di bangunin kayak kerbau "jawab Ansel.
"Ya sudah" balas Wily kemudian tidur di kamar Ansel, kamar itu sangat luas jadi bisa tidur disana dengan bebas. Ansel yang masih mencuci muka dan kaki nya di kamar mandi, kebiasan laki-laki itu saat ingin tidur harus cuci tangan dan kaki agar debu tidak menempel, tidak seperti teman-teman nya yang langsung nempel saja.
Keluar dalam kamar mandi, Ansel sudah melihat temanny itu sudah tidur lelap di kasur nya, melihat kelakuan sahabatnya membuat dia harus menggellengkan kepalanya Yang tuan rumah siapa sih kata Ansel.
Dia pun memilih tidur di sofa dari pada bergabung bersama ke dua teman nya itu, dia mengambil buku dan membacanya sekilas , sebenarnya dia belum ngantuk, alih alih ingin tidur siang Ansel memilih membaca buku sambil tiduran di sofa.
Diky mengeliat di ruang tamu, ternyata hanya dia seorang di ruang tamu itu, laki-laki itu ke dapur untuk mengambil minum. "Bibi kemana yang lain ? "tanya Diky sambil mengambil air di dalam kulkas.
" Mas Diky bikin kaget bibi saja "sahut bibi Iyem yang sedang mengupas bawang merah.
" Maaf bibi, Diky tidak sengaja "kata Diky yang merasa bersalah.
" Tidak apa-apa mas, teman-teman ada di atas, sepertinya mereka tidur di kamar mas Ansel" jawab bibi Iyem.
" Baik bibi terima kasih bibi " kata Diky yang naik ke atas menuju kamar sahabat nya itu.
Saat masuk, ternyata Ansel tidak tidur dia membaca bukunya " Aku pikir kamu ikutan tidur juga" sahut Diky.
" Tidak, lagian nggak bisa tidur" jawab Ansel dan kemudian membaca lagi, sedangkan Diky naik ke ranjang dan merebahkan tidur nya di samping Wily, dan mereka pun akhirnya tidur kecuali Ansel.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments