Karena hari semakin sore dan pelanggan juga sudah berkurang Anisa langsung membereskan warung nya untuk siap-siap tutup, sesudah Mencuci dan membereskan dengan rapih Anisa berniat untuk masuk kedalam rumah dengan membawa sisa makan untuk di jadikan makan malam nanti
Afnan yang sedang sibuk dengan laptop nya langsung melihat kearah Anisa yang mulai menjauh, enak kenapa Afnan merasa ada desiran yang berbeda ketika melihat Anisa
Anisa masuk kedalam kamar nya dan mengambil pakaian dan handuk miliknya karena badan nya sudah merasa lengket seharian di sibukkan dengan Melayani pelanggan
Tak butuh waktu lama untuk Anisa Mandi. Anisa langsung masuk kedalam kamar nya tanpa menghiraukan Keuda pria yang sedang sibuk dengan Laptop nya.
Karena hari sudah mulai magrib Anisa Langsung melakukan kewajiban nya setelah itu dia berdoa dan mengaji sambil menunggu Sholat Isa.
Afnan yang tadi nya masih asik dengan Laptop nya tiba-tiba mendengar suara Yang sedang mengaji " Suara nya bagus sekali " Puji Afnan
" Paling juga Anisa yang sedang mengaji " jawab Raffi
Afnan mengangguk dan langsung menatap sahabat nya " apa kamu sebagai Pria tidak malu oleh Anisa? " Tanya Nya
" Kenapa harus malu " Ucap Raffa tidak mengerti
" Kau ini bodoh atau bagai mana, kita sedari tadi Sibuk dengan laptop kita sehingga kita lupa dengan Kejawanan kita " Tegur Afnan yang langsung pergi ke dalam kamar mandi dan langsung menunaikan ibadah nya.
Sedangkan Raffi dia masih Fokus dengan pekerjaan nya karena tinggal sedikit lagi. Raffi melihat jam yang melingkar di tangan jam sudah mau menunjukan jam Tujuh Malam
" Astaga Ini sudah jam Tujuh, aku belum sholat magrib " Raffi langsung berlari ke dalam kamar mandi dan menunaikan Sholat
Jam sudah menunjukan jam delapan malam, Anisa sudah menyiapkan makan malam untuk mereka
" Anisa maaf ya sudah merepotkan mu " ucap Afnan yang duduk di kursi meja makan
" Tidak apa-apa pak, kan saya juga di bayar jadi kita seimbang hehehe " jawab Anisa sambil terkekeh
" Kalo begitu Ayolah makan bersama " Ajak Afnan
Anisa tersenyum dan duduk di kursi dan langsung mengisi piring dengan nasi dan lauk pauk yang lain nya
Afnan dan Raffi pun menikmati makan malam mereka dengan tenang
Anisa memakan makanan nya dengan tenang walupun dirinya merasa tidak enak karena Afnan yang sedari tadi curi-curi pandang kepada dirinya
Afnan melirik kearah Anisa sambil memakan makanan nya. Sudut bibir Afnan terangkat ketika melihat Anisa yang begitu cantik menurut nya
'' Eh ada apa dengan ku, tidak mungkin aku menyukai wanita seperti Anisa apa lagi aku baru mengenalnya tadi siang '' Batin Afnan
'' Ahem.. '' Raffi berdehem karena melihat Afnan yang curi-curi pandang
'' Jaga mata jaga hati dia istri orang '' Bisik Raffa. Raffa masih ingat dengan ucapan Pak Rt yang bilang menunggu kabar dari Anisa karena harus meminta ijin terlebih dahulu dari Yudi suami Anisa
Bola mata Afnan membulat mendengar ucapan Raffa '' Apa punya suami? '' Batin Afnan menaruh sendok dan garpu nya di atas piring
'' Ehm.. Maaf Anisa kalo boleh tau dimana suamimu, sedari tadi aku tidak melihat keberadaan suamimu? '' tanya Afnan langsung dari pada mati penasaran dengan ucapan sahabat nya mending bertanya langsung
Anisa masih dengan santai memakan makanan nya '' Dia sedang sibuk dengan kerjaan nya '' Jawab Anisa dingin tanpa menoleh kearah Afnan
'' Oh '' Jawab Afnan beroh ria sambil melipat tangan nya di dada dengan tatapan yang masih tertuju kepada Anisa
'' Ada apa dengan nya, kenapa dia dingin sekali ? Apa ada sesuatu dalam pernikahan nya '' Afnan hanya bisa mengucap dalam hati tanpa bertanya lebih lanjut apa lagi melihat wajah Anisa yang sepertinya tidak suka dengan pertanyaan yang di berikan oleh dirinya
'' Maaf pak, jika sudah sudah selesai bisa tinggalkan meja makan karena saya harus merapihkan meja makan '' ucap Anisa tanpa melihat kearah Afnan
Raffi hanya mengulum senyum melihat sang sahabat yang terasa kikuk di depan wanita, Apa lagi Raffi baru kali ini melihat Afnan tertarik kepada wanita.
'' Maafkan kami Anisa, kalo begitu kami permisi dulu '' Pamit Raffi yang langsung menyenggol lengan Afnan
Afnan langsung berdiri dan langsung pergi mengikuti Raffi
Anisa langsung membereskan meja makan dan mencuci piring kotor. Anisa menghapus air mata yang sedari tadi ia tahan. Bagai mana tidak Anisa sekuat tenaga untuk melupakan pria yang sudah pergi meninggalkan dirinya dengan wanita lain.
'' kenapa hati ini masih saja terasa sesa ya Allah padahal aku sudah sekuat mungkin untuk melupakan dia hiks.. ''
'' Nis.. ''
Anisa langsung menghapus air mata nya dan langsung menoleh kearah suara '' Iya ada apa? ''
Afnan melihat mata Anisa yang agak sembab dengan mata yang kemerahan
'' Apa kamu tidak apa-apa? '' Tanya Afnan mendekat kearah Anisa
'' Saya tidak apa-apa, Ada apa ya Pak ? ''
'' Kamu yakin tidak apa-apa, itu mata mu merah loh '' Ucap Afnan
'' Oh ini, tadi kena sabun jadi merah '' Jawab Anisa sambil tersenyum
'' Bapak ada apa ke dapur? '' Tanya Anisa
'' Tadinya saya mau minta tolong buatkan Kopi tapi melihat mata mu yang merah begitu lebih baik aku saja deh yang buat ''
'' Tidak Apa-apa pak, biar aku saja yang buatin, Bapak bisa tunggu di depan saja '' Ucap Anna
'' Tapi.. ''
'' Saya tidak apa-apa pak ''
'' Kalo begitu saya tunggu di depan ya, maaf sudah merepotkan mu ''
Anisa mengangguk dan langsung merebus air panas karena Anisa tidak mempunyai dispenser
Afnan dan juga Raffi yang sedang sibuk dengan kerjaan nya langsung menoleh ketika Anisa membawakan dua gelas kopi panas
'' Terimakasih Anisa '' Ucap Afnan menoleh kearah Anisa
Raffi hanya melirik karena sedang vc dengan sang istri
'' Sama-sama Pak, kalo begitu saya permisi dulu '' Pamit Anisa yang langsung masuk kedalam kamar nya
Afnan yang melihat Anisa masuk kedalam kamarnya '' Sudah jangan di tatap terus nanti dosa loh menatap istri orang lain '' Tegur Raffi
'' Apaan sih loh '' Afnan memutarkan bola mata nya
'' Nit, lihat nih laki lo menyebalkan sekali '' Adu nya kepada Anita istri Raffi
Anita '' Kalian itu terus saja ribut, apa kalian tidak bosan ''
Raffi '' Jangan di dengarkan sayang, Gitu tuh kalo lagi kesemsem sama cewek gak bisa menahan pandangan. Lagian tu mata tau saja ada yang bening hehehe ''
'' Sialan Lo '' Afnan melemparkan berkas kearah Raffi karena keseal
Afnan juga tidak mengerti dengan perasaan nya sendiri. Baru kali Ini dirinya merasa terpesona dengan pesona Anisa yang terlihat menggemaskan Apa lagi sedari Tadi Anisa tidak pernah menatap wajah dirinya sangat beda dengan wanita lain yang akan langsung memeluk dan mencium dirinya begitu saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments