S1 | Hati yang terluka

'Aku pernah menggenggam erat seseorang agar tidak pergi. Aku pernah merendahkan diriku sendiri agar tak kehilangannya. Aku pernah memohon padanya agar tetap mempertahankan hubungan. Aku pernah menyebut namanya disetiap do'aku dengan airmata yang begitu tulus...'

'Ya, aku pernah mencintai seseorang dengan begitu dalamnya. Sampai aku disadarkan pada kenyataan, sekuat apapun aku menggenggam, yang mencoba terlepas akan tetap lepas. Sekarang aku harus menyusun hatiku yang berserakan kembali usai kepergiannya. Merangkak berdiri lagi, tentunya dengan airmata yang sering kali menetes dan dada yang sesak ketika mengingatnya...'

Ashila menatap langit malam yang bertabur bintang, namun semua keindahan itu tak mampu menutupi kesedihan dan luka hatinya yang terlalu dalam. Dibalik sikap ceria dan konyolny, Ashila menyimpan beribu luka dibalik topeng tawanya. Laki-laki yang sangat amat dicintainya, telah pergi untuk selamanya. Kepedihan itu membuat Ashila harus menata kembali hatinya yang telah hancur. Ditengah perjuangannya itu, datanglah kembali sosok laki-laki yang mampu mengobati luka hatinya. Tapi nyatanya, luka yang belum pulih kini hancur semakin berkeping-keping. Bahkan luka itu semaklin dalam, laki-laki itu menabur air garam diatas luka yang hampir mengerng. Sejak saat itu, Ashila menutup dirinya untuk berhubungan serius dengan laki-laki.

"Cil, are you okay?" tanya Nabila saat melihat Ashila hanya menatap langit dengan tatapan kosong nya.

"Hmm.. Gue okay! Emang kenapa? Ada gitu tanda-tanda kegalauan di muka gue?" jawab Ashila terkekeh.

Dia selalu bersembunyi dibalik kata 'Aku baik-baik saja', namun pada kenyataannya hatinya telah hancur. Nabila dan Aisyah memang tidak pernah tau kisah silam Ashila, tapi keduanya bisa memahami bagaimana hancurny Ashila dan perjuangan Ashila bersembunyi dibalik topeng bahagianya.

"Cil, gue boleh tanya sesuatu?" Nabila kembali bertanya dan membuyarkan lamunan Ashila.

"Pake nanya segala lu, Bil! Tanya mah, tanya aja kali!" Ashila tertawa dibalik lukanya.

"Diri lu yang sekarang gimana sih, Cil?" pertanyaan Nabila membuat Ashila menoleh dan beranjak berdiri.

"Maksudnya gimana? Gue gak paham!" dia mencoba untuk menghindari pertanyaan itu.

"Ck! Maksud gue, apa lu gak pengen ngejalin hubungan dengan orang baru? Yang pastinya yang serius sama lu, Cil. Sampe kapan lu bakalan hidup kaya gini?Lu gak akan berusaha buat melanjutkan kehidupan asmara lu?" Nabila menghampiri sahabatnya itu dan merangkulnya.

Ashila menghela nafasnya, "Gue gak apa-apa, Bil. Gue yang sekarang ya gimana ya.. Susah ngejelasinnya!" Ashila terkekeh.

"Gue sekarang lebih ke berserah dan pasrah. Gue udah gak terlalu berharap sama manusia, karena manusia gampang berubah. Berusaha ya semampunya, capek nyari ya gue istirahat. Kalau emang jalannya ya pasti ketemu. Gue ngikutin gimana baiknya alur Tuhan yang dikasih ke gue. Kalo gue ngatur sendiri, yang ada hidup gue makin berantakan. Lagian ya Bil, bagi gue hidup gak cuman sekedar romansa!"

Keduanya terdiam, angin malam yang menerpa keduanya membuat mereka larut dalam pikiran masing-masing. Karena setiap manusia, memiliki rahasia hati yang hanya diri mereka sendiri yang tau.

"Anak-anak ini! Ibu cariin juga daritadi!" Kedatangan Bu Halimah membuyarkan lamunan keduanya.

"Astaghfirullohaladzim!" pekik keduanya yang tersentak kaget.

"Ampun dah Mak Haji! Datang tak diundang pulang gak dianter! Acil kaget Bu" omel Ashila.

"Emang ni anak ya! Memangnya Ibu ini jelangkung apa!" Bu Halimah menjewer telinga Ashila, membuat Nabila dan Aisyah yang baru saja bergabung tertawa terbahak-bahak.

Rooftop Alunara kost, disanalah mereka berada. (Bahasa kerennya sih rooftop, padahal mah tempat jemur baju! wkwk). Mereka sengaja memasang tenda disana, hanya untuk sekedar menikmati pemandangan ataupun mengerjakan pekerjaan kantor yang belum usai.

"Tadi kalian ngobrolin apa sih? Kayaknya seru banget!" tanya Bu Halimah yang penasaran.

"Biasa Mak Haji, obrolan anak muda! Yang tua mah jangan kepo," ledek Ashila membuat Bu Halimah memutar bola matanya malas.

"Ngobrolin kesendiriannya Acil, Bu! Entahlah, sampe kapan ni anak mau jadi buayawati. Kenalan-kenalan iseng doang, cuman buat nemenin chating eh ujung-ujungnya pada ghosting!" Nabila menjawab dan membuat Ashila memberenggut kesal.

"Enak aja buayawati! Gue ini single fisabilillah ya!" kilahnya membuat Bu Halimah terkekeh.

"Jomblo fisabilillah kali, Cil! Lagian kalian ini kepo amat sih sama hidupnya si Acil! Mungkin aja nih ya, dia kaya sekarang karena punya trauma terhadap laki-laki. Iya gak, Cil?" tanya Bu Halimah.

Pertanyaan itu sangat menohok hati Ashila, namun dia berusaha untuk menutupi semuanya dengan tawa. Namun ketiganya menatap Ashila dengan iba, tawa Ashila sangat menunjukkan betapa beratnya apa yang dipendam Ashila selama ini.

"Kalian tau gak apa yang paling mahal di dunia ini?" tanya Bu Halimah dan ketiganya hanya terdiam sambil berpikir.

"Waktu, kesempatan, kepercayaan, menghargai, maaf dan terimakasih. Itu adalah hal yang paling mahal didunia ini. Karena gak semua orang bisa memberikan waktu, memberikan kesempatan dan memberikan kepercayaan. Gak semua orang juga bisa menghargai, mudah berucap maaf dan memaafkan, lalu gak semua orang bisa berterimakasih atas apa yang udah Allah kasih."

Bu Halimah menatap ketiganya dengan penuh kasih sayang. Dulu di usia mereka, dia juga mengalami hal yang sama. Hanya saja, dia melabuhkan hati dan memilih orang yang salah. Hingga akhirnya, hubungan yang dulu dia perjuangkan harus hancur begitu saja. Bu Halimah lelah saat harus berjuang tanpa di perjuangkan. Hinga akhirnya dia bertekad untuk hidup menjadi single parent bagi kedua putrinya.

"Ibu bener, gak semua orang bisa melakukan itu. Dan aku pengen jadi wanita kuat kaya Ibu! Bisa ikhlas dalam menjalani kehidupan ini," ucap Nabila membuat Bu Halimah menatapnya seraya menggelengkan kepalanya.

"Kata siapa Ibu ikhlas?" Jawaban Bu Halimah kembali membuat ketiganya termenung. "Ibu gak pernah iklas dia pergi dari hidup kami. Ibu cuman terpaksa dan akhirnya mulai terbiasa tanpanya."

"Terus kenapa dilepasin, Mak Haji? Kenapa gak berjuang lagi untuk mempertahankan?" tanya Ashila.

"Karena bukan Ibu, yang dia inginkan. Ibu emang sayang sekali sama Ayahnya anak-anak, tapi dia enggak. Ibu enggak bisa baik-baik aja tanpa dia, tapi dia bisa baik-baik aja tanpa Ibu dan anak-anak. Ibu pernah tanpa sengaja menyakiti hatinya sekali saat emosi, tapi Ibu terus berusaha untuk menyembuhkan lukanya. Tapi sekarang dia dengan sengaja membuat Ibu terluka dan menangis berkali-kali, tapi dia gak pernah datang buat menyembuhkan. Dia malah pergi dan memilih bersama wanita lain. Soal berjuang, Ibu sudah lelah berjuang tanpa diperjuangkan. Lalu untuk apa Ibu bertahan?"

Ada banyak perempuan yang jiwanya sudah mati, tapi hidupnya tetap terlihat baik-baik saja. Dia tetap melakukan aktifitas seperti biasanya, bahkan masih mengutamakan keluarganya. Tapi tidak ada satu orang pun yang sadar dan bisa lihat bagaimana hancur dan mengerikan mentalnya.

"Heh! Malah pada ngelamun!" Ketiganya tersentak kaget, namun mereka beranjak dan memeluk Bu Halimah dengan erat.

"Sehat terus ya, perempuan kuatku!" ucap ketiganya serempak. Hal itu membuat mereka tak bisa menahan lagi airmata yang menggenang di pelupuk mata.

Bu Halimah merasa sangat beruntung bertemu ketiganya. Kehadiran mereka membawa bahagia tersendiri bagi Bu Halimah.

"Ingat pesan Ibu ya, anak-anak! Jangan pernah lari dari apa yang menyakitimu, karena itu akan semakin menyakitimu. Jangan lari, tapi terlukalah sampai kalian sembuh dengan sendirinya. Karena pada akhirnya, waktu akan mampu membiasakan segalanya."

"Dan tentang apa yang terjadi di masa lalu, berterimakasihlah. Karena masa lalu kamu bisa memahami apa yang harus kamu hindari. Anggap saja, pahitnya masa lalu mengajarkan kita untuk hidup jauh lebih baik dan banyak bersyukur."

Kebahagiaan adalah seni bagaimana melepaskan kenangan pahit yang telah menjadi masa lalu dalam pikiran. Yang indah hanya sementara, yang abadi adalah kenangan yang ikhlas hanya dari hati dan yang tulus hanya dari sanubari.

* * * * *

Semoga suka dengan ceritanya...

Jangan lupa loh buat Like, Komen, Vote dan Favorite 🥰🙏🥰

Dukung Author terus ya!

Salam Rindu, Author ❤

Terpopuler

Comments

Lili Suryani Yahya

Lili Suryani Yahya

Aduuuuhhh Mak Haji top bngett deeehhh🥰🥰🤣🤣

2023-01-26

0

Ismi Aristianka

Ismi Aristianka

cara mencintai paling dalam adalah dgn mengikhlaskan seseorang yg dia pilih:')

2023-01-26

0

Tha Ardiansyah

Tha Ardiansyah

berucap ikhlas itu mudah, menjalaninya yang sulit 😩😩😩

2023-01-26

0

lihat semua
Episodes
1 S1 | NOSTALGIA
2 S1 | Ternyata, Kamu..
3 S1 | Ada apa dengan Nabila
4 S1 | Masalalu yang Indah
5 S1 | Bertemu Kekasih
6 S1 | Hati yang terluka
7 S1 | Buaya Rawa
8 S1 | Itulah Perempuan
9 S1 | Cara Mencintai
10 S1 | Tak bisa mengakhiri
11 S1 | Membuat Kenangan
12 S1 | Putar Waktu
13 S1 | Diluar Kendali
14 S1 | Haruskah?
15 S1 | Permintaan Maaf
16 S1 | Cinta Segitiga
17 S1 | Sampai Kapan?
18 S1 | Wanita yang kau pilih
19 S1 | Menata Masa Depan
20 S1 | Sebuah Kebetulan
21 S1 | Kebahagiaan kecil
22 S1 | Tak terlupakan
23 S1 | Hilang Tanpa Bilang
24 S1 | Menerima Kenyataan
25 S1 | Ikhlas
26 S1 | Perlahan tapi pasti
27 S1 | Mengapa Cinta
28 S1 | Perjodohan
29 S1 | Quality Time
30 S1 | Orang Baru
31 S1 | Kembali Pulang
32 S1 | Kehilangan
33 S1 | Seseorang dari masalalu
34 S1 | Aku masa depanmu..
35 S1 | Pertahankan Rasa
36 S1 | Obrolan 2 Lelaki
37 S1 | Menata Kembali
38 S1 | Nasehat Ibu
39 S1 | Permintaan Sulit
40 S1 | LDR
41 S1 | Cinta Berkedok Loker
42 S1 | Keputusan Nabila
43 S1 | Permintaan seorang Ayah
44 S1 | Liburan dan..
45 S1 | Merindunya
46 S1 | Ini bukan halusinasi..
47 S1 | Inilah Takdir
48 S1 | Lamaran untuk Ashila
49 S1 | Mak Haji ngamuk!
50 S1 | Usai
51 S1 | Harus di Halalkan!
52 S1 | Kebahagiaan Aisyah
53 S1 | Rindu Setengah Mateng
54 S1 | Kedua Kalinya
55 S1 | Cinta Terakhirku
56 S1 | Seperti senja
57 S1 | Persiapan pernikahan Aisyah
58 S1 | Nabila Ditinggalkan
59 S1 | Arti Sebuah Penantian
60 S1 | Hari Bahagia Aisyah
61 S1 | Memupuk Rindu
62 S1 | Perpisahan Sementara
63 S1 | Rahasia Besar
64 S1 | Bukan Operasi Biasa
65 S1 | Saat Terkabulnya do'a
66 Permohonan Maaf
67 S1 | Pernikahan Ashila dan Defri
68 S1 | Masih Harus Berjuang
69 S1 | Kenyataan Menyakitkan
70 S1 | Untukmu, Aku Bertahan
71 S1 | Kemotherapi
72 S1 | Akad Nikah
Episodes

Updated 72 Episodes

1
S1 | NOSTALGIA
2
S1 | Ternyata, Kamu..
3
S1 | Ada apa dengan Nabila
4
S1 | Masalalu yang Indah
5
S1 | Bertemu Kekasih
6
S1 | Hati yang terluka
7
S1 | Buaya Rawa
8
S1 | Itulah Perempuan
9
S1 | Cara Mencintai
10
S1 | Tak bisa mengakhiri
11
S1 | Membuat Kenangan
12
S1 | Putar Waktu
13
S1 | Diluar Kendali
14
S1 | Haruskah?
15
S1 | Permintaan Maaf
16
S1 | Cinta Segitiga
17
S1 | Sampai Kapan?
18
S1 | Wanita yang kau pilih
19
S1 | Menata Masa Depan
20
S1 | Sebuah Kebetulan
21
S1 | Kebahagiaan kecil
22
S1 | Tak terlupakan
23
S1 | Hilang Tanpa Bilang
24
S1 | Menerima Kenyataan
25
S1 | Ikhlas
26
S1 | Perlahan tapi pasti
27
S1 | Mengapa Cinta
28
S1 | Perjodohan
29
S1 | Quality Time
30
S1 | Orang Baru
31
S1 | Kembali Pulang
32
S1 | Kehilangan
33
S1 | Seseorang dari masalalu
34
S1 | Aku masa depanmu..
35
S1 | Pertahankan Rasa
36
S1 | Obrolan 2 Lelaki
37
S1 | Menata Kembali
38
S1 | Nasehat Ibu
39
S1 | Permintaan Sulit
40
S1 | LDR
41
S1 | Cinta Berkedok Loker
42
S1 | Keputusan Nabila
43
S1 | Permintaan seorang Ayah
44
S1 | Liburan dan..
45
S1 | Merindunya
46
S1 | Ini bukan halusinasi..
47
S1 | Inilah Takdir
48
S1 | Lamaran untuk Ashila
49
S1 | Mak Haji ngamuk!
50
S1 | Usai
51
S1 | Harus di Halalkan!
52
S1 | Kebahagiaan Aisyah
53
S1 | Rindu Setengah Mateng
54
S1 | Kedua Kalinya
55
S1 | Cinta Terakhirku
56
S1 | Seperti senja
57
S1 | Persiapan pernikahan Aisyah
58
S1 | Nabila Ditinggalkan
59
S1 | Arti Sebuah Penantian
60
S1 | Hari Bahagia Aisyah
61
S1 | Memupuk Rindu
62
S1 | Perpisahan Sementara
63
S1 | Rahasia Besar
64
S1 | Bukan Operasi Biasa
65
S1 | Saat Terkabulnya do'a
66
Permohonan Maaf
67
S1 | Pernikahan Ashila dan Defri
68
S1 | Masih Harus Berjuang
69
S1 | Kenyataan Menyakitkan
70
S1 | Untukmu, Aku Bertahan
71
S1 | Kemotherapi
72
S1 | Akad Nikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!