Yudha pun bergegas menghampiri mobil tersebut, kemudian segera melihat kondisi Dina. Sementara Juli masih menangis di pojok sebuah semak yang hampir saja tadi di rudapaksa oleh para penjahat tersebut. Namun itu tidak sempat terjadi karena kebetulan ada Yudha yang pada saat itu datang menolong mereka berdua tepat waktu.
" Non Dina, kamu tidak apa-apa,? Tanya Yudha seraya segera mengambil sebuah jaket yang tersangkut di jok mobil tersebut kemudian segera menutupi tubuh Dina karena pakainnya itu terlihat sedikit koyak akibat tarikan tangan penjahat tadi.
" Ma, mas Yudha, hikkkksssss," Dina saat itu menangis sejadi-jadinya kemudia segera memeluk tubuh Yudha karena merasa senang telah diselamatkan oleh Yuhda saat itu.
" Non Dina jangan khawatir lagi ya, karena mereka semua sudah saya amankan, jadi non tidak perlu takut lagi non," ucap Yudha sembari berusaha menenangkan Dina agar tidak merasa terguncang hatinya akibat peristiwa yang brusan dia alami tersebut.
Dina yang mendengar ucapan Yudha itu pun semakin merasa senang, bahkan ia terus-terusan berterima kasih kepada Yudha.
" Terimaksih banyak mas, terimaksih banyak sudah menyelamatkan kami berdua mas, kalau tidak ada mas, mungkin kami sudah," sebelum Dina melanjutkan, Yudha segera memotong ucapannya tersebut.
" Non, ini semua karna kehendak tuhan, dan non juga tidak perlu mengingat lagi kejadian tadi, yang terpenting sekarang ini non dan juga teman non bisa segera pulang. Biar saya kontak dulu bang Tigor supaya bisa segera kemari sekalian saya telfon dulu kepolisian ya non," Ucap Yudha kepada Dina.
" Iya mas, sekali lagi terimaksih banyak ya mas, mas juga jadinya terluka karena telah menyelamatkan kami mas," ucap Dina yang kembali berterimaksih seraya kini ia terlihat sangat khawatir dengan kondisi Yudha.
" Hust,,, ya sudah non tunggu disini, biar saya jemput dulu non Juli sekalian saya hubungi pihak berwajib," timpal Yudha kemudian bergegas menjemput Juli dan saat itu juga langsung menghubungi Tigor seraya segera menghubungi pihak kepolisian untuk melaporkan kejadian tersebut.
Setelah sekitar setengah jam, akhirnya Tigor, dan pak Broto pun sudah tiba di tempat kejadian tersebut disusul oleh pihak berwajib yang langsung mengamankan keempat penjahat tersebut untuk segera ditahan.
" Putriku Dina, kamu tidak apa-apa kan nak,? Tanya pak Broto seraya segera memeluk anak semata wayangnya tersebut sembari terlihat menitikkan air mata.
" Iya pah Dina dan juga Juli tidak apa-apa, utu semua berkat mas Yudha yang telah menolong kami berdua pah," ucap Dina yang kemudian segera menjelaskan kepada ayahnya tersebut mengenai kejadian yang telah menimpa mereka berdua tadi.
Mendengar penjelasan dari Dina, seketika saja pak Broto pun semakin dibua kagum oleh keberanian security nya tersebut, apalagi berkat dia, anak satu-satunya itu bisa selamat.
" Beruntung sekali papah mempunyai security seperti Yudha itu Din, karena dia lah anak papah dan juga temanmu ini akhirnya bisa selamat," Ucap pak Broto sembari terus memuji Yudha, karena telah berhasil menyelamatkan anaknya tersebut.
" Kau tidak apa-apa kan Yud,? terus bagaimana dengan luka-lukamu itu Yud,? Sebaiknya kita ke rumah sakit Yud," sahut bang Tigor yang saat itu terlihat mengkhawatirkan Yudha.
" Tidak apa-apa bang, nanti saja kita ke klinik bang, lagian cuma luka sobek kok bang," timpal Yudha dengan entengnya, padahal darah masih saja terlihat keluar dari lukanya tersebut.
" Apanya yang tidak apa-apa,? cuma luka sobek kau bilang,? Udah pokoknya abang gak mau tau, sekarang juga kita segera mengobati lukamu itu," Sahut Tigor dengan nada suaranya yang meninggi itu akibat mengkhawatirkan kondisi Yudha.
Sementara itu, setelah menjawab beberapa pertanyaan dari pihak kepolisan, Dina, juli dan juga pak Broto akhirnya segera pulang, namun sebelum mereka pulang, pak Broto menyempatkan menghapiri Yudha yang saat itu terlihat duduk sembari memegangi lukanya tersebut.
" Nak Yudha, saya dan keluarga besar saya mengucapakan terimakasih yang tiada terhingga atas pengorbanan nak Yudha yang telah berhasil menyelamatkan Dina anak saya dan juga temanya itu, segeralah pergi ke rumah sakit untuk mengobati luka-luka mu itu nak Yudha, nanti urusan biaya saya yang akan tanggung," ucap pak Broto kepada Yudha sembari menjabat tangan Yudha.
" Tidak apa-apa pak, sudah kewajiban saya menolong Non Dina pak, itu juga mungkin sudah kehendak yang diatas pak, warung makan didepan perusahaan tutup sehingga saya harus membeli nya ke kota pak, dan untuk luka-luka saya biarlah nanti saya ke klinik saja pak, yang terpenting sekarang bapak bawak saja non Dina untuk segera pulang pak. Bapak tidak perlu mengkhawatirkan saya pak, soalnya hanya luka biasa kok pak," timpal Yudha yang menolak secara halus perintah bosnya tersebut.
" Memang kamu sungguh seorang pemuda yang luar biasa, saya salut sama kamu nak Yudha, ya sudah kalau begitu saya pamit dulu ya, sekali lagi saya ucapkan terimakasih banyak atas pertolonganmu. Dan kamu Tigor, segera bawak Yudha berobat, urusan biaya kamu tinggal bilang sama saya," ucap pak Broto sembari menyuruh Tigor untuk segera membawa Yudha berobat.
" Siap laksanakan pak bos," timpal Tigor kepada pak Broto.
Setelah kepergian Dina, dan juga setelah Yudha dimintai keterangan oleh anggota kepolisian, Tigor kemudian segera membawa Yudha yang saat itu terlihat lemas akibat mengeluarkan banyak darah dari luka-lukanya tersebut, sehingga dengan cepat Tigor pun segera membawa Yudha ke rumah sakit.
Sesampainya di depan rumah sakit, tiba-tiba saja Yudha pingsan dan tak sadarkan diri, sehingga para petugas rumah sakit yang saat itu melihat kondisi Yudha pun segera membawanya masuk keruang ICU untuk segera mendapatkan perawatan intensif. Luka-luka yang berada di tangan dan di punggung Yudha ternyata cukup dalam, sehingga dokter pun segera menjahit luka-luka tersebut untuk menghentikan pendarahan yang di akibatkan oleh luka menganga tersebut.
Setelah dilakukan penanganan serius sekaligus luka-luka nya itu telah selesai di jahit, Yudha pun akhirnya segera di pindahkan ke ruangan biasa, dan kondisi Yudha juga saat itu masih terlihat sangat lemas, sehingga dokter meminta Tigor untuk segera mencarikan pendonor yang mempunyai golongan darah B, karena kebetulan stok darah golongan itu telah habis, apalagi Yudha memang sangat membutuhkan tambahan darah saat ini.
" Permisi pak, apakah bapak keluarga dari pasien tersebut ya pak,? tanya dokter itu kepada Tigor.
" Saya rekan satu kerjanya dok, karena keluarganya jauh di kampung dan dia disini tinggal seorang diri dok, memangnya kenapa ya dok,? Tigor kemudian menjelaskan sembari balik bertanya kepada dokter tersebut.
" Begini pak, kondisi pasien saat ini sangat lemah akibat kekurangan darah, sementara stok darah golongan AB disini kebetulan sudah habis, jadi saya meminta tolong bapak untuk segera mencarikan pendonor ya pak," ucap pak dokter tersebut menjelaskan kepada Tigor.
" Oh begitu ya dok, baiklah dok saya akan usahakan secepatnya dok," timpal Tigor yang seketika itu langsung mengiyakan perintah dari sang dokter tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments