S1 | Sebuah Kebetulan

Kita lahir dalam satu hari. Kita mati dalam satu hari. Kita bisa berubah dalam satu hari. Dan kita bisa jatuh cinta dalam satu hari. Apa pun bisa terjadi hanya dalam satu hari. Tidak ada orang yang bisa lebih kuat dari takdirnya. Dan orang yang terhubung dengan takdir akan selalu menemukan satu sama lain.

Belum juga Bu Halimah meminta izin pada kedua orang tuanya untuk pergi ke Tegal. Tiba-tiba saja dia di hubungi oleh salah satu brand tepung terigu ternama. Bu Halimah diminta untuk menjadi pembicara sekaligus mempraktekan demo memasak disana. Dan yang hadir adalah para pengusaha bakery se-Indonesia.

"Woaaaahhh! Mak haji keren amat! Acil ikut dong, Mak! Jatah cuti tahunan Acil kan belum diambil, bisa lah jadi asisten Mak haji!" bujuk Ashila dengan semangat.

"Iya nih Bu, Bibil kan diminta buat dampingin dokter Andra! Jadi udah pasti Bibil ikuuut dong! Takdir Allah emang ga ada yang tau ya, Bu! Belum juga minta izin sama Emak dan Abah. Ehhhh.. Udah ada job aja kesana!" antusias Nabila.

"Itu namanya, pucuk dicinta ulam pun tiba! Kayaknya Ais juga mau ikut deh, Bu. Sekalian refreshing kepala, melupakan sejenak semua beban dan luka! Hehehehe," Aisyah pun tak kalah semangatnya.

Bu Halimah hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya, "Kalian ini! Kok kayaknya dukung banget Ibu sama dokter Andra. Padahal kan, kami punya luka yang sama dalamnya. Ibu takut terluka lagi, atau.. Ibu yang bikin dia terluka."

"Bu.. Ibu sama dokter Andra kan punya kisah yang hampir sama. Bibil yakin, kalian akan saling menguatkan. Karena kalian udah pernah ngerasain, gimana sakitnya dikhianati," Nabila merangkul Bu Halimah dan menguatkannya.

"Lagian apa Mak haji gak kasian sama si Luna onon? Pan dia pengen banget punya Ayah baru," ucap Ashila dan di senggol oleh Aisyah.

"Gak apa-apa, Ais! Ibu paham, kalian juga pasti ngerasa sedih dengan apa yang Aluna alami. Ibu pun sesak rasanya kalo inget itu," lirih Bu Halimah. "Baiklah! Kalo emang kalian setuju, ajukan cuti dari sekarang! Kita siap-siap ke Tegaaaallll!"

"YESSSS...!" sorak ketiga gadis itu.

* * *

"Papa, jadi kita mau ketemu sama Mama baru Kekey?" tanya Keisya anak bungsu dokter Andra.

"Hmmm.. Semoga aja ya! Semoga Bu Halimah mau jadi Mama baru Kekey," jawab dokter Andra sambil mengelus rambut sang anak dengan lembut.

Hati dokter Andra terkadang nyeri, saat melihat ketiga anaknya ditinggalkan begitu saja oleh Ibu kandungnya sendiri. Bahkan setelah perceraian, belum pernah sekalipun mengunjungi anak-anaknya. Untung saja Kaizan dan Khaira, sedang menempuh pendidikan di salah satu Pesantren di Kota Bandung. Kaizan adalah anak laki-laki pertama dan satu-satunya yang kini duduk di kelas 1 SMA. Khaira anak kedua, saat ini duduk di kelas 4 SD, berbeda 2 tahun dengan Inara, anak pertama Bu Halimah. Sedangkan Keisya anak bungsu dokter Andra kini berada di kelas 1 SD dan berbeda 1 tahun dengan Aluna yang masih TK.

Jum'at pagi, dokter Andra dan Bu Halimah akan berangkat ke Kota Tegal ditemani oleh Nabila dan juga dua anak manis. Aluna dan Keisya akan menemani perjalanan orang tua mereka.

"Aluna.. Jangan cemberut terus, Nak. Itu main sama Kakaknya dong, kasian kan Kakaknya gak di ajak ngobrol," ucap Bu Halimah pada Aluna.

"Key.. Ajakin adiknya main, jangan fokus terus sama hp! Nanti Papa ambil ya hp nya!" ancam dokter Andra.

Nabila menghela nafasnya, "Kalo emak sama bapaknya pada galak begitu, anak-anak juga snewen!" omel Nabila. "Kekey! Unaaa...! Siapa yang mau makan coklat?" tanya Nabila sambil mengeluarkan dua buah coklat.

"Aku!" jawab Keisya dan Aluna serempak.

"Wah! Kak Key, punya aku ada hadiahnya, gambar barbie!" antusias Aluna memperlihatkan pada Keisya.

"Punya Kakak juga ada, Dik! Liat ini kuda poni!" Keiysa sangat bahagia saat ada yang memanggilnya dengan sebutan Kakak.

Bu Halimah dan dokter Andra saling pandang, ada rasa hangat yang menjalar dihati keduanya. Sepanjang perjalanan dua anak manis itu mengoceh, bahkan tidur pun mereka saling menggenggam tangan dan tak ingin terpisahkan.

"Jadi Aisyah sama Ashila bakalan nyusul kita,Neng?" tanya dokter Andra memecahkan keheningan.

"Iya Aa, nanti pulang kerja mereka berangkatnya. Tadinya mau pada ngambil cuti, cuman kan kebetulan kita acaranya di Sabtu sama Minggu. Jadi akhirnya mereka putusin buat nyusul aja sama Pak Rachmat," jawab Bu Halimah kikuk.

"Ekhemm.. Udah Aa Eneng aja nich! Awww..." goda Nabila membuat pipi keduanya merona karena malu.

Tak ada perbincangan lagi, Nabila tertidur pulas. Sedangkat dokter Andra dan Bu Halimah berbincang-bincang hangat.

"Sebuah kebetulan yang luar biasa buat Aa, Neng. Kita bisa ada kerjaan sama-sama ke Kota Tegal ini. Kejutan yang luar biasa buat Aa," ucap dokter Andra.

"Iya A, Neng juga gak nyangka. Kaget aja kemarin tiba-tiba di hubungi sama orang Boga Rasa nya. Eh ternyata Neng kepilih dari banyaknya pengusaha bakery di Indonesia sebagai pembicara. Neng gak nyangka akan ada di posisi sekarang ini," Bu Halimah memberanikan diri menatap dokter Andra yang sedang menyetir.

"Kenapa? Aa ganteng ya! Sampe gak ngedip gitu ngeliatinnya!" Bu Halimah terkesiap karena ucapan dokter Andra.

"Neng.. Gak ada sebuah kebetulan, mungkin ini memang sudah takdir Allah. Bahwa kita harus mencoba memulai suatu hubungan yang baru," dokter Andra menoleh pada Bu Halimah. Jantung keduanya berdegup kencang, tak di pungkiri ada rasa hangat yang menjalar dalam hati keduanya.

"Ikuti alur yang sudah Allah tentukan aja ya, Aa. Insya Allah skenario yang Allah buat akan jauh lebih indah.."

* * *

"Haduh! Kita nyampe disana kira-kira jam berapa ya, Pak?" tanya Ashila pada Pak Rachmat.

"Kira-kira sih 5-6 jam kita sampe nya Neng Acil, sekarang kan jam 7 malam jadi kemungkinan kita sampai disana jam 12 atau jam 1 malam. Kalo Neng pada ngantuk mah, tidur aja ga apa-apa!" jawab Pak Rachmat.

"Oke, Pak! Eh nanti mampir dulu di mesjid ya, Pak! Kita sholat isya dulu, terus makan malam. Baru lanjutkan perjalanan, santai aja ya Pak! Kalo ngantuk bilang, nanti kita nyetirnya gantian," ujar Aisyah yang duduk di kabin tengah.

"Siap, Neng!"

Aisyah dan Nabila baru berangkat jam 7 malam, karena mereka harus mengantarkan Inara dulu ke rumah kedua orang tua Bu Halimah. Setelah satu jam perjalanan, mereka singgah di rest Area. Aisyah dan Ashila menuju mesjid, sedangkan Pak Rachmat memarkirkan mobil dan menyusul.

Perjalanan kali ini sebagai pengalihan rasa sakit bagi Aisyah. Bagaimanapun kisah cintanya dengan Arya adalah kisah terindah dalam hidupnya. Walaupun pada kenyataannya mereka tak akan pernah bisa bersatu.

'Yaa Allah.. Ampuni segala dosaku, ampuni aku atas rasa yang salah ini. Hilangkanlah rasa ini dalam hati hamba, Yaa Allah.. Jangan sampai rasa cintaku padanya melebihi rasa cintaku pada-Mu. Tegarkan aku dalam menjalani setiap ujian dari-Mu,' batin Aisyah.

Usai shalat, Ashila keluar lebih dulu. Karena dia tak bisa menahan rasa mulas dalam perutnya. Saat keluar dari toilet, Ashila terkejut melihat Defri dan Riki berada di depan toilet laki-laki.

"Astagfirullohaladzim!" kaget Ashila membuat Defri dan Riki menoleh.

"Lho, Cila?! Kamu ngapain disini?" tanya Defri menghampiri Ashila.

"Aku mau ke Kota Tegal, Mas. Mau temani Bu Halimah, besok ada acara seminar dan demo masak. Mas Defri sendiri mau kemana?" Ashila balik bertanya.

"Ya Allah..! Jodoh mah emang gak akan lari kemana ya, Cila.. Mas ada kunjungan ke KODIM 0712/TEGAL, kok bisa kebetulan gini sih?" Defri sangat sumringah saat mengetahui Kota tujuan mereka itu sama.

"Hah?! Serius Mas?" Ashila masih tidak percaya.

"Serius Cila sayang! Kamu sama siapa aja?" Defri membawa Ashila ke salah satu tempat makan, dimana Arya dan beberapa temannya menunggu.

"Sama Aisyah.. Diantar Pak Rachmat, soalnya Ibu sama dokter Andra sama Bibil udah duluan," jawab Ashila membuat Arya menoleh dan mencari keberadaan Aisyah.

"Allah.. Sebuah kebetulan banget ya, Cila.."

Arya terus mencari Aisyah, tapi tak kunjung ia menemukannya. Hingga akhirnya dia bangkit dan mencari Aisyah ke sekitar mesjid. Benar saja, Aisyah duduk diteras mesjid sanbil memainkan ponselnya.

"Ais.. " panggil Arya, membuat Aisyah menoleh.

Deg!

"Mas Arya.." kaget Aisyah.

"Gak ada yang namanya sebuah kebetulan, Aisyah.. Tuhanmu dan Tuhanku memberi kita jalan untuk terus bertemu kembali.. Karena sebuah kebetulan adalah, Takdir yang tertunda.."

* * * * *

Semoga suka dengan ceritanya...

Jangan lupa loh buat Like, Komen, Vote dan Favorite 🥰🙏🥰

Dukung Author terus ya!

Salam Rindu, Author ❤

Terpopuler

Comments

Tha Ardiansyah

Tha Ardiansyah

Hmmmm... takdir yang membingungkan, akan kah salahnya pindah keyakinan 🤔🤔🤔

2023-02-13

1

Mika Saja

Mika Saja

klo pas Ais SM Arya ketemu sedihhhhhhhhh

2023-02-13

0

lihat semua
Episodes
1 S1 | NOSTALGIA
2 S1 | Ternyata, Kamu..
3 S1 | Ada apa dengan Nabila
4 S1 | Masalalu yang Indah
5 S1 | Bertemu Kekasih
6 S1 | Hati yang terluka
7 S1 | Buaya Rawa
8 S1 | Itulah Perempuan
9 S1 | Cara Mencintai
10 S1 | Tak bisa mengakhiri
11 S1 | Membuat Kenangan
12 S1 | Putar Waktu
13 S1 | Diluar Kendali
14 S1 | Haruskah?
15 S1 | Permintaan Maaf
16 S1 | Cinta Segitiga
17 S1 | Sampai Kapan?
18 S1 | Wanita yang kau pilih
19 S1 | Menata Masa Depan
20 S1 | Sebuah Kebetulan
21 S1 | Kebahagiaan kecil
22 S1 | Tak terlupakan
23 S1 | Hilang Tanpa Bilang
24 S1 | Menerima Kenyataan
25 S1 | Ikhlas
26 S1 | Perlahan tapi pasti
27 S1 | Mengapa Cinta
28 S1 | Perjodohan
29 S1 | Quality Time
30 S1 | Orang Baru
31 S1 | Kembali Pulang
32 S1 | Kehilangan
33 S1 | Seseorang dari masalalu
34 S1 | Aku masa depanmu..
35 S1 | Pertahankan Rasa
36 S1 | Obrolan 2 Lelaki
37 S1 | Menata Kembali
38 S1 | Nasehat Ibu
39 S1 | Permintaan Sulit
40 S1 | LDR
41 S1 | Cinta Berkedok Loker
42 S1 | Keputusan Nabila
43 S1 | Permintaan seorang Ayah
44 S1 | Liburan dan..
45 S1 | Merindunya
46 S1 | Ini bukan halusinasi..
47 S1 | Inilah Takdir
48 S1 | Lamaran untuk Ashila
49 S1 | Mak Haji ngamuk!
50 S1 | Usai
51 S1 | Harus di Halalkan!
52 S1 | Kebahagiaan Aisyah
53 S1 | Rindu Setengah Mateng
54 S1 | Kedua Kalinya
55 S1 | Cinta Terakhirku
56 S1 | Seperti senja
57 S1 | Persiapan pernikahan Aisyah
58 S1 | Nabila Ditinggalkan
59 S1 | Arti Sebuah Penantian
60 S1 | Hari Bahagia Aisyah
61 S1 | Memupuk Rindu
62 S1 | Perpisahan Sementara
63 S1 | Rahasia Besar
64 S1 | Bukan Operasi Biasa
65 S1 | Saat Terkabulnya do'a
66 Permohonan Maaf
67 S1 | Pernikahan Ashila dan Defri
68 S1 | Masih Harus Berjuang
69 S1 | Kenyataan Menyakitkan
70 S1 | Untukmu, Aku Bertahan
71 S1 | Kemotherapi
72 S1 | Akad Nikah
Episodes

Updated 72 Episodes

1
S1 | NOSTALGIA
2
S1 | Ternyata, Kamu..
3
S1 | Ada apa dengan Nabila
4
S1 | Masalalu yang Indah
5
S1 | Bertemu Kekasih
6
S1 | Hati yang terluka
7
S1 | Buaya Rawa
8
S1 | Itulah Perempuan
9
S1 | Cara Mencintai
10
S1 | Tak bisa mengakhiri
11
S1 | Membuat Kenangan
12
S1 | Putar Waktu
13
S1 | Diluar Kendali
14
S1 | Haruskah?
15
S1 | Permintaan Maaf
16
S1 | Cinta Segitiga
17
S1 | Sampai Kapan?
18
S1 | Wanita yang kau pilih
19
S1 | Menata Masa Depan
20
S1 | Sebuah Kebetulan
21
S1 | Kebahagiaan kecil
22
S1 | Tak terlupakan
23
S1 | Hilang Tanpa Bilang
24
S1 | Menerima Kenyataan
25
S1 | Ikhlas
26
S1 | Perlahan tapi pasti
27
S1 | Mengapa Cinta
28
S1 | Perjodohan
29
S1 | Quality Time
30
S1 | Orang Baru
31
S1 | Kembali Pulang
32
S1 | Kehilangan
33
S1 | Seseorang dari masalalu
34
S1 | Aku masa depanmu..
35
S1 | Pertahankan Rasa
36
S1 | Obrolan 2 Lelaki
37
S1 | Menata Kembali
38
S1 | Nasehat Ibu
39
S1 | Permintaan Sulit
40
S1 | LDR
41
S1 | Cinta Berkedok Loker
42
S1 | Keputusan Nabila
43
S1 | Permintaan seorang Ayah
44
S1 | Liburan dan..
45
S1 | Merindunya
46
S1 | Ini bukan halusinasi..
47
S1 | Inilah Takdir
48
S1 | Lamaran untuk Ashila
49
S1 | Mak Haji ngamuk!
50
S1 | Usai
51
S1 | Harus di Halalkan!
52
S1 | Kebahagiaan Aisyah
53
S1 | Rindu Setengah Mateng
54
S1 | Kedua Kalinya
55
S1 | Cinta Terakhirku
56
S1 | Seperti senja
57
S1 | Persiapan pernikahan Aisyah
58
S1 | Nabila Ditinggalkan
59
S1 | Arti Sebuah Penantian
60
S1 | Hari Bahagia Aisyah
61
S1 | Memupuk Rindu
62
S1 | Perpisahan Sementara
63
S1 | Rahasia Besar
64
S1 | Bukan Operasi Biasa
65
S1 | Saat Terkabulnya do'a
66
Permohonan Maaf
67
S1 | Pernikahan Ashila dan Defri
68
S1 | Masih Harus Berjuang
69
S1 | Kenyataan Menyakitkan
70
S1 | Untukmu, Aku Bertahan
71
S1 | Kemotherapi
72
S1 | Akad Nikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!