Hope
Di kediaman keluarga Hartanto Abigail...
Di perkampungan Siringoringo tinggallah gadis cantik, baik, dan sopan yang bernama Grace Abigail, anak ke dua dari empat bersaudara mereka hidup bersama dengan keluarga kecil yang sangat sederhana, kedua orang tua mereka bekerja sebagai petani.
Grace selalu sedih melihat kehidupan keluarganya yang selalu di hina oleh keluarga yang lain karena mereka hidup sangat miskin. Keluarga yang sangat sederhana makan saja kadang susah, tapi itu membuat Grace bisa berpikir untuk semakin dewasa.
Grace tidak mungkin melawan garis takdir hidupnya, karena dia bukan siapa-siapa di dunia ini. Grace menatap orang-orang di halaman depan rumahnya, mereka sibuk dengan acara pesta yang di buat oleh tetangganya. Grace baru saja lulus SMP dan akan melanjutkan ke sekolah menengah atas di tempat abangnya.
Saat Grace melamun tiba-tiba suara telepon berbunyi yang mengagetkannya, Grace pun berlari ke arah suara telpon itu dan melihat siapa yang menelpon ternyata paman nya sendiri yang ada di jogja.
"Halo paman.. panggil Grace pada sang paman.
Halo Grace, dimana bapak dan ibumu ?" tanya sang paman langsung.
"Ada paman. Bapak dan ibu ada di dapur, sebentar Grace panggil dulu paman" jawabnya. Grace langsung menuju dapur dan menemui kedua orang tuanya.
" Pak, ada telpon dari paman jogja" sahut Grace pada bapak Hermanto.
"Telpon apa?" tanya bapak Hermanto.
"Grace tidak tau pak. Tadi paman nanya bapak dan ibu, coba bapak saja yang menjawab" jawab Grace sambil memberikan ponsel itu pada bapak Hermanto.
"Halo Kak..! "sapa bapak Grace sambil melirik istrinya dan Grace
"Halo gimana kabar kalian di kampung sana ?" tanya paman dari seberang.
"Kabar kami baik semua kak "jawab bapak singkat
"Oh,. Ada kegiatan kalian di sana"
"Tidak ada kak, hanya di depan rumah kami ada acara" sahut bapak.
" Anak-anak pada kemana? "
"Yang lain pada sekolah, tinggal Grace di rumah karena baru lulus dari sekolah menengah pertama"
" Begitu ya. Rencana Grace mau lanjut sekolah dimana ? "
"Di kampung sini aja kak, tempat abangnya "
" Coba di tanya dulu sama Grace, mau tidak sekolah ke Jogja"
" Kakak saja yang tanya dulu, yang mau sekolah Grace bukan bapaknya kak"ujar sang bapak.
"Coba dulu kasih ponselnya pada Grace" tukas sang paman.
'' Ini ..paman mu mau telpon sama kamu " sahut bapak sambil memberikan ponselnya pada Grace.
Grace menghindar tidak mau menjawab sang paman, hanya menggelengkan kepalanya, dia belum mau pergi jauh dari keluarganya.
"Grace tidak mau" sahut bapak
"Kenapa tidak mau, nanti yang biayain sekolahnya paman dan bibi, kalian jangan mikirin biaya sekolah, sudah kami pikirkan dari dulu "
" Iya kak, coba kakak tanya sama ibu Grace" saja kata bapak sambil menyerahkan ponsel ke ibu Mira.
" Halo kak" panggil ibu Mira dari ponsel
"Halo dek, coba dulu kamu tanya Grace mau tidak sekolah di jogja" ujar sang kakak
" Aduh kak,, apa tidak terlalu jauh sekolah di jogja kak"
"Nggak lah dek!!, di jogja banyak pengalaman di dapat"
"Sebenarnya benar kak, dapat banyak pengalaman. Tapi nunggu anaknya dulu kak, surat-surat dari sekolah juga belum selesai"
"Oh iya sudah !, kapan-kapan kakak telpon lagi" kata paman
" Iya kak, ngomong-ngomong kakak ipar gimana bang? Takutnya tidak setuju"
" Tenang saja, kalo kakak ipar mu sudah setuju, malah dia yang nyaranin Grace untuk sekolah di Jogja" jawab paman.
" Iya kak, coba nanti kami bicara baik baik lagi " sahut ibu Mira dan memutus sambungan telepon dari kakaknya.
Ibu dan ayah menatap Grace, seolah tahu apa yang sedang di hati sang putri, mana mungkin putrinya jauh dari mereka, Grace saja kalo tidur masih di gendong sama ayah, bagaimana kalo jauh dari mereka. Sang ayah menghela nafas.
" Nak..bagaimana apakah kamu mau lanjut sekolah di Jogja ? " tanya ibu dengan hati-hati.
" Ibu. Grace belum memikirkan hal itu, aku masih kecil bu, belum siap jauh dari kalian semuanya " jawab Grace jawab Grace sambil meremas tangan nya dengan kuat.
"Nak, ibu tidak memaksa, mau kamu sekolah disini dan di jogja semuanya sama saja nak " kata ibu sambil mengelus rambut Grace dengan lembut.
"Bu.. akan Grace pikirkan lagi ya, atau gimana kalo nanti pas kuliah aja Grace ke jogja" sahut Grace .
" Itu juga keputusan yang bagus nak
Bapak setuju dengan Grace, kuliahnya di jogja saja " sambung bapak yang tadi menyimak pembicaraan mereka.
" Iya pak, coba nanti Grace pikir-pikir dulu aja " balas Grace .
Bapak pun mengangguk-anggukkan kepalanya, dan kembali keluar karena tetangga depan rumah sedang ada acara, tidak mungkin kan mereka tidak ikut di acara tersebut pada hal mereka tetangga. Prinsip di kampung kalo ada tetangga punya acara harus saling membantu karena mereka yang akan membantu kita saat kita butuh pertolongan, itulah artinya punya tetangga untuk saling membahu.
...****************...
Mohon dukungannya untuk karyaku ini ya teman- teman, agar lebih semangat lagi berkarya.. jangan lupa like, komen, dan vote sejujurnya 🙏☺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments