Eps 15

Tak terasa Grace dan Zidane sudah sampai di sekolah mereka dan masih bergandengan tangan.

"Abang.. apa masih memegang tangan ku ini? tanya Grace dengan ketus.

"Memang nya kenapa kalo abang pegang tangan mu ?" Zidane balik tanya.

" Orang-orang mengira kita pacaran "

"Biarkan saja orang bicara seperti itu, nyatanya bukan"

"Abang nggak lihat apa mereka selalu lihat kesini"

" Bodoh amat, cuek saja"

"Abang bisa ngomong gitu, tapi tidak lihat aku"

"Kamu tahu, mungkin ini terakhir kita berada di sekolah ini, mungkin juga abang tidak bisa memegang tangan mu".

"Kenapa abang bicara seperti itu ?"

"Karena kalo kita nanti SMA semakin sulit "

Mereka berdua pun tertawa dan tetap bergandengan tangan sampai kelas mereka, ada sepasang mata yang menatap mereka dari tadi dengan tatapan marah.

"Beraninya dia memegang tangan nya seperti itu" kata Rony dengan murka.

" Santai bro, mereka kan saudara "kata Alferd.

"Aku tidak peduli, akan ku beri Zidane perhitungan" geram Rony.

" Apa kamu sedang cemburu pada nya, kalo kamu benar-benar menyukai nya..kenapa kamu tidak katakan saja perasaan mu padanya" sahut Alferd.

" Kamu benar, ayo kita ke kelas mereka" ajak Rony.

Kedua laki-laki remaja itu pun pergi menuju kelas Grace dengan gaya angkuh mereka berjalan bak seperti model. "Hai.. "sapa Rony pada Grace. Gadis itu bingung melihat sikap Rony yang tiba-tiba ramah pada nya, biasanya dia selalu menganggu Grace.

"Rony!! "panggil Zidane .

"Ada apa ? aku hanya menyapa kalian "balas Rony sambil tersenyum.

"Pergi dari kelas ini, tolong jangan ganggu Grace" pinta Zidane.

" Memang aku sedang menganggu nya, tidak aku hanya menyapa kalian, oh ya turut berduka cita atas meninggalnya kakek kalian" kata Rony dan menatap Grace .

Mata mereka berdua saling bertemu satu sama lain, tiba-tiba air mata Grace keluar dan akhirnya menangis, Grace keluar dari kelas mereka dan berlari untu menenangkan dirinya sendiri.

"Sudah ku bilang jangan menganggu adik sepupu ku "kata Zidane emosi.

"Maaf aku tidak tahu kalo itu membuatnya menangis" kata Rony.

"Jangan minta maaf padaku tapi minta maaf pada nya "ketus Zidane dan mengejar adik sepupunya itu, tapi Rony mencegah nya.

" Kumohon biar aku saja" kata Rony.

" Apa kamu yakin? Melihat kamu saja dia akan kabur lagi "balas Zidane.

" Percayalah padaku, aku tidak akan menyakiti nya " balas Rony.

"Baiklah, aku percaya padamu, tapi kalo semakin buruk jangan kamu dekati adik ku "ujar Zidane.

Rony hanya tersenyum menjawab , dia pun berlari ke tempat Grace yang selalu membuatnya tenang.

🍁🍁🍁

Grace menatap danau buatan yang di dekat sekolah mereka, rasa nya sangat sakit saat ia masih mengingat kakeknya yang sudah meninggal, bisa kah ia juga ikut bertemu dengan kakeknya, ternyata banyak orang yang sangat menjengkelkan.

Akhirnya Rony sampai juga ke danau itu, dia melihat Grace duduk di pinggir danau seorang diri, padahal danau itu sangat menyeram kan. Laki-laki itu mendekat pada Grace tanpa suara, agar Grace tidak kabur lagi.

" Grace" panggil Rony dengan lembut, tapi gadis itu tidak menyahut.

" Grace aku ingin bicara dengan mu " kata Rony.

" Tidak ada yang perlu di bicarakan ron, aku mohon pergilah "balas Grace.

" Aku tidak akan pergi "balas Rony dengan keras kepala.

" Kalo kamu tidak pergi, biarkan aku yang pergi" pinta Grace tanpa menoleh pada Rony.

"Tidak akan aku biarkan "

" Lalu apa mau mu ? "sentak Grace.

"Aku ingin bicara, dengarkan aku dulu, aku minta maaf soal tadi "

" Aku sudah memaafkan nya " jawab Grace tanpa mau melihat Rony.

"Tidak..lihat aku Grace..tatap mataku "kata Rony.

Akhirnya Grace melihat Rony, mata mereka saling menatap satu sama lain, laki-laki itu melihat masih ada air mata di pelupuk mata Grace.

" Sungguh aku benar-benar minta maaf , telah membuatmu terluka" kata Rony penuh dengan sesal.

" Aku sudah memaafkan nya kok, aku saja yang terlalu kanak-kanak " jawab Grace dengan senyum paksa.

" Jangan seperti itu, kamu membuatku merasa bersalah"

" Tidak, sungguh lupakan yang tadi"

Rony mendekat pada gadis itu, dan menatap mata Grace dengan cinta Jika kamu masih ingin "menangis, menangis lah keluarkan semuanya " kata Rony dengan lembut.

" Bolehkah aku memeluk mu? "tanya Grace.

" Tentu" jawab Rony dan merentangkan kedua tangannya . grace pun berlari memeluk Rony dengan erat, dan menumpahkan air mata nya, biarlah ia menangis seperti ini pada orang lain.

"Menangis lah, hilangkan semua rasa sakit itu" kata Rony dengan memeluk erat gadis yang ia cintai dalam diam.

...****************...

Mohon dukungannya teman-teman.. jangan lupa like, coment ya 🙏🙏

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!