Keesokan harinya, Naya tak ingin bertemu dengan siapa pun termasuk orang tuanya. ia mengurung dirinya sendiri di dalam kamar. Orang tua Naya yang khawatir pun hendak mendobrak pintu kamar. Namun, Naya membukakan pintu kamarnya sebelum di rusak oleh orang tua nya
"Naya, kamu kenapa?" ujar Arum sembari masuk ke kamar Naya yang berantakan
"Naya lagi gak enak badan mah!! hari ini Naya gak sekolah dulu ya" ujar Naya sembari tidur tengkurap
"Oh lagi gak enak badan!! Ke dokter aja yuk" ujar Arum sembari menyentuh kening putrinya
"Nggak perlu mah! Naya istirahat aja dirumah" ujar Naya
"Iya udah, jangan lupa dimakan ya sarapannya. mama tinggal dulu" ujar Arum sembari menyelimuti Naya dan pergi keluar kamar
Disisi lain, Hans yang telah membaik pun hanya sibuk bermain game dirumahnya
"Hans makan dulu" ujar Rere yang kesal melihat Hans tak menyentuh makanannya
"Papa akan urus pindahan sekolah mu! Ingat ya, jangan cari masalah lagi di sekolah baru" ujar bara Sembari mengeluarkan formulir pendaftaran
"Iya pah" ujar Hans sembari mengambil formulir dan mengisinya
"Motor mu papa sita! Awas kalo masih balapan lagi" ujar bara sembari meminum jus nya
"Hah, Tapi pah.." ujar Hans. Namun, ia terdiam ketika melihat bara menatap dirinya dengan tajam dan terus mengisi formulir
"Kamu yakin mau masukin dia ke sekolah itu bar? kamu kan tau sekolah itu gimana waktu kita masih sekolah di situ dulu" ujar Rere yang melihat Hans mengisi formulir
"Iya, gak ada pilihan lain! Cuma sekolah itu yang bisa terima dia. itu pun atas bantuan pak Dadang" ujar bara sembari memakan roti nya
"Emang sekolah lain gak ada ya? aku takut Hans salah pergaulan" ujar Rere
"Keluar negeri mungkin! kamu yakin mau pisah sama dia" ujar bara sembari melirik Hans yang masih sibuk mengisi formulir nya
"Nggak!! ya udah deh. disitu aja" ujar Rere sembari duduk ke kursi nya
Keesokan harinya, Naya telah memberanikan dirinya untuk kembali bertemu orang lain dan Mulai masuk sekolah. sedangkan Hans, ia ditemani oleh bara dan Rere untuk hari pertama sekolah nya
Di kelas, Naya hanya diam dan tak berbicara sepatah kata pun yang membuat Sisil dan Maya kebingungan. Darren yang melihat Naya hanya diam pun berusaha mendekati nya. Namun, Naya pergi menghindari
"Darren!! Naya kenapa?" ujar Sisil dengan tegas. Namun, Darren hanya diam dan kembali ke kursi nya.
Maya dan Sisil pun segera menyusul Naya yang keluar dari kelas diikuti oleh Raya, Alice dan Noni
"Kayak nya mereka putus deh" ujar Alice
"Emangnya mereka beneran pacaran? sumpah gak rela gue" ujar Raya dengan kesal
"iya, buktinya mereka gandengan tangan bahkan Naya menyenderkan kepalanya dipundak Darren waktu dirumah sakit" ujar Alice
"ih, Awas ya! nanti pas pulang sekolah kita kasih pelajaran" ujar raya sembari menatap Naya dengan tajam.
Tak lama, Perhatian para murid teralihkan oleh kedatangan Hans bersama orang tuanya. Alice yang melihat Hans pun segera menghampirinya
"Hans,Om,Tante" ujar Alice sembari tersenyum ramah
"Hai Alice. kebetulan kamu disini" ujar Rere sembari memegang pundak Alice
"Hans pindah ke sini ya tan?" ujar Alice sembari merangkul tangan Hans
"buta mata Lo!! Lapas" ujar Hans sembari menarik tangannya dan pergi ke kelasnya
"Iya, Om sama Tante titip Hans ya! Nanti kalo dia buat masalah lagi langsung lapor ke om" ujar Bara sembari tersenyum
Alice pun mengiyakan perkataan bara dan mereka pun segera pergi meninggalkan Hans di sekolah barunya. Alice pun segera lari menyusul Hans yang tengah menjadi pusat perhatian para murid
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Lydia Natalia
nay2. gantian di ajakin gak nolak. langsung gass. gantian udh gitu malah sok nyesal dan sok suci. jengkel ihh
2023-02-04
1