KESALAHAN DAN RAHASIANYA
Cahaya pagi yang cerah masuk melalui jendela kaca di iringi kicauan burung yang tengah bernyanyi. Hal tersebut membuat Hans anak semata wayang Bara terbangun. namun, ia yang masih mengantuk pun menarik selimut nya untuk menutupi wajahnya
"Hans!! Bagun" ujar Rere sembari menarik selimutnya dan membuka tirai kaca untuk membangunkan putra nya
Hans yang dimanja sejak kecil pun hanya menggeliat tak menghiraukan ibu nya yang terus memanggil dan terus menggoyangkan tubuhnya
"Mama hitung sampai 10! kalo gak bangun juga mama masukin ke asrama" ujar Rere sembari berjalan pergi dari kamar Hans.
Mendengar hal tersebut, Hans membuka matanya lalu bergegas untuk bersiap-siap pergi ke sekolah
"Kenapa sih? pagi-pagi udah berisik" ujar bara sembari memasang dasi nya
"ini akibat kalo kamu terlalu memanjakan anak itu! susah banget di atur" ujar Rere sembari membantu bara memasang dasi
"Gak salah tuh! kan kamu yang selama ini manjain dia" ujar bara sembari mencium kening Rere dan berjalan menuju meja makan
"Kamu juga! apa pun yang dia lakukan meski itu salah gak pernah kamu marahin" ujar Rere sembari meletakkan roti di atas piring bara
"Intinya Hans ini anak kesayangan papa mama kan" ujar Hans sembari memakan rotinya dan hendak pergi
"Hey!! Lupa ya" ujar Rere berteriak melihat Hans yang hendak pergi tanpa berpamitan
"Iya lupa, maaf mah Hans buru-buru" ujar Hans Sembari berbalik dan mencium pipi ibu nya dan segera pergi
"Ini masih pagi loh! buru-buru amat" ujar Rere sembari mengikuti Hans dari belakang untuk membawakan vitaminnya
"Iya mah, Hans ada urusan" ujar Hans sembari mengambil vitamin yang diberikan ibunya
"Dasar anak ini" ujar Rere tersenyum kecil melihat Hans yang tengah berlarian sembari memasang sepatu nya menuju motor
"Aku juga berangkat ya" ujar bara sembari mencium kening istrinya
Disisi lain, Hans yang tengah mengendarai motor nya menyimpang ke arah lain. Namun, bukan ke arah sekolah nya.
"Wey Mamen" ujar Anjas menyambut kehadiran Hans
"Gimana? Jadikan balapan" ujar Hans sembari tersenyum kecil melepaskan helm nya
"Jadi dong!! eh, tapi Lo gak ketahuan kan kalo kita mau bolos" ujar Anjas
"Aman bre.. Selagi diantara kita gak ada yang Cepu terus Ngelapor ke sekolah" ujar Hans tersenyum kecil
"iya, Awas aja ada yang Cepu! liat aja gue sikat" ujar Anjas sembari melirik ke arah teman-temannya
"eh, Anak dari internasional school nantangin kita nih! terima gak?" ujar Naufal sembari memperlihatkan pesan di handphonenya
"Terima dong!! Masa ngga" ujar Anjas sembari menepuk pundak Hans
"yoi, kalo gak kita terima bisa-bisa mereka merajalela" ujar Arif
"Iya, tapi masalah nya si bos mau gak haha" ujar Abi sembari menyenggol pinggang Hans sembari tertawa kecil
"Bisa, Tapi apa mereka mampu ciah haha" ujar Hans sembari berdiri dan melemparkan helm ke temannya
"Haha bener tuh! Udah 4 kali mereka nantangin kita dan kalah Mulu! masih ada nyali nya ternyata" ujar Anjas sembari menangkap helm yang di lempar oleh Hans ke padanya
"Udah yuk kita kesana! ntar kita di kira penakut kalo telat" ujar Hans sembari menaiki motornya di ikuti oleh teman-temannya
Singkat cerita, Hans dan teman-temannya sampai ke jalan yang biasa ia gunakan untuk balapan bersama lawannya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Lydia Natalia
Semangat thor
2023-02-04
1
Red Velvet
Hans, dlm bayangan aku pasti gagal cool dan tampan🤭🤭🤭
2023-01-30
2