"eh, iya sus! sorry" ujar Hans sembari kembali ke kelasnya dan berpapasan dengan Alice yang sedang menuju ke UKS
"Mau ngapain? gak usah ganggu Naya" ujar Hans sembari menghalangi langkah kaki Alice
"Apaan sih!! Kaki gue leset nih. mau di obatin" ujar Alice Sembari memegangi paha nya
"Mana? gak ada yang leset tuh" ujar Hans sembari melirik kaki Alice yang tak terluka sedikitpun
"Ini kaki gue leset cuma gak nampak aja! sakit tau. kan gue jatuh tadi" ujar Alice sembari memperlihatkan mata kaki kanannya
"ohh..." ujar Hans dengan dingin sembari menendang pelan kaki Alice yang membuat alice berteriak
"Sialan!! cari mati Lo" ujar Alice Sembari melempari Hans mengunakan sepatu nya. sedangkan Hans lari terbirit-birit menghindari sepatu Alice
"Padahal tadi gue cuma pura-pura! eh, malah sakit beneran" ujar Alice sembari melangkah untuk mengambil kembali sepatu nya. Namun, Hans berbalik dan melemparkan sepatu Alice ke atas genting
"Hanss!!!" ujar Alice berteriak melihat Hans yang tertawa sembari belari ke kalas
"Kurang ajar banget sih!!" Tambah Alice sembari berbalik dan pergi ke UKS menghampiri Naya yang tengah istirahat
"Nay, Lo gapapa kan?" ujar Alice sembari duduk di sebelahnya
"gapapa kok Al. Lo sendiri gimana? gak luka kan?" ujar Naya sembari tersenyum
"Gapapa kok" ujar Alice sembari melirik ke kiri dan kanan untuk memastikan tak ada orang satu pun
"Bayi Lo gimana? baik-baik aja kan?" Tambah Alice berbisik
"gue gak tau!! gak gue periksa. gue harap dia gak ada setelah sakit tadi" ujar Naya
"Lo udah pikirkan ke depannya? Mau Lo apakan bayi itu?" ujar Alice
"Aborsi aja!! gue udah janjian sama dokter nya. dia memahami kondisi gue dan mau ngebantu gue menyingkirkan bayi ini" ujar Naya sembari memegang perutnya
"Ehmm!! lagi bahas apa? kok serius banget" ujar raya tiba-tiba masuk ke UKS yang membuat Naya dan Alice terkejut
"Santai dong!! kaya apa aja" tambah raya yang melihat ekspresi kaget dari Naya dan Alice
"Apa aja yang Lo dengar?" ujar Naya dengan tegas
"Wah, kayaknya obrolan penting dan rahasia nih! sampai segitu kaget nya'' ujar raya sembari melipatkan tangannya
"Kok diam!! bener ya! jangan-jangan rahasia nya kebenaran tentang kehamilan lo lagi" tambah raya sembari tersenyum kecil
"Apaan sih!! gak usah fitnah" ujar Alice yang tak Sengaja berbicara lantang terhadap raya
"Wow Alice!! Lo belain dia sekarang" ujar raya sembari memegang dagu Alice
"Lepasin Alice!! dia gak salah" ujar Naya sembari menepis tangan raya
"Kurang ajar!!" ujar raya yang hendak menyerang Naya. Namun, ibu Rini tiba-tiba datang yang membuat raya mengurungkan niatnya.
"Naya, teman-teman sekelas mu sudah melakukan tes kehamilan. tinggal kamu yang belum. cepat ke di tes" ujar ibu Rini yang baru tiba sembari memberikan wadah kecil untuk air seni
Naya mengambil wadah tersebut dengan ragu dan segera ke toilet untuk mengisinya dengan air seni.
sedangkan raya,ibu Rini dan Alice menunggu nya di depan pintu.
Tak lama, Naya luar bersama wadah yang telah berisi air seni dan memberikan nya kepada ibu Rini untuk melakukan pengecekan.
ibu Rini pun segera memasukkan tespect ke dalam air seni Naya dan menunggu hasilnya. sedangkan raya menunggu dengan tak sabar. karena yakin dengan hasil positif nya
"oke, Hasilnya negatif!! Naya, kamu kembali ke ranjang dan istirahat aja sampai sakit mu hilang" ujar ibu Rini
"kok negatif sih buk!! saya yakin kalo hasil tespect Naya itu harusnya positif
"Kamu liat sendiri! hasilnya negatif! sudah ya, ibu mau pemeriksaan di kelas lain dulu" ujar ibu Rini sembari pergi keluar UKS
"Awas Lo ya!!" ujar raya sembari pergi meninggalkan UKS
"Huft!! makasih ya Al. kalo gak ada Lo gue bingung harus apa" ujar Naya sembari memeluk Alice yang telah diam-diam memasukan air seninya kedalam kantong seragam Naya sebelum pemeriksaan
"iya sama-sama! sebenarnya tujuan gue ke sini mau ngasih itu. gue gak nyangka kalo buk Rini bakal kesini. untung aja gak ada yang sadar kalo gue masukin air seni ke kantong Lo" ujar Alice
"gue gak tau harus bilang apa ke Lo!! tapi makasih ya Al" ujar Alice sembari berlinang air mata
"Sama-sama. ya udah gue balik ke kelas dulu ya! Lo hati-hati pas ke rumah sakit nanti" ujar Alice sembari pergi meninggalkan ruangan Naya
"Huft!! Sepatu gue nyangkut sebelah gara-gara Hans" ujar Alice mengemerutu sembari memasang tangga untuk mengambil sepatunya.
Raya yang kesal karena merasa bahwa Alice menghianati nya pun segera menggoyahkan tangga nya agar terjatuh.
Hans yang melihat dari kejauhan pun segera berlarian menghampiri Alice dan hendak menangkapnya. Namun, Hans terlambat sehingga Alice terjatuh dari ketinggian dan tak sadarkan diri.
Atas perbuatannya, raya di masukkan kedalam lapas anak-anak untuk mempertanggung jawabkan perbuatan nya. sedangkan Alice mengalami patah tangan dan harus dirawat di rumah sakit.
"Hans! kamu apakan Alice" ujar Rere yang baru tiba menjenguk Alice yang masih tak sadarkan diri
"Gak ada!! dia jatuh karena perbuatan sahabatnya sendiri" ujar Hans dengan dingin
"Bohong!! Katanya kamu lempar sepatu Alice ke atas genting. Alice jatuh karena dia berusaha mengambil sepatu yang kamu buang itu. coba aja gak kamu lempar. maka hal ini gak akan terjadi" ujar Rere dengan kesal
"Hans Lempar sepatu dia ke atas genting biar dia bisa ganti sepatu baru! sepatu dia udah jelek banget" ujar Hans dengan kesal
"Sepatu dia banyak di rumah. cuma dia selalu pake sepatu itu karena pemberian papa nya 3 tahun lalu. sepatu itu pemberian terakhir Reno sebelum pergi entah kemana" ujar Stella sembari membelai rambut putrinya
"Kayaknya sepatu itu berharga banget untuk dia! dia sama papa nya jarang banget ketemu. dalam setahun paling cuma satu kali. kadang nggak sama sekali. dan terakhir dia ketemu papa nya tiga tahun lalu" tambah Stella yang membuat Hans merasa bersalah untuk pertama kalinya
"Maaf Tante. Hans gak tau" ujar Hans sembari melirik Alice yang masih tak sadarkan diri
"Iya gapapa. Tante paham kok. sebenarnya kamu peduli sama Alice. cuma caranya aja yang salah" ujar Stella sembari tersenyum
"Sorry ya stell. Gue gak tau gimana ngadepin Hans. nyerah banget rasanya. ini anak bikin masalah Mulu gak berhenti-henti" ujar Rere sembari menggenggam tangan Stella
"ketularan emak nya tuh!! dulu kan Lo juga gitu. suka cari masalah haha" ujar ivana yang telah selesai mengecek kondisi Alice
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Lydia Natalia
Hans jail bgt sih ya ampun🤣
2023-02-06
1