Pagi ini Nisa berniat untuk mengunjungi rumah Ibu mertuanya, Bukan hanya ingin tau kabar sang ibu mertua Nisa juga ingin tau kemana sang suami soalnya Yudi sudah beberapa bulan terakhir ini tidak ada kabar.
Rumah Kedua orang tua Yudi lumayan jauh butuh Waktu tiga puluh lima menit untuk samapi di sana, Nisa membeli buah-buahan untuk menjadi Buah tangan
Setelan perjalanan Akhirnya Nisa sampai juga di depan rumah Ibu mertua nya, rumah yang bercat Kuning dan rumah yang bisa di bilang luas untuk seukuran Nisa
Sebelum masuk Nisa membuang napas nya terlebih dahulu " semoga Ibu tidak mengusir ku " Gumam Nisa
Tok..tok.. tok..
" Assalamu'alaikum.. "
Nisa melihat ke arah lain sambil menunggu pintu di buka, depan perut yang sudah cukup Buncit membuat Nisa gampang lelah tapi Nisa tahan karena takut Ibu mertua nya keluar
Ceklek
Ibu Imas membuka Pintu dengan Kacamata yang menggantung di leher nya " Siapa ?" tanya Ibu Imas
Anisa membalikkan tubuhnya " ibu "
" Cih kau ternyata " Ibu Imas berdecak
" Mau apa kau ke sini ?" tanya Nya dengan sinis
" Ini Bu, saya bawakan buah-buahan buat ibu " Bukan nya di ambil Ibu Imas malah menepis kantung kresek yang di berikan oleh Nisa sehingga Isi yang ada di dalam kantung Kresek itu samapi berserakan di atas lantai
" Saya tidak butuh itu semau, lagian itu buah murah " Ibu Imas menaruh kedua tangan nya di dada dengan wajah yang sinis
Nisa menundukkan kepalanya " Mau apa kau ke ini sebenarnya ?" Tanya Ibu Imas " Saya tidak menerima seorang benalu seperti mu "
Nisa meremas kuku-kuku nya " Aku mau menanyakan kabar Kang Yudi Bu, sudah dua bulan ini Kang Yudi tidak ada menghubungi ku bahkan Aku telpon pun gak di angkat " Lirih Nisa
Ibu Yudi tersenyum sini " kau ingin tau kan apa jawaban nya "
" iya Bu " Ucap Nisa menatap sang ibu mertua sambil tersenyum
Ibu Imas membuka pintu lebar-lebar " Masuk lah, dan Lihat Foto yang ada di dinding " Tunjuk Ibu Imas
Nisa mengerutkan kening nya, ia Berjalan ke dalam dan melihat Foto pernikahan Yang cukup Besar, di sana ada kedua mertua nya dan..
Tes..
Ari Mata Nisa menetes begitu saja " Ini tidak mungkin kan Bu " Lirih Nisa
" Kau pikir, kau itu siapa? Seharusnya kau sadar diri siapa kau, Kau hanya anak yatim piatu yang miskin Tidak pantas bersanding dengan Putra ku " sindir Ibu Imas
Nisa memalingkan wajah nya ke arah lain untuk menghapus air mata nya " mereka Baru menikah Dua bulan ini, jadi kau tidak perlu mengganggu Putra ku lagi karena sampai kapan pun kau bukan lah tandingan Menantu ku "
" jadi wanita itu yang membuat Kang Yudi tidak pulang Samapi berbulan-bulan "
Ibu Imas masih bersikap angkuh kepada Nisa bahkan Ibu Imas tidak memiliki rasa iba sedikit pun
Nisa tersenyum Getir " jika memang Aku bukan tandingan Putra ibu, Maka suruh lah Putra ibu untuk menceraikan ku " Ucap Nisa yang langsung pergi meninggalkan rumah ibu mertua nya itu.
" Cih dasar tidak punya sopan santun " Ucap Ibu Imas yang langsung menutup Pintu rumah nya
Nisa menghentikan langkah ketika perut nya Keram " Hiks.. Auh.. sakit " Lirih Nisa memegang perut nya
Jalanan Yang sepi membuat Anisa Harus berjalan jauh dan meminta pertolongan " Hiks sakit sekali "
Bruk..
" Tolong.. Tolong Ada yang pingsan " Teriak Seorang tukang Becak, Tukang becak itun terkejut ketika melihat darah yang memenuhi rok Anissa.
Anisa di bawa ke sebuah rumah sakit terdekat oleh Tukang becak dan warga yang menolong nya
Sesampai nya di rumah sakit Anisa langsung mendapatkan penanganan namun Takdir berkata lain, Nisa harus kehilangan buah cinta nya yang selama ini Nisa jaga.
Anisa sempat histeris ketika mengetahui apa yang terjadi kepada dirinya " Hiks.. apa dosa yang telah ku perbuat sehingga aku kehilangan Anak yang selama ini ku Nanti hiks.."
" Yang sabar Bu, ini sudah menjadi suratan Takdir " Ucap Dokter itu menenangkan Nisa
Dokter perempuan itu merasa Iba melihat Nisa, Mungkin jika dirinya ada di posisi Nisa saat ini mungkin Dokter itu tidak akan mampu.
~KEESOKAN HARI NYA
" Nisa, Ternyata ini semua bukan mimpi " Nisa mengelus perut yang sudah kempes " Kamu harus bisa melewati ini semua Nisa, jangan terlihat lemah di depan mereka, kamu harus membuktikan kepada mereka jika kamu bisa berdiri di atas kaki mu sendiri Hiks.. walaupun aku harus kehilangan Putri ku hiks.." Nisa menangis dalam diam karena tidak ingin Orang yang satu Ruangan nya mendengar tangisan dirinya
" Selamat Siang Bu Nisa, Saya periksa dulu ya " sapa Dokter Vani ramah
" Iyah Dok " Jawab Nisa yang mata nya terlihat sembab
" Bagai mana keadaan nya Hari ini, Apa sudah mendingan?" tanya nya
" sudah dok, jadi kapan saya bisa pulang, rasanya aku sudah bosan berada di sini "
Dokter Vani tersenyum " Saya periksa dulu ya Bu, jika Hasil nya bagus Nanti siang juga sudah boleh pulang " Jawab Dokter Vani
Nisa menganggukkan kepalanya
" Tekanan darah nya normal dan jahitan nya pun bagus, Besok Ibu sudah boleh pulang "
" Terimakasih Dokter "
" Apa ada yang bisa saya hubungi, Agar Ibu ada yang menjaga ?" Tanya Dokter itu
Nisa menggelengkan kepalanya " Hiks.. saya tidak punya siapa-siapa Dok, Kemarin saya masih memiliki anak saya yang menjadi Kekuatan saya namun Sekarang hiks.."
Dokter Vani mengelus pundak Nisa " Maaf, kalo boleh tau suami Ibu.."
" Dia telah menikah lagi tanpa sepengetahuan saya, Mungkin Karena saya Shock membuat saya kehilangan Calon anak saya " Lirih Nisa. tidak ada yang harus Nisa sembunyikan lagi toh memang itu ke nyatanya
" Maafkan saya Bu " Dokter Vani memeluk Nisa agar Nisa bisa menumpahkan rasa sedih nya
Nisa memeluk dokter Vani dan menumpahkan rasa Sedihnya bahkan Nisa mencurahkan apa yang selama ini Nisa simpan sendiri, rasa sesak di dada dengan perlahan mulai plong.
" Semoga laki-laki itu mendapatkan Karma Yang setimpal " Geram dokter Vani
" Kamu harus kuat, Kamu harus buktikan kepada Mereka jika kamu bisa bisa berdiri sendiri tanpa mereka "
" Iyah Dok, terimakasih karena sudah mendengarkan keluh kesah saya Dok "
" Sama-sama, Kamu jangan merasa sendiri ya, jika kamu butuh sesuatu kamu bisa panggil saya atau kalo tidak suster yang ada di sini "
Nisa menganggukkan kepalanya " Sekali lagi Terimakasih Dok "
~ di rumah Yudi
Yudi sangat kaget ketika mendapatkan kabar dari sang Ibu, jika Nisa ada datang ke rumah
" Bagai mana ini, Nisa sudah mengetahui semau nya " Yudi Menggaruk kepala yang tidak gatal
Kiki datang dan memeluk Yudi dari belakang " Akang kenapa?" tanya Kiki
" oh tidak ada apa-apa Sayang " elak Yudi
Kiki tersenyum dan menggoda Sang suami kemabli.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments
Alea Leanan
Resiko Kalo nikah tanpa Restui ya begini, Bukan hanya pisik yang sakit tapi batin juga. Yang sabar ya Anisa semoga Kamu mendapatkan kebahagiaan
2023-05-30
0
Bundanya Icel
dasar laki-laki tidak punya akhlak ☺️
2023-01-27
4