"Ayo Hans!!" ujar bara dengan dingin sembari meletakkan cek di atas meja polisi tersebut. dan polisi tersebut segera menyembunyikan cek yang telah bara letakkan (hanya di dunia novel, dunia nyata polisi tak dapat di sogok. harap berfikir cerdas)
Disisi lain, Naya yang tengah berjemur pun dihampiri oleh papa nya yang Seorang guru dan menyuruh nya untuk kembali ke kelas
"Nay, Gimana rasanya di perhatiin Darren?" ujar Sisil menghampiri Naya yang baru masuk kelas
"Iya, Deg-degan gak tuh" ujar Maya sembari menyenggol pinggang Naya untuk menggoda nya
"Apaan sih.. nggk kok" ujar Naya sembari menahan tawanya
"Aciee muka nya jadi merah gitu" ujar sisil sembari tertawa kecil
"Gak usah lebay deh! alay banget" ujar Raya sembari berkipas
"Iri bilang bos haha" ujar Maya tertawa mengejek raya
"Duh, panas uyy panas ngeliat crush nya gak peduli ahha" tambah Sisil tertawa
"Dih, Apaan sih! Heh rakyat jelata. gak usah songong ya. gaya kampungan gitu sok banget" ujar raya sembari melipatkan tangannya di dada
"Apa Lo bilang!! awas Lo ya" ujar Maya hendak menyerang raya namun di tahan oleh Naya
"udah dong May, ntar kita kena hukum" ujar Naya memegangi tangan Maya
"Tapi nih orang harus dikasih pelajaran nay! kalo nggak ngelunjak" ujar Maya dengan kesal melihat raya mengejeknya dengan ekspresi
"Iya, Hajar aja May" ujar Sisil mengompori Maya yang tengah marah
"udah dong sil! jangan gitu, ntar Maya ngamuk" ujar Naya yang berusaha menenangkan Noni
"Udah balik sana ke kursi Lo! hus hus haha" ujar raya sembari tertawa bersama teman-temannya
"Kurang ajar!" ujar Maya menghampiri raya dan menarik rambutnya sehingga perkelahian saling menjabak pun Terjadi
"Maya, Maya stop" ujar Naya berusaha melerai perkelahian antara raya dan maya
"Maya, Maya, Maya" ujar Sisil yang sibuk bertepuk tangan untuk mendukung Maya
"Ayo raya, Kalahkan si Kamseupay maya ini" ujar Alice meneriaki raya untuk memberinya semangat
"kalian apaan sih! kok malah di support gitu! bantu lerai dong" ujar Naya yang kesal Melihat sisil dan Alice
"Biarin, Kalian rakyat jelata emang pantes digituin biar gak ngelunjak" ujar Alice sembari tertawa kecil
"Apa Lo bilang! rakyat jelata! O M G hello! ngaca dong" ujar Sisil sembari berdiri
"Apa maksud Lo bilang gitu! dasar kampung" ujar Alice yang ikut berdiri sembari melipatkan tangannya di dada.
Sisil yang tak terima pun segera menyerang Alice dengan menarik rambutnya dan Alice yang tak mau mengalah pun membalas menarik rambut Sisil
"Kok malah saling Jambak sihh" ujar Naya yang bingung harus menghentikan siapa
"Noni, Bantu gue dongg" ujar Alice yang kewalahan menghadapi Sisil
"Ih dasar kampung!!" ujar Noni ikut menarik rambut Sisil dan Alice
"Woy, rambut dia aja! rambut gue jangan" ujar Alice berteriak
"oh iya Sorry-Sorry" ujar Noni sembari melepaskan tangannya dan melanjutkan menarik rambut Sisil.
"Main keroyokan Lo ya!! nih rasain" ujar Sisi menarik rambut Noni dan Alice secara bersamaan
"Stopp!! kalian... hentikan..." ujar Ibu Ami si guru killer yang datang setelah mendengar laporan dari Naya
"Kalian pikir ini ring tinju main jambak-jambakkan gitu" ujar ibu Ami dengan kesal
"Buk, mohon maaf. ring tinju gak main jambakkan" ujar Lidya dengan lugu
"Diam!! " ujar ibu Ami yang malu karena salah
"Pokoknya kalian saya hukum dengan lari mengelilingi lapangan 10 kali" Tambah ibu Ami sembari menarik tangan Alice,raya,Noni dan Sisil
Singkat cerita, Mereka berempat pun lari mengelilingi lapangan di pantau oleh ibu Ami si guru killer. Sedangkan, Hans di bawa oleh orang tua nya kerumah karena pihak sekolah kembali mengeluarkan Hans dari sekolah nya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Lydia Natalia
ih ada nama ku 🤣
2023-02-04
1
Red Velvet
Haha jd ingat masa2 dulu... Kamseupay, OMG Hellooo🤭🤭🤭 pasti author juga nonton kan sinetron nya😁
2023-01-30
2