Budir

"Gak tau Al! gue bingung" ujar Naya sembari tersedu karena terus menangis

"Jujur, gue juga gak tau harus apa?" ujar Alice sembari memandangi rumput di bawah sepatunya

"Please Al!! jangan kasih tau semua orang tentang hal ini! gue rela ngelakuin apa pun yang Lo mau asal Lo tutup mulut" ujar Naya sembari memegang tangan Alice untuk memohon

"Alice!! Disini Lo ternyata" ujar Raya menghampirinya

"Raya!! ngapain disini?" ujar Alice sembari berdiri

"haha lawak Lo!! gue kan kalo pulang harus lewat jalan ini! ya pasti gue mampir lah pas liat Lo sama Naya" ujar Raya sembari tertawa kecil

"Kalian bahas apa? kasih tau dong" Tambah Raya sembari menaikkan alisnya

Alice Melihat ke arah Naya yang penuh harap agar rahasia nya tak dibongkar "Naya nangis karena Darren pindah ke luar negri. papa Darren harus pindah tugas kesana" ujar Alice

"Oh ya!! pindah kemana? bukan karena Lo hamil kan" ujar Raya sembari tersenyum kecil

"Apaan sih Ray!! dari tadi Lo ngomong yang nggak-nggak gitu! gue gak hamil. percaya banget sih dengan jokes nya Hans" ujar Naya sembari pergi meninggalkan Raya dan Alice

"dih, sensi banget!! Biasa aja kali kalo emang nggak" ujar raya sembari mengipasi dirinya

"Yee.. coba Lo di posisi dia yang dibilang hamil didepan semua orang! pasti marah juga kan" ujar Alice

"Hah, Wait!! sejak kapan Lo belain dia!! Alice are you okay?" ujar raya sembari menyentuh kening Alice untuk memeriksa suhu tubuhnya

"Ah, apaan sih! mana ada gue belain dia! gak level" ujar Alice sembari menepis tangan raya

"Yes baby!! Itu baru Alice yang gue kenal" ujar raya sembari mengedipkan satu matanya

Disisi lain, Naya berjalan dengan tatapan kosong dan takut untuk kembali kerumahnya.

ia berjalan melewati jembatan dimana ia menyelamatkan Hans pada saat ingin bunuh diri.

Naya menaiki atas jembatan tersebut dan membentangkan kedua tangannya persis yang dilakukan Hans.

disisi lain pula, Hans tengah mengendarai mobilnya dan melewati jembatan tersebut. Ia melihat siswi yang bersiap untuk lompat ke sungai yang tengah mengalir deras

"Itu siswi Internasional school kan? ngapain berdiri disitu pake seragam sekolah" ujar Hans sembari menghentikan mobilnya

"Haha! pasti mau bunuh diri karena Putus cinta" ujar Hans sembari keluar dari mobil nya dan bersender dengan nyatai untuk menyaksikan siswi tersebut lompat dari jembatan

"Eh, kok kayak Naya!! eh, beneran Naya" ujar Hans sembari berlarian menarik seragam Naya yang membuat nya terjatuh di dalam pelukan Hans

"Lepas!!" ujar Naya memberontak dan hendak naik kembali ke jembatan

"heh!! punya masalah apa sih Lo? Gak harus bunuh diri juga solusinya! Lo sendiri yang bilang kalo mati gak akan menyelesaikan masalah" ujar Hans sembari menahan tangan nay dengan keras

"Lo gak ngerti Hans!! lepasin gue" ujar Naya sembari memberontak

"Ini dimana sih orang tua nya!! anak stress dibiarin keluar rumah sendiri" ujar Hans sembari melihat kiri dan kanan. Tak lama, Ilham melewati jembatan tersebut untuk pulang kerumahnya. ia melihat tangan putrinya tengah dipegang erat dan segera menghentikan mobilnya

"Hey, lepaskan putri ku!! mau kau apakan?" ujar Ilham sembari menarik Naya dari genggaman Hans dan memeluknya

"Oh, itu anak bapak? Dia mau bunuh diri tadi! gak tau deh kenapa" ujar Hans sembari memegangi tangan nya yang terluka akibat benturan yang di sebabkan oleh Naya

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***