"Sialan Lo ya!!" ujar Teo memukul wajah Anjas yang membuat suasana menjadi panas.
Hans yang tak terima temannya di pukuli pun berbalik menghajar Teo dan perkelahian pun tak dapat di hindari.
Setelah beberapa menit berkelahi, Hans berhasil menjatuhkan Teo dan mengunci pergerakannya hingga tak dapat bergerak.
Ia pun hendak memukul wajah Teo. Namun, terhenti ketika melihat wajah Teo yang penuh lebam
"kenapa? gak berani mukul lagi! Cepu Lo" ujar Teo sembari tertawa kecil. Namun, Hans hanya menggenggam kerah baju Teo dengan keras
"Ngomong-ngomong Mama Lo **** juga! gue diem-diem pasang kamera di rumah Lo haha! Kalo Lo berani ngelawan gue lagi. gue bakal sebar foto itu" ujar Teo sembari tersenyum kecil.
Mendengar hal tersebut, Hans menghantam Kepala Teo mengunakan beton hingga tak sadarkan diri. Teman-teman Teo yang melihat kejadian tersebut berhamburan pergi meninggalkan lokasi balapan
Anjas yang melihat Teo berlumuran darah pun segera menarik baju Hans untuk membawa nya kabur sebelum para warga menangkapnya
Sebelum pergi, Hans mengambil handphone Teo dan langsung melarikan diri. para warga yang melihat kejadian tersebut segera berusaha mengejar Hans
Disisi lain, Naya yang telah terlambat pun hanya bisa memohon kepada security untuk membukanya gerbang
"Bukakan saja pak! Naya, Kamu berdiri di tengah lapangan sebagai hukuman" ujar Pak Dadang sembari kembali ke kantor guru dan pak security pun membukakan gerbang
"Baik pak" ujar Naya yang senang karena masih memiliki kesempatan untuk masuk sekolah
"Ehh, ternyata kalian telat juga ya haha" ujar Naya yang melihat Alice berserta temannya berdiri dibawah tiang bendera
"Diam Lo!" ujar raya dengan cetus
Tak lama, Darren si junior terpopuler di sekolah melewati lapangan sekolah yang membuat raya tersipu malu. Sedangkan Naya hanya menunduk
"Cie Raya..ehm" ujar Noni menggoda raya yang tengah tersipu malu
Darren yang melihat Naya tengah di jemur pun terhenti sesaat sembari tersenyum kecil. Namun, Raya mengira bahwa Darren tersenyum kepadanya.
"Kayak nya Derren juga suka sama Lo deh" ujar Alice sembari tersenyum kecil
"Ahh kalian bisa aja! kan gue jadi malu" ujar Raya sembari merangkul tangan Alice karena salah tingkah
Darren pun menghampiri mereka ke lapangan sembari membawa air mineral.
"Eh, liat deh. dia mau kesini" ujar Noni sembari menggoda Raya yang tengah salah tingkah
Raya pun segera merapikan rambutnya berserta seragamnya sembari tersenyum dan maju beberapa langkah untuk bersiap-siap menemui Darren. Namun, Langkah kaki Darren melewati dirinya dan menghampiri Naya yang masih menundukkan kepalanya
Naya yang merasa sinar matahari tak mengenai nya pun mulai mengangkat kepalanya dan terkejut melihat Darren berada di depannya untuk membuat nya berteduh
"Panas ya? nih minum dulu. ntar dehidrasi loh" ujar Darren sembari tersenyum memberikan sebotol minum
Sahabat Naya yang melihat hal tersebut berteriak kegirangan sembari keluar dari kelas untuk menyuruh Naya menerima minum tersebut
"udah Nay, terima aja" ujar sisil sembari berteriak
"Iya, tunggu apa lagi" Tambah Maya sembari menganggukkan kepalanya
Naya yang melihat teman-teman nya berteriak pun segera mengambil air mineral yang diberikan Darren sembari tersenyum paksa
"Makasih...Darren" ujar Naya dengan terbata-bata
Darren yang Melihat Naya yang tengah menahan malu pun hanya tersenyum kecil sembari mengelus rambut Nay. Para siswi yang melihat ke uwuww an nya tersebut berteriak karena terbawa perasaan. Sedangkan Raya yang kesal pun meninggalkan lapangan di ikuti oleh Alice dan Noni
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Lydia Natalia
Gw klo di posisi raya pasti malu dan gak mau keluar lagi tuh 🤣
2023-02-04
1
Red Velvet
Raya udah ke GR an banget tuh, ternyata salah🤣🤣
2023-01-30
1