Semakin lama fikiran Dina tak bisa lepas dari bayangan security tersebut, sehingga July sahabatnya itu pun semakin dibuat bingung oleh tingkah Dina yang biasanya tidak pernah menolak untuk di ajak party, kini Dina lebih banyak menghabiskan waktunya itu didalam kamarnya tersebut sembari terlihat sesekali tersenyum-senyum sendiri seperti orang gak waras.
" Din, ayok lah party, udah lama kan kita gak pernah party lagi Din," sahut July kepada Dina yang masih saja tergolek di atas tempat tidurnya tersebut.
" Ahh, aku lagi malas Jul, lagian kan gak harus tiap hari kita party kan,? Lebih baik kita dirumah saja Jul, itung-itung istirahat sejenak dari dunia malam, hehehhe," timpal Dina tersenyum kepada July yang saat itu masih tetap berdiri memandang kearah Dina.
" Hmmmmm, aku heran deh Din, semenjak lu jumpa sama security itu, kulihat lu banyak berubah Din, gak seperti yang dulu-dulu lagi," ucap July kepada Dina yang seolah menyalahkan pertemuan sahabatnya itu dengan security tersebut.
" Loh, kok lo malah nyalahin si Yudha sih Jul,? Memangnya apa salah dia rupanya,? Kan sudah ku bilang, kalau gue emang lagi malas keluar, jadi gak usah lo bawa-bawa orang lain untuk lo salahin Jul," timpal Dina dengan nada suaranya yang kini terdengar meninggi itu kepada July.
July yang melihat sahabatnya tersebut seperti akan marah kepadanya pun seketika berusaha untuk segera meminta maaf kepada Dina. Karena July sangat faham betul bagaimana jadinya apabila Dina sampai marah betulan kepadanya.
" Maaf lah Din, aku kan cuma becanda doang Din, maaf yah, maaaf banget bestie ku, pokoknya kalau lo bilang dirumah ya kita dirumah Din, please lo mau maafin gue Din," sahut July kepada Dina, seraya memohon kepada sahabatnya itu untuk mau memaafkannya.
" Iya deh iya, gue maafin elo jul, soalnya lo paling bisa kalo urusan rayu merayu Jul," timpal Dina yang akhirnya luluh juga sama July sahabat karibnya tersebut.
" Nah, ngomong-ngomong soal security, gimana kalau hari ini kita ke perusahaan bokap lo aja Din, siapa tau juga kan gue juga bisa kenalan sama pak security itu Din, gimana, mau enggak Din,? Tanya July kepada Dina.
" Gila lo Jul, mana mungkin gue ke kantor papa, sedangkan lo tau sendiri kan kalo gue memang anti kali untuk menginjakkan kaki di perusahaan milik papaku itu Jul," timpal Dina yang seketika terkejut mendengar ajakan dari sahabatnya itu .
" Ya kan sekali-sekali lah Din, biar gak suntuk kali kita dirumah, kali aja bokap lo itu malahan senang, kalo misalkan elo datang ke perusahaan miliknya itu Din," sahut July kepada Dina yang terus-terusan mengajak Dina untuk pergi ke perusahaan milik papanya Dina tersebut.
" Hmmmm, gimana ya Jul, jujur sich gue juga kepingin kesitu, tapi alasan kita nanti apa Jul,? Gue bingung nanti kalo papa gue tiba-tiba nanyak alasan gue datang ke perusahaanya itu Jul," timpal Dina kepada July merasa bingung untuk mencari alasan kepada papanya tersebut.
"Halaaaaah, gue paling kenal sama elo kali Din, cuma alasan doang pastinya hal sepele buat elo Din, udah nanti dijalan kita siapkan alasannya itu," ucap July kepada Dina penuh semangat.
" Hahhaaha, gue curiga nih, jangan-jangan elo yang ngebet kali pengen jumpa sama security itu, hayo,, ngaku aja deh lo Jul," Sahut Dina yang curiga terhadap sikap sahabatnya itu.
" Apaan sich, mana ada gue ngebet pengen jumpa dia, gue cuma mau mastiin aja, kalo gue nanti yang bakalan menang Din," July pun sebisa mungkin untuk bisa ngeles dari Dina. Padahal, july sebenarnya memang penasaran juga sama security yang dibilang ganteng itu, makanya dia terus-terusan mengajak Dina untuk pergi ke perusahaan milik papanya tersebut.
" Yaudah lah, sekarang kita siap-siap, soalnya nanti macet kali dijalan Jul," sahut Dina yang mengajak July untuk segera bersiap-siap.
" Nah, ini baru mantep, biar dandan cantik dulu gue Din, hahahha," timpal July sembari tertawa kekeh.
Mereka berdua pun selanjutnya segera mengganti pakaian, kemudian segera mempoles wajah mereka berdua dengan make up agar terlihat cantik ketika nanti bertemu dengan mas security itu disana. Tak lupa juga, mereka berdua memakai semua aksesoris yang biasa mereka pakai untuk party. Namun disaat sudah selesai, Dina tiba-tiba saja menyuruh July untuk segera membuka aksesoris yang telah ia pakai.
" Jul, lepas aja deh aksesoris nya, gue juga mau di buka nih," ucap Dina seraya menyuruh Julu untuk segera melepas semua aksesoris yang telah ia pakai tersebut.
" Loh kenapa bisa Din, udah capek-capek pun makeknya malah elo suruh lepas lagi, huch," timpal July yang heran kepada sahabatnya itu.
" Lagian sich, masa iya kita pakai aksesoris yang biasa kita pakai untuk party Jul, apalagi ini kan kita mau ke perusahaan papa loh, kan gak etis Jul," ucap Dina memberi penjelasan kepada July, yang akhirnya, July pun kini mengerti dengan alasan dari sahabatnya tersebut.
" Oh ia ya, kok gue jadi oon gini si Din,? Sahut July seraya ia segera melepaskan seluruh aksesoris dari tubuhnya tersebut.
" Bagus kita polos aja Jul, biar lebih enjoy juga nanti kita disana ya kan Jul,? Timpal Dina kepada July yang kini telah siap untuk segera berangkat kesana.
Tidak lama kemudian, mereka berdua pun akhirnya segera berangkat menuju perusahaan milik ayahnya Dina. Selama perjalanan, mereka berdua terlihat sedang sibuk mencari alasan yang akan mereka gunakan nanti disana. Hingga akhirnya, July tiba-tiba saja berteriak kearah Dina, yang seketika itupun Dina nampak langsung terkejut.
" Gue tau Din, gue tau alasannya, yesss," sahut July sedikit berteriak sehingga membuat Dina seketika itu juga langsung terkejut.
" Dasar July koplak, buat orang jantungan aja," timpal Dina yang jadi terkejut akibat teriakan July.
" Hehehehhehe, maaf lah besti, habisnya aku senang akhirnya aku dapat ide untuk alasan kita disana Din," sahut July sembari terlihat cengengesan.
" Gini loh besti, nanti alasan kita kesana, bilang aja kita baru pulang dari rumah teman yang kebetulan kewat situ, jadi sekalian aja singgah Din, gimana menurut elo,? cocok gak ide dari gue barusan Din,? ucap July mejelaskan rencananya tersebut kepada Dina.
" Wah boleh juga tu ide, kenapa tadi gue gak kefikiran kesitu ya,hahahhaha," timpal Dina
" Siapa dulu dong besti, kalo untuk ide-ide briliant gue lah suhu nya, hahahhaha," sahut July menyombongkan diri karena idenya tersebut kemudian merekapun akhirnya tertawa di sepanjang perjalanan menuju perusahaan tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
m akbar
lanjut
2023-03-05
0