" Mba-mba nya silahkan tunggu saja didalam mobil, biar saya cek mesinnya dulu," timpal laki-laki tinggi besar itu mwnyurih Dina dan juga July untuk segera masuk kedalam mobil.
" Kalian ambil barang berharga milik mereka, terus kita goyang kedua gadis itu bergantian, gimana menurut kalian,? Ucap asalah satu dari mereka berempat yang saat itu terdengar tengah mengatur rencana.
" Pas kali itu, kalian bersiap-siaplah," sahut salah seorang yang terdengar seperti pimpinan dari para lelaki tersebut seraya menyuruh bersiap-siap untuk segera melancarkan aksi mereka tersebut.
Benar saja, bukannya diperbaiki, keempat laki-laki tersebut itu pun malah ikutan masuk kedalam mobil Dina sembari mengacungkan senjata tajam mirip pissu belati kearah Dina dan juga Juli. Sontak saja mereka berdua pun seketika terkejut mendapat todongan senjata tajam dari oara lelaki tersebut.
" loh, ada apa ini,? Kenapa kalian malah menodong kami,? bukannya kalian akan membangu kami berdua,? tanya Dina dengan suara yang gemetar akibat merasakan ketakutan yang luar biasa tersebut.
" Hahahahahha, dasar permpuan bodoh,,,!!
kalian fikir kami ini mau menolong perempuan cantik macam kalian ini haaahh,? kalian salah besar, hahahahha," ucap salah satu penjahat tersebut sembari tertawa terbahak menjawab pertanyaan Dina.
" Maa, maksud kalian apa,? Tolong jangan berbuat jahat kepada kami, kalau kalian mau uang akan saya berikan berapapun yang kalian minta," ucap Dina memohon dengan lirih kepada para penjahat tersebut.
" Oh tidak bisa, kalian harus melayani kami kami berempat samapai puas, setelah itu serahkan semua harta benda milik kalian kepada kami, hahahahahah,,,!!!! Timpal salah satu penjahat tersebut dengan tatapan mata liarnya itu kearah Dina dan juga Juli.
" Ya tuhan, tolong selamatkanlah kami, jangan biarakan mereka menodai dan mencelakai kami berdua ya tuhan, hiiikkksss,,," gumam Dina dalam hatinya memohon pertolongan kepada tuhan.
Sementara Juli yang saat itu tengah ketakutan luar biasa, tiba-tiba saja ditarik tangannya oleh salah satu penjahat tersebut keluar dari dalam mobil. Sementara itu Dina dengan sekuat tenaga berusaha membantu Juli agar tidak bisa ditarik keluar oleh sang penjahat. Namun apalah daya, mereka hanyalah perempuan lemah, sementara yang mereka hadapi adalah penjahat-penjahat berbadan besar, sehingga Juli pun akhirnya bisa ditarik keluar untuk dibawa kedalam semak-semak yang berada tak jauh dari posisi mereka sekarang.
" Tolong, tolong, siapapun tolong kami, hiiiksss," teriak Juli dan juga Dina yang terdengar meminta pertolongan itu sembari menangis.
" Diam kalian, atau kami bunuh kalian," gertak salah satu dari penjahat tersebut kemudian segera mengalungkan senjata tajam yang mirip sebuah cerulit itu keleher Dina.
Mendapat ancaman senjata dari para penjahat itu, Dina pun akhirnya hanya bisa pasrah pada saat itu. Karna baginya melawan adalah kematian.
Salah satu dari penjahat itu mencoba membuka baju Dina, dengan beringasnya ia memaksa Dina untuk segera melepaskan pakaianya tersebut. Namun Dina masih saja terlihat berusaha untuk tetap bertahan, sehingga membuat penjahat tersebut pun akhirnya naik pitam, yang kemudian segera menampar sebelah pipi Dina itu dengan begitu kerasnya, sehingga Dina seketika meringis menahan sakit akibat tamparan keras yang mendarat di pipinya tersebut.
" Bunuh saja aku, daripada kalian menghancurkan hidupku," Sahut Dina berteriak sembari tangannya terlihat memegangi pipinya yang sakit.
Dari kejauhan, Yudha yang saat itu memang mau kearah kota, tiba-tiba saja melihat sebuah mobil terparkir dipinggir jalan dengan beberapa orang yang terlihat mencurigakan sedang mengerumuni mobil tersebut. Sehingga Yudha pun saat itu berinisiatif untuk segera menghampiri kendaraan tersebut. Betapa kagetnya Yudha saat itu, karena setelah mendekat ternyata mobil tersebut adalah milik Dina anak dari pak Broto, sehingga dengan cepat ia segera turun dari motornya kemudian bergegas menghampiri mobil tersebut.
" Kalian sedang apa,? Dan apa yang kalian lakukan terhadap pemilik kendaraan ini,? Bentak Yudha yang seketika membuat para penjahat itu menoleh kearah Yudha.
" Bukan urusan kau, lebih baik kau segera cabut dari sini, atau kau akan terima akibatnya," salah satu penjahat itu pun malah balik membentak Yudha sekaligus mengancamnya.
" Ini sudah jadi urusanku, karena aku kenal dengan pemilik kendaraan tersebut," timpal Yudha dengan gagahnya dan tidak merasa takut sedikitpun akan ancaman dari para begundal tersebut.
" Hahahaha, rupanya sudah bosan hidup kau ya,? Ayok kita serang saja manusia sok jago ini," ajak salah satu penjahat itu kepada ketiga penjahat lainnya untuk segera menyerang Yudha.
Yudha yang melihat itu pun segera memasang kuda-kuda nya, kemudian bergegas mengambil tongkat T miliknya tersebut seraya bersiap menghadapi keempat penjahat tersebut.
Yudha memang terkenal ahli beladiri, karena saat dikampung ia dulu sering ikut berlatih beladiri, yaitu pencak silat yang kebetulan di pimpin oleh almarhum kakeknya. Sehingga Yudha dengan cepat bisa menguasai semua teknik dan pelajaran yang diberikan oleh kakeknya tersebut yang membuat Yudha menjadi salah satu praktisi beladiri pencak silat terbaik di kampungnya bahkan di level provinsi. Jadi gak heran kalau Yudha bisa dengan santai menghadapi para penjahat tersebut.
" Hiaaaaatt,, mampus kau manusia sok hebat," teriak salah satu penjahat tersebut sembari menyabetkan senjata tajam milik nya tersebut kearah Yudha. Namun dengan cepat Yudha segera menghidari sabetan senjatatajam tersebut kemudian memukul kepala dari penjahat tersebut hingga jatuh tak sadarkan diri.
" Bughh,,,,!!!!
" Aaaaaarrgg,"
Terdengar bunyi yang begitu keras akibat pukulan yang didaratkan Yudha ke kepala penjahat tersebut hingga penjahat itupun langsung mengerang dan saat itu juga ia pun tersungkur lalu jatuh dengan darah segar yang mengalir dari kepalanya tersebut dan sekektika tak sadarkan diri.
" Maju kalian, kalau kalian ingin seperti dia,!!!!! Teriak Yudha yang mengajak ketiga penjahat tersebut untuk segera maju.
" Hiatttt,,,,!!!
" Hiaattttt,,,,!!!
" sriiing,,,,!!!
Ketiga penjahat itu secara bersamaan langsung menyerang Yudha, sehingga Yudha pun segera menghindari serangan-serangan dari ketiga penjahat tersebut seraya ia mundur beberapa langkah kemudian segera menyiapkan serangan balik untuk mereka bertiga.
Sempat Yudha dibuat kewalahan oleh mereka bertiga, saling balas serangan pun tak bisa dihindari lagi, sehingga Yudha pun akhirnya tangannya terkena sabetan senjata tajam milik salah satu dari ketiga penjahat tersebut yang membuat lengan bajunya itu pun ikut terkoyak.
" Belum menyerah juga kau rupanya," sahut salah satu dari mereka yang merasa akan menang dari Yudha.
" Tidak ada kata menyerah untuk menghancurkan manusia-manusia bang**t seperti kalian ini," timpal Yudha.
Yudha langsung menyerang balik kearah mereka, sehingga disaat mereka sedang lengah, Yudha kembali memukulkan tongkat T nya tersebut kekepala mereka bertiga, sehingga seperti kawan mereka yang di awal telah tumbang, mereka betiga juga akhirnya tumbang dan seketika tersungkur bersimbah darah. Sedangkan Yudha juga mengalami luka sobek di bagian tangan dan juga punggungnya akibat terkena sabetan senjata tajam milik para penjahat tersebut.
Bersambung>>>>>
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Dian Romadhon
tarungnya udah kaya drama brama kumbara di radio
2023-03-01
1