Kadangkala rindu terjawab pada waktu yang tak terduga. Aisyah baru saja akan memesan ojek online untuk kembali pulang. Namun, pesan singkat yang dikirimkan oleh kekasihnya itu membuat jantung Aisyah berdegup kencang. Akhirnya kerinduannya terjawab sudah. Sebuah kejutan, jika hari ini mereka akan bertemu.
'Aku tunggu Mas di 23 Paskal Hypersquare, aku jalan sekarang'
Begitulah kira kira balasan yang Aisyah kirimkan pada sang kekasih hati. Bukan hanya Aisyah yang antusias, Arya pun sebaliknya, hingga membuat Defri berdecak sebal.
"Semangat bener yang mau ketemu kekasih hati!" ejeknya, karena sejak tadi Arya terus tersenyum sendiri.
"Iriii... Bilang boss!" ledek Arya membuat Riki terkekeh akan tingkah keduanya.
"Jadi dimana kalian akan bertemu?" tanya Riki. Dia tidak mungkin membiarkan juniornya ini pergi tanpa kendaraan.
"Rencananya di 23 Paskal, Bang. Nanti biar saya naik ojek online saja," jawab Arya seolah mengerti apa yang ada dalam pikiran Riki.
"Janganlah! Pakai saja mobil saya, nanti saya sama Defri pakai motor Paman untuk jalan-jalan dan membeli beberapa kebutuhan untuk di Rumah Dinas. Masa iya pertemuan pertama kalian harus pake ojek online. Nikmati waktu kalian untuk bersama, karena akan sulit untuk kita sebagai abdi negara untuk bisa bertemu setiap hari," ujar Riki membuat Arya serba salah.
"Udah terima aja, Abang kita ini emang paling paham!" celetuk Defri membuat Arya dan Riki tertawa.
"Terimakasih banyak ya, Bang!" Arya merangkul bahu seniornya itu.
Sepanjang perjalanan, senyum Arya tak pernah luntur. Dengan bermodalkan google maps dia melajukan mobil Brio merah itu menuju 23 Paskal Hypersquare. Meskipun pernah tinggal di Bandung saat SMA dulu, tapi dia sudah lupa dengan jalanan Kota Bandung yang kini banyak sekali berubah. Usai memarkirkan mobil, dia berjalan menuju lobby.
Denyut jantungnya meningkat, saat melihat perempuan yang menjadi kekasih hatinya selama hampir 1 tahun ini. Perempuan dengan jilbab hijau sage dan kemeja yang berwarna senada. Arya tau jika kekasihnya itu gugup, dlihat dari kedua tangannya yang sejak tadi ia mainkan.
"Ais.."
Suara itu.. Aisyah menoleh, dia bisa melhat sosok yang selama ini dia rindukan begitu gagahnya memakai seragam dinas.
"Apa kabar Ais?" tanya Arya, sebab Aisyah masih diam dan enggan berbicara.
"Ais baik, Kakak.. Emmm.. Mas Arya apa kabar?" gugup Aisyah menjawab pertanyaan Arya.
"Hehehe, panggil Mas aja. Mas juga baik kok, mm... Gugup ya?" tanya Arya dan Aisyah spontan menganggukkan kepalanya.
Keduanya sama-sama terkekeh, sebab memang keduanya dilanda kegugupan yang luar biasa. Cukup lama keduanya diam dan hanya saling menatap.
"Jadi? Kita mau ngapain disini, Ais?" tanya Arya, sebab tak mungkin jika mereka hanya berdiam diri disana.
"Ais terserah Mas Arya aja. Tapi kalo boleh, kita nonton aja gimana?" jawab Aisyah dan diangguki oleh Arya.
'Tadi bicara terserah, tapi dia juga yang memilih. Dasar kamus perempuan!' batin Arya terkekeh sendiri.
Film Pengabdi Setan menjadi pilihan keduanya, bukan tanpa sebab. Mereka kebingungan memilih film dan akhirnya memutuskan mengikuti film yang saat ini sedang di gandrungi para penonton. Sesekali Aisyah meringis ketakutan dan Arya menggenggam tangannya dengan erat. Tangan keduanya saling bertaut, seolah mengungkapkan kerinduan keduanya.
"Mas kangen banget sama Ais, ternyata Ais masih sama seperti dulu. Ais yang manis dan mungil," bisik Arya.
"Ais juga kangen banget sama Mas Arya. Tapi.. Mas Arya yang sekarang jauh berbeda. Mas Arya yang sekarang gagah sekali, Ais yakin diluar sana pasti banyak sekali perempuan yang ngejar-ngejar Mas."
Arya terkekeh, rumus kedua perempuan, membuat kecemburuan sendiri. "Tapi Mas sayangnya sama Ais, jadi segimana banyakpun perempuan diluar sana yang menggoda, dihati Mas tetep cuman ada Aisyah Kareinina Nurkahla."
Jika saja kondisi bioskop tak gelap, pasti akan terlihat sekali wajah Aisyah yang merona. Film pun usai, tapi keduanya tidak menikmati sama sekali. Karena keduanya hanya saling berbisik mengungkapkan kerinduan.
"Ais laper nggak?" tanya Arya.
"Laper hehehe, Mas Arya mau makan apa?" Aisyah balik bertanya.
"Kamu nanyaak? Kamu bertanya-tanya?" goda Arya membuat Aisyah tertawa sekaligus kesal.
"Sejak kapan sih Mas Arya ketularan Dilan KW! Ihhh yang bener, Mas Arya mau makan apa?"
"Becanda sayang! Mas mau makan all you can eat, tapi Mas mau ada yang Suki & BBQ nya sekalian. Disini ada gak?" tanya Arya sambil melihat sekeliling.
"Ais gak tau sih, Mas. Tapi Ais tau tempat makan all you can eat yang lengkap! Tapi gak disini, kita kesananya gimana Mas?"
Aisyah baru sadar jika dirinya tidak membawa motor, sebab tadi pagi dia diantarkan oleh Farhan, tunangan Nabila.
"Tenang aja, Ais. Mas bawa mobil, punya senior Mas. Tadi dipinjamkan waktu tau kalo Mas mau ketemu kekasih hati!" ucap Arya membuat pipi Aisyah sedikit merona.
"Yaudah jalan sekarang, Mas! Nanti keburu kemalaman," Aisyah menarik lengan kekasihnya itu.
Sepanjang perjalanan keduanya saling berbincang, jalanan cukup macet dan hal itu cukup menguntungkan keduanya. Karena waktu keduanya untuk bertemu lebih banyak dihabiskan untuk berbincang-bincang.
"Senior Mas baik banget ya, mau pinjemin mobilnya buat kita," puji Aisyah.
"Iya Bang Riki memang baik, bahkan sangat baik. Padahal ada seseorang yang harus dia temui, tapi dia tetep maksa Mas buat pake mobilnya. Katanya masa pacaran pake ojek online!" Arya menjelaskan seraya terkekeh.
"Emm.. Pacarnya kah? Atau mungkin bukan ya! Masa sampe rela minjemin mobil ke Mas."
"Setau Mas, Bang Riki belum punya kekasih. Tapi ada satu perempuan di masalalu nya yang sampai saat ini masih hidup dalam hatinya. Bahkan alasan kepindahan nya ke Kota ini juga karena perempuan itu. Hanya saja, kisah Bang Riki sangatlah rumit. Dia bilang kisah yang layu sebelum berkembang. Semoga saja ada jalan terbaik untuk Bang Riki dan perempuan itu," ucap Arya dan di aminkan oleh Aisyah.
Mereka pun sampai di tujuan, Shukaku all you can eat Suki & BBQ. Keduanya menikmati waktu bersama, canda tawa dan ceria. Tanpa mereka tau akan ada badai seperti apa dalam hubungan keduanya.
"Makan malam hari ini sangat special bagi Mas, apa mungkin suatu saat kita akan bisa terus seperti ini?" lirih Arya.
"Kok Mas bilang gitu? Berdo'a Mas, semoga Allah memang mentakdirkan kita untuk bersama. Kita jalani aja dulu apa yang harus dijalani, toh kalo sudah waktunya tiba pun kita akan sama-sama" ucap Aisyah.
'Maafin Mas, Ais..' batin Arya.
Cinta terkadang tak selalu seperti apa yang kita harapkan, tapi Allah jauh lebih tau apa yang terbaik untuk umatnya. Keduanya kini menghabiskan waktu bersama, menceritakan kisah masalalu hingga berangan-angan untuk masa depan. Tak terasa waktu sudah menunjukkan hampir pukul 9 malam.
"Mas anter kamu pulang dulu, supaya lebih mudah kalo Mas jemput!" ujar Arya.
"Iya Mas, nanti aku kenalin juga sama Ibu Kost. Namanya Bu Halimah, orangnya baiiiikkkk banget. Kita yang ngekost disana udah dianggep kaya anak sendiri. Dan kalo sahabat-sahabat aku masih bangun, aku kenalin juga ke Mas ya!" antusias Aisyah.
"Iya sayang!" Arya sangat bahagia melihat binar mata Aisyah, dia takut akan menghancurkan indahnya binar mata Aisyah kelak.
Perjalanan 30 menit lamanya, kini Arya sudah memarkirkan mobilnya didepan halaman 'ALUNARA KOST'. Bu Halimah membuka pintu, karena dia merasa asing dengan mobil yang baru saja masuk.
"Masya Allah, Ais! Ibu kira siapa loh! Ibu dari tadi nunggu Ais pulang," ucap Bu Halimah.
"Maafin Ais pulang kemaleman ya, Bu! Oh iya, kenalin ini Mas Arya, Bu!" Aisyah memperkenalkan kekasih hatinya.
"Oh ini toh pujan hatinya Ais." ucapan Bu Halimah membuat Aisyah merona lagi dan lagi.
"Arya, Bu."
"Bu Halimah, penanggung jawab anak-anak kost selama disini. Masuk Nak Arya!" titah Bu Halimah.
"Maaf ya, Bu. Bukannya menolak, tapi saya harus kembali sebelum jam 10 malam. Kalo enggak nanti kena hukuman senior," ucap Arya,
"Oh gitu, yaudah hati-hati dijalan ya, Nak Arya! Jangan ngebut-ngebut!"
"Iya, Bu. Sekali lagi maaf, udah bikin Ais pulang kemalaman. Saya permisi, Bu!" pamit Arya.
Setelah berpamitan pada Bu Halimah, Aisyah mengantar Arya dan untuk mengunci gerbang yang dibiarkan terbuka sejak siang hari.
"Mas pulang, ya! Jangan lupa bersihkan diri dan langsung tidur!" titah Arya.
"Siap komandan! Hati-hati dijalan ya, Mas!"
Pertemuan hari ini membuat rasa cinta yang ada dalam diri keduanya semakin besar. Aisyah berharap, dia akan selalu membersamai Arya. Dan semoga author rindu mengabulkannya.. Wkwkwk..
* * * * *
Semoga suka dengan ceritanya...
Jangan lupa loh buat Like, Komen, Vote dan Favorite 🥰🙏🥰
Dukung Author terus ya!
Salam Rindu, Author ❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Lili Suryani Yahya
Mba Rindu kabulkan yaaaa😘😘😘🤣🤣🤣
2023-01-25
0
Ismi Aristianka
makin penasaran bgt sama ceritanyaa. semangat kak rinduuuu
2023-01-24
0
Tha Ardiansyah
Hmmm....ada apakah dengan kata maaf dari Arya???🤔🤔🤔
2023-01-24
1