Kenapa

"Oh, itu anak bapak? Dia mau bunuh diri tadi! gak tau deh kenapa" ujar Hans sembari memegangi tangan nya yang terluka akibat benturan yang di sebabkan oleh Naya

"Apa? kenapa Naya? Cerita ke papa" ujar pak Ilham sembari memegang kedua pundak Nay yang terus menangis

"Kayaknya karena putus sama Darren deh pak! kan tadi orang tua Darren ke sekolah untuk ngurus surat pindah" ujar Hans sembari mengaruk kepalanya

"Benar itu Naya!! sudah berapa kali papa bilang kalo pacaran itu cuma merusak hati, mood dan mental" ujar Ilham sembari berteriak. namun, Naya hanya diam sembari menangis

"Saya pulang ya pak" ujar Hans hendak kembali ke mobilnya

"Tunggu!! Bapak antar ya nak" ujar pak Ilham sembari menahan tangan Hans

"Gak usah pak. saya bawa mobil kok" ujar Hans sembari memberikan salam

"tapi tangan mu terluka. apa masih bisa menyetir" ujar Ilham sembari mengangkat tangan Hans yang terluka

"Gapapa kok pak. ini cuma leset. keliatan parah karena lagi pake baju putih" ujar Hans sembari tersenyum

"Ya sudah kalau begitu! terimakasih ya sudah mengagalkan niat Naya untuk bunuh diri" ujar Ilham sembari menepuk pundak Hans

Singkat cerita, Pak Ilham dan Naya telah kembali kerumahnya. Namun, Naya hanya diam mengurung dirinya dikamar dan tak bersuara yang membuat pak Ilham dan ibu Arum bingung

Tak lama, sebuah notifikasi pesan yang masuk ke handphone Naya. Naya yang masih berharap akan kembalinya Darren pun dengan semangat membuka isi pesan nya

"Nay, Lo gapapa kan?" ujar isi pesan yang di kirim oleh Hans. melihat hal tersebut, Naya tak merespon dan terus menangis

"Nay, Apapun yang tejadi Lo pasti bisa melewati itu semua! Lo wanita kuat" tambah Hans

Disisi lain, Hans tengelam dalam lamunannya sembari memetik gitar dan menunggu respon dari Naya. tak lama, Rere masuk ke kamar Hans untuk mengantarkan makan malamnya

"Hans, makan dulu biar gak sakit" ujar Rere sembari meletakkan makanan di atas meja. Namun, Hans hanya diam tak merespon ibu nya

"Hans!! are you okay?" ujar Rere sembari menepuk pundak Hans dan duduk di sebelahnya

"hah!! iya mah, ada apa?" ujar Hans sembari meletakkan gitarnya

"kamu ngelamunin apa sih? jangan-jangan mikirin cewek ya?" ujar Rere yang membuat Hans salah tingkah

"Eh, bener ya? muka nya jadi merah gitu" tambah Rere sembari tertawa kecil untuk mengejek putra nya

"apaan sih mah!! nggak kok" ujar Hans sembari mengambil air putih di atas meja

"kenalin ke mama dong" ujar Rere semeringai sembari mencolek pinggang Hans

"Apaan sih ma!! nggak ada" ujar Hans sembari meminum air putih nya

"Gak usah malu-malu! kapan-kapan bawa kerumah ya. biar nanti kamu gak mama jodohin! takut nya kamu gak normal karena gak pernah bawa cewek kerumah" ujar Rere sembari beranjak pergi dari kamar hans. Sedangkan Hans hanya diam mematung sembari terus memikirkan Naya

"Naya kenapa gak balas massage gue! semoga aja dia gak kenapa-kenapa" ujar Hans sembari merebahkan tubuhnya

Keesokan harinya. Semua murid telah masuk ke kelas masing-masing untuk menunggu kehadiran guru pelajaran. tak lama, Naya masuk ke kelas dengan tatapan kosong dan menjadi pusat perhatian para murid

Sisil dan Maya yang melihat sahabatnya berubah tak seperti biasanya pun segera menghampiri nya untuk mengetahui apa yang terjadi

"Kenapa nay? Lo sakit?" ujar Sisil sembari merangkul Naya yang hanya diam mematung

"Ke UKS aja yuk" tambah Maya sembari menarik tangan Naya

"Nay!! ayok" tambah Sisil yang melihat Naya hanya diam dan terus tenggelam dalam lamunannya

"dia kenapa sih?" ujar Noni sembari berbisik ke arah Raya dan Alice

"Gue dengar-dengar Darren pindah keluar negeri! mungkin mereka putus" ujar Alice

"haha, kasian banget deh!! ya udah fix. crush gue ganti ke Hans aja" ujar raya sembari memandangi Hans yang sibuk membaca

"Emang Hans mau? haha" ujar Alice tertawa dan di ikuti oleh Noni. sedangkan raya diam dan menatap Alice dengan tajam. Alice yang sadar akan kesalahannya pun akhirnya diam dan mencolek pinggang Noni agar berhenti tertawa.

"Raya!!" ujar Hans dengan dingin sembari terus melihat buku yang ia pegang

Raya mendengar Hans memanggil nya pun segera menghampiri nya dengan penuh semangat

"iya Hans.." ujar Raya sembari duduk di sebelahnya

"Pijetin pundak gue!!" ujar Hans sembari mengangkat kedua kaki nya ke atas meja.

mendengar Hal tersebut, Raya bergegas memijat pundak Hans dengan lembut sembari tersenyum senang

"Suruh dua babu lu pijetin kaki gue" ujar Hans yang tetap fokus pada buku nya

"Alice, Noni! sini" ujar raya

"Dih ogah gue minjetin dia" ujar Alice sembari melipat kedua tangannya

"udah gak usah bacott!! buruan" ujar raya sembari menarik tangan Alice

"Heh, Lo pikir gue babu" ujar Alice sembari duduk di atas meja

"lah emang kan!! Lo mau jadi babu nya raya. kenapa gak mau jadi babu gue" ujar Hans yang tetap fokus pada buku nya

"Udah gue bilang berkali-kali!! gue itu bukan babu" ujar Alice yang kesal dengan Hans

"orang yang punya mata pasti tau kalo Lo itu babu!" ujar Hans melirik Alice sembari tersenyum kecil

Alice yang kesal pun menendang kursi Hans dan hendak keluar kelas. Namun, ia tak sengaja menabrak Naya yang juga ingin keluar kelas.

Naya terjatuh dan mulai merasakan sakit di perutnya. ia memegang perutnya dengan erat sembari meringis menahan sakit.

Hans yang melihat kejadian tersebut. segera menghampiri Naya dan menggendongnya ke UKS

"Dih, caper banget si Naya!!" ujar raya sembari berdiri

"Iya tuh, ditabrak dikit doang langsung lebay gitu! caper banget jadi orang" ujar Noni

"Sialan! setidaknya bantu gue dulu kek" ujar Alice yang kesal karena tak ada yang membantu nya berdiri

Singkat cerita, Hans membawa Naya ke UKS dan perawat pun hendak mengecek keadaan Naya

"Nggak usah sus! saya gapapa kok. ini cuma keram karena menstruasi aja" ujar Naya sembari duduk memegangi perutnya

"kamu yakin, gak mau di cek dulu biar tau kenapa bisa keram gini" ujar perawat

"iya sus! udah biasa kok. setiap saya menstruasi selalu keram" ujar Naya sembari duduk

"ya udah kalo gitu kamu istirahat aja di UKS! dan kamu ngapain masih disini? mau sus periksa juga?" ujar perawat melihat ke arah Hans yang belum kembali ke kelas nya

"eh, iya sus! sorry" ujar Hans sembari kembali ke kelasnya dan berpapasan dengan Alice yang sedang menuju ke UKS

Terpopuler

Comments

Lydia Natalia

Lydia Natalia

udah nay, Dren gak udah di harapin

2023-02-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!