Eps 6

Sampai di rumah Grace langsung mengganti seragam nya dengan pakaian biasa dan menggantung kembali seragam nya di paku agar sewaktu waktu bisa di pakai lagi.

" Kamu sudah pulang nak ?" tanya ibu Mira

"Iya bu, barusan nyampai bu, ada apa bu?" sahut Grace pada sang ibu.

" Tidak papa, sana makan dulu, kalo sudah makan ke rumah nenek ya, kakek mu bersikap aneh terus

Memang kakek kenapa bu ? " tanya Grace panik.

" Ibu tidak tahu nak, yang jelas semua nya pada ngumpul di sana" jawab sang ibu.

" Baik bu, habis makan Grace langsung ke rumah nenek "kata Grace

Ibu hanya mengangguk saja, dan langsung pergi ke rumah sang mertua untuk merawat kakek mereka yang sedang sakit. Kakek mereka sudah lama sakit stroke sebelah kiri, akibat jatuh dari tangga , karena faktor usia jadi hambatan aktifitas nya terganggu dan stroke.

Grace pun langsung makan sesuai perintah sang ibu, sehabis makan dia pun langsung ke rumah sang nenek, dan melihat semua keluarga sudah berkumpul. Grace pun mendekat pada sang kakek lalu mencium tangan kakek nya.

" Kakek..ini Grace " bisik nya pada sang kakek.

"Kamu sudah pulang?" tanya kakek sambil mengelus rambut Grace

" Iya kek, kakek sudah makan belum " tanya Grace ulang.

" Sudah, di suapi oleh ibu mu" jawab sang kakek

Grace sangat dekat dengan sang kakek dari kecil hingga sekarang pun rasa sayang pada sang kakek tidak pernah berubah, Grace selalu menemani dan membantu kakeknya mengembala kan kerbau saat pulang sekolah bahkan di hari libur pun dia membantu sang kakek.

Keluarga Grace semuanya pekerja, kecuali orang tua nya, yang hanya bekerja sebagai petani, walaupun hanya petani mereka sangat bersyukur. Jangan pernah membandingkan hidup mu dengan hidup orang lain, karena kita tidak tahu apa yang mereka sudah lewati.

"Kakak, ayo kita lihat kerbau dulu !" sahut Elina adik nya.

"Memang kerbau kita dimana ?" tanya Grace

"Di bawah, sawah kita . "

"Baiklah dek, sebentar ya pamit sama kakek dulu . kakek Grace lihat kerbau dulu ya kek" sahut Grace pada sang kakek yang sedang berbaring di kasur.

" Iya, jangan lama ya, nanti nggak ada teman kakek "jawab kakek.

" Iya kek, tapi disini ada semua keluarga kek, jadi kakek tidak sendirian " balas Grace

"Kakek pengen nya sama kamu nak, habis lihat kerbau langsung pulang kesini " ujar kakek.

🍁🍁🍁

Setelah pamit pada sang kakek, kakak beradik itu pun ke sawah dekat rumah mereka untuk melihat kerbau mereka yang sedang mandi lumpur sawah.

"Dek, kita pindahin yang sebelah sana aja ya, banyak rumput di sana ? "sahut Grace pada adik nya.

"Iya kak, biar kerbau kita gendut dan kenyang" jawab Elina.

"Haha, bisa aja kamu dek, kerbau kita sudah gendut, selalu kita kasih makan" sahut Grace.

" Kan memang kerjaan kita kak, dari kecil udah menggembalakan kerbau "celetuk Elina.

"Kalo kita tidak ada kerbau, nanti kita tidak bisa sekolah dek, anggap saja ini tabungan buat kita suatu hari nanti" dek ujar Grace.

"Betul kak, yang penting kita semangat selalu buat sekolah nya, agar kelak kita bisa berguna bagi keluarga kita"

"Wah, ternyata sekarang adik ku sudah dewasa bangat ya "

"Dewasa karena keadaan ya kak"

"Haha, bisa jadi dek, udah yuks kita pulang ke rumah, nanti sekitar jam 5 sore kita jemput kerbau kita "ujar Grace.

"Siap kakak"

Selesai memindahkan kerbau ke tempat yang banyak sumber rumput dan air, mereka berdua pun pulang ke rumah dan segera mencuci kaki dan tangan mereka dengan bersih, kemudian mereka kembali ke rumah nenek.

Grace melihat semua keluarga nya pada sibuk dan sedang berkumpul di tengah-tengah sang kakek, dia melihat sang ibu sedang memotong kuku kakenya. Grace pun mendekati sepupu nya dan bertanya.

" Kakek kenapa ? " tanya Grace pada Ezer

"Tidak tau kak, tiba-tiba tadi teriak" jawab sepupunya. Grace duduk dekat sang kakek dan memijat kaki kakeknya, agar kakek merasa tenang.

"Grace..Grace ??" panggil sang kakek dengan lirih.

Grace merasa di panggil sang kakek akhirnya mendekat , " Iya kek, Grace ada disini! Kakek butuh apa? "sahut Grace.

" Kakek tidak butuh apa-apa "jawab kakek dengan tersenyum.

" Sini, sama kakek dulu" ujar sang kakek sambil tersenyum, Grace mendekat pada kakeknya.

"Ada apa kek ? " tanya Grace lembut, kakek hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan dari cucunya.

"Ini buat kamu "sahut kakek sambil memberi cicin kakek nya pada Grace, semua keluarga terkejut saat cincin warisan itu di berikan pada Grace.

" Tapi kek, Grace tidak pantas menerima nya" tolak Grace, dia tidak mungkin menerima cincin itu dari sang kakek bisa-bisa nanti ada masalah keluarga yang timbul, karena hanya sebuah harta warisan.

"Jangan menolak, ini buat kamu " sahut kakek yang sudah melemah.

"Nak, untuk sementara kamu terima dulu ya pemberian kakek mu" ujar nenek.

Grace pun hanya mengangguk saja, dan kemudian menerima cincin itu, dan melihat kakek nya tersenyum dan mengusap rambut Grace dengan sayang, mungkin itu lah tanda kedekatan dan cinta kakek pada Grace.

Ibu Mira mendekat pada sang mertua, "Pak, mau minum ? " tanya bu Mira.

" Tidak, minta tolong bapak di doakan ya mumpung kalian semua ada disini "jawab sang kakek.

" Iya, kami akan selalu mendoakan bapak, agar segera sembuh" jawab bu Mira.

"Terima kasih, sudah merawat bapak, maaf sudah merepotkan mu terus"

"Tidak papa pak, saya juga menantu bapak"

"Iya, menantu terbaik saya, terima kasih sudah memberikan cucu yang baik dan perhatian pada saya " sahut kakek pada bu Mira. Semua keluarga di sana hanya mendengar dan mulai bisik-bisik tentang keluarga Grace padahal mereka adalah satu keluarga .

"Sebaiknya kita berdoa buat bapak " ujar bu Mira pada semua keluarga dan mulai memimpin doa, sesudah mereka berdoa tiba-tiba kakek mulai merasakan sesak nafas, semua keluarga histeris saat melihat kepala keluarga utama mereka mengalami penurunan kondisi .

Grace melihat kakeknya pun menangis sambil memegang erat tangan sang kakek dan membisik kan kata-kata buat sang kakek. "Kakek bertahan ya " sahut Grace dengan air mata.

Semua keluarga histeris melihat kondisi sang kakek, dan segera menelpon pak mantri untuk memeriksa kondisi kakek mereka, para cucu berkumpul memberikan doa untuk sang kakek, mereka semua menangis.

Selang 10 menit kemudian pak mantri datang membawa alat-alat medis untuk memeriksa kondisi kakek, setelah di periksa dengan detail pak mantri menghela nafas dengan berat.

"Pak mantri bagaimana dengan kondisi suami saya ? " tanya nenek

"Sekarang kita lebih banyak berdoa saja ya bu " jawab pak mantri

"Apa tidak di bawa saja ke puskesmas terdekat atau gimana pak" tanya nenek lagi

"Untuk saat ini tidak memungkin kan bu, semua keluarga harus sabar "sahut pak mantri dan membereskan alat alat medis lagi ke dalam tas nya.

Semua keluarga berkumpul dan para tetangga datang untuk menjenguk dan berdoa bersama, agar sang kakek di beri kekuatan untuk menjalani ini semuanya.

"Kita berdoa lagi ya buat bapak kita " sahut bu Mira

" Iya kak, kita berdoa lagi saja buat bapak" jawab tante bungsu, Grace pun memegang erat tangan sang kakek.

Tepat pukul tiga sore, setelah mereka selesai berdoa, sang kakek pun menghembus kan nafas terakhir nya . semua keluarga menangis histeris karena kepala keluarga mereka di panggil oleh sang

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!