Kepulangan Sang Ibu

" Pak tolong jemput kan ibu di bandara nanti siang ya, karena ibu akan pulang ke indo hari ini," Sahut pak Broto kepada sopir pribadinya untuk menjemput Buk Rianti istrinya ke bandara.

" Siap laksanakan pak," sahut pak sopir kepada sang majikan.

Pak Broto pun segera masuk kembali kedalam rumah, kemudian ia bergegas menuju ke kamar Dina untuk segera memberitahukan tentang tentang kepulangan ibunya itu dari Amerika.

" Din, apa kamu sudah bangun nak,? Sahut pak Broto dari balik pintu kamar putrinya itu.

" Iya pah sebentar," timpal Dina dari dalam kamarnya kemudian segera membukakan pintu untuk ayahnya.

" Ada apa pah,? Kok tumben pagi-pagi sudah bangunin Dina pah,? Tanya Dina kepada pak Broto keheranan.

" Tumben-tumbenan juga anak papah ini sudah bangun,? Biasanya papah berangkat kerja aja masih tidur," ucap pak Broto yang balik bertanya kepada Dina.

" Ihhhh papah, Dina kan pengen juga bangun pagi loh pah, bukannya jawab malah balik nanya sama Dina huch," timpal Dina menggerutu sama ayahnya tersebut.

" Baguslah Din, biar gak kayak kalong, siang tidur malam gentayangan, hehehe," canda pak Broto kepada Dina.

" Papah kenapa bangunin Dina loh pah,? Memangnya ada apaan sich pah,? tanya Dina kembali kepada ayahnya.

" Oh nanti siang mama kamu pulang Din, makanya papah kemari mau ngasih tau tentang itu Din," jawab pak Broto kepada Dina.

" Yang bener pah, emangnya tugas mama sudah selesai ya pah,? tanya Dina dengan kegirangan.

" Tugas mama belum selesai, tapi mama sempetin pulang karena mau tau kondisi kamu," ucap pak Broto menjelaskan.

" Apa,? Memangnya mama tau tentang kejadian itu pah, terus dari siapa mama tau pah," Dina pun sedikit terkejut mendengar mama nya itu pulang karena mau lihat kondisinya.

" Papah yang kasih tau Din, lagian mama juga memang niat mau pulang dulu kok, sekalian ada yang mau di urus disini," kembali terdengar pak Broto menjelaskan kepada anaknya tersebut.

" Mama gak marah kan pah,? Nanti mama marah pah,? Tanya Dina yang kini dilanda perasaan cemas.

" Enggak kok, papah sudah jelasin semuanya sama mama kamu, jadi kamu gak usah khawatir mama kamu bakalan marah," sahut pak Broto yang mencoba menenangkan Dina.

" Syukur deh kalau begitu pah, Dina jadi tenang sekarang," timpal Dina sembari menarik nafasnya dalam-dalam.

" Ya Sudah, papah mau bersiap-siap dulu pergi ke kantor ya, kamu suruh bik Inah supaya buatkan hidangan yang enak buat mama kamu ok," ucap pak Broto.

" Ok deh pasti Dina siapkan hidangan yang lezat buat mama pah," timpal Dina sembari tersenyum kegirangan.

" Ada apa Din papa lo manggil,? Tanya Juli yang seketika terbangun mendengar percakapan antara Dina dan pak Broto.

" Oh, mama mau pulang Jul, nanti lu bantuin gue sama bik inah masak ya Jul, biar kita buatkan masakan kesukaan mama," sahut Dina kepada Juli seraya mengajak Juli untuk membantunya memasak.

" Tenang deh Din gue pasti bantuin lu, apalagi buat nyambut nyokap lu itu, siapa tau kan gue kecipratan juga wkwkwkkw," canda Juli kepada Dina sambil terkekeh.

" Aman lah itu Jul, sudah pasti lu kebagian dah," timpal Dina sambil memberi tanda jempol kepada Juli.

Yang Di tunggu pun akhirnya tiba, buk Rianti akhirnya telah sampai di rumah. Terlihat banyak sekali barang bawaan yang di turunkan oleh pak sopir itu dari dalam bagasi mobil nya itu kemudian segera dibawa masuk kedalam rumah.

" Dina, kamu di mana nak,? Terdengar buk Rianti memanggil-manggil putrinya tersebut sembari ia terlihat menoleh ke segala arah mencari Dina.

" Mama......!!!

Sahut Dina dari arah dapur rumahnya.

" Mama sudah sampai ma,? Kenapa gak telfon Dina sich ma,? tanya Dina sembari ia segera memeluk tubuh ibunya tersebut.

" Mama sengaja gak telfon kamu supaya buat surprise untukmu anakku sayang," timpal buk Rianti yang langsung membalas pelukan putrinya itu sembari mengelus kepala anaknya tersebut.

" Hmmmmm, ya udah deh mama duduk aja dulu ma, kan masih capek mama," sahut Dina yang segera melepas pelukannya tersebut kemudian bergegas menyuruh ibunya itu untuk segera duduk di sofa.

" Tante gimana kabarnya tan,? Ucap Juli yang ikut menyambut kedatangan ibunya Dina sambil mencium tangan buk Rianti.

" Eh ada nak Juli rupanya, kabar tante baik kok Jul, makasih ya sudah mau temani anak tante ini selama tante gak ada," sahut buk Rianti sembari mengucapkan terimakasih kepada Juli.

" Syukurlah tan kalau tante kabarnya baik. Ah tante tidak perlu berterimakasih sama juli tan, lagian Juli juga gak ada teman di rumah makanya Juli senang tinggal disini bersama Dina tan," timpal Juli kemudian ia pun terlihat ikut duduk bersama Dina dan juga buk Rianti.

" Bik, bik Inah, tolong bawakan minum untuk mama bik," sahut Dina yang terdengar memanggil bik Inah untuk segera membawakan minum ke depan.

Setelah bik Inah datang membawa minuman tersebut, mereka bertiga pun akhirnya melanjutkan kembali percakapan diantara mereka. Namun sebelum lanjut bercerita, terlihat buk Rianti bergegas mengambil beberapa barang bawaan nya itu kemudian segera memberikan barang tersebut kepada Dina putrinya.

" Nih mama bawakan oleh-oleh dari Amerika buat kamu Din," ucap buk Rianti sembari ia terlihat segera memberikan beberapa barang tersebut kepada Dina.

" Asik, makasih ya ma, memang mama its the best lah pokoknya hehehe," timpal Dina yang bergegas mengambil oleh-oleh tersebut kemudian segera membukanya satu-persatu.

" Ya ampun cantik-cantik sekali baju dan sepatunya ma, nanti Dina mau langsung pakai ahh," terlihat Dina sangat menyukai barang-barang pemberian ibunya tersebut.

" Oh ia Jul, ini tante bawakan juga buat kamu jul," ucap buk Rianti kepada Juli kemudian segera memberikan oleh-oleh yang ia bawakan untuk Juli.

" Ya ampun tan, kok repot-repot sich, padahal gak apa-apa kok tan," timpal Juli yang terlihat sedikit segan menerima pemberian dari ibunya Dina tersebut.

" Cie cie, ambil terus Jul, rejeki gak boleh di tolak loh," sahut Dina kepada Juli.

" Gak apa-apa loh Jul, tante memang sengaja bawakan buat kamu kok, lagian tante gak pernah ngerasa di repotin sama kmu. Jadi terima saja ya Jul," sahut buk Rianti meyakinkan Juli.

" Ya udah tan, terimakasih banyak ya tan," timpal Juli sembari ia segera menerima pemberian dari buk Rianti itu untuknya.

Setelah selesai buk Rianti membagi oleh-oleh tersebut, dia kemudian segera bertanya kepada Dina mengenai kejadian yang telah menimpa putrinya itu bersama Juli.

" Bagaimana keadaan kalian sekarang Din, jul,? kalian tidak terluka kan,? Tanya buk Rianti kepada Dina dan juga Juli.

Bersambung>>>>

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!