Pagi ini Ceu idah beres-beres warung sendiri karena Anisa tadi pagi ijin untuk pergi ke makan putri nya
" Ceu, ceceu lihat Neng Nisa ? " Tanya Ibu Ani yang keluar dari dalam rumah. Tadi ketika habis sholat subuh Bu Ani langsung tidur lagi jadi tidak mengetahui Anisa pergi kemana
" oh Neng Nisa " jawab Ceu idah yang sedang mengelap kaca etalase
" Iyah Ceu " Bu Ani melihat ke kana dan kiri mencari keberadaan Anisa
Ceu idah menaruh kain lap nya lalu duduk di kursi " Neng Nisa Langi pergi ke makam Mendiang putri nya Bu, biasa Si Neng mah kalo hari Jum'at pasti ke sana " jawab Ceu idah
Ibu Ani mengerutkan kening nya, ibu Ani tidak tau jika Anisa sudah memiliki anak dan siapa suaminya
Karena jiwa kekepoan nya meronta-ronta ibu Ani langsung duduk di samping Ceu idah dan bertanya kepada Ceu idah
Ceu idah yang mulut nya agak lemes pun menceritakan semua nya kepada Bu Ani tidak ada yang di lewati oleh Ceu idah, Dengan napas yang menggebu-gebu Ceu idah meneteskan air mata nya. Sudah jadi rahasia umum bagai mana nasib Anisa membuat orang yang mendengarnya merasa geram kepada Yudi dan keluarga nya.
Bu Ani yang mendengarkan cerita dari Ceu idah ikut geram dan kesal
" Ada ya seorang pria dengan tega nya menyakiti wanita sebaik Neng Anisa " geram Ibu Ani. jika Yudi menjadi anak nya sudah pasti Bu Ani sudah membejek-bejek dan mencoret nama nya di kartu keluarga
" Benar Bu, kemarin si Yudi ada datang kemari membawa bunga, mungkin pikir si Yudi Neng Anisa bakalan memaafkan si Yudi tapi Neng Nisa tidak sebodoh itu yang mau menerima pria yang sudah mengkhianati Dirinya "
" keputusan yang sangat bagus, lagian buat apa masih mempertahankan pria yang tidak bertanggung jawab itu, mending menikah dengan anak saya " gerutu Bu Ani
" hahaha si ibu mah aya-aya wae mana mungkin Anisa mau sama anak ibu yang kuli bangunan, asal ibu tau ya, Neng Nisa itu sedang di incar oleh bos besar yang memiliki perusahaan proyek di sini, jadi mana mungkin Neng Nisa mau sama Anak ibu " Ceu idah malah ketawa terbahak-bahak Sabil menggelengkan kepalanya
Bu Ani merasa kesal kepada Ceu idah yang sudah meremehkan Anak nya, andai saja jika anak nya ada di sini sudah pasti membungkam mulut Ceu idah itu
" Sudah ah Bu, jangan gosip terus ayo Koya layani pelanggan " ajak Ceu idah berjalan ke dalam warung dengan di Ikuti Bu Ani
Setelah mendengarkan cerita dari Ceu idah, ibu Ani membantu Ceu idah buat melayani pelanggan.
Sedangkan Anisa dia sedang duduk di samping makan anak nya dengan membersihkan rerumputan yang tumbuh di atas gundukan tanah itu
Anisa juga baru beres mengirim doa untuk sang putri
" sayang, mamah pamit pulang dulu ya sayang, nanti mamah datang lagi ke sini untuk menjenguk kamu " ucap Anisa mengelus batu lisan milik sang anak
Setelah berpamitan Anisa langsung pulang dengan jalan kaki karena jarak makan dan rumah nya tidak terlalu jauh, di jalan Anisa membeli es kelapa ijo buat Bu Ani dan juga Ceu idah
Tak butuh waktu lama Anisa sekarang sudah Samapi di depan rumah. Anisa melihat warung sedang ramai
" Assalamu'alaikum... " Ucap Anisa yang masuk ke warung lalu menyalami Bu Ani dan juga Ceu idah
" Wa'alaikumsalam..." jawab Bu Ani dan Ceu idah barengan
" Baru pulang Neng " ucap Bu Ani
Anisa mengusap keringat yang ada di kening nya dengan tisu piring " Iyah Bu, Oh iya ini tadi Nisa Belikan es kelapa ijo buat kita "
Ceu idah yang melihat kantung keresek mata nya langsung berbinar " Wah Neng mah meni repot-repot " ucap Ceu idah yang langsung mengambil kantung kresek dari tangan Anisa lalu membawa nya kedalam rumah
Anisa menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, Anisa sudah tidak heran jika melihat Ceu idah bersikap seperti itu
" Bu, ibu istirahat saja ya sekarang biar Nisa saja yang layanin pembeli, ibu pasti capek berdiri terus " ucap Nisa mengambil alih pekerjaan Bu Ani
Ibu Ani mengangguk dan langsung duduk di kursi sambil mengusap keringat di kening nya
Bu Ani menatap Anisa yang sedang melayani pelanggan, Bu Ani merasa iba kepada Anisa. wanita cantik yang telah di sia-sia oleh suami yang bodoh, membuang batu berlian dan mengungut batu krikil
" Andaikan saya menjadi Anisa mungkin saya tidak akan kuat menghadapi cobaan yang bertubi-tubi, di tinggalkan oleh kedua orang tua, di tinggalkan oleh suami dan sekarang di tinggalkan oleh calon putri nya sendiri, jika saya jadi Anisa mungkin saya sudah gila saat ini " batin Bu Ani
Ceu idah masuk ke warung dengan membawa tiga gelas es kelapa ijo
" Bu ini di minum dulu, ibu pasti haus "
Suara Ceu idah yang cempreng membangunkan lamunan Bu Ani
" Eh iya Ceu, terimakasih " ucap Bu Ani mengambil gelas
" Neng ini di minum dulu keburu gak dingin " ucap Ceu idah
" Iyah Ceu, eh bukanya tadi Nisa beli gak pake es ko bisa dingin? " Tanya Anisa
Anisa sengaja tidak meminta pake es karena takut jadi gak manis ketika di bawa ke rumah
Ceu idah malah cengengesan sambil menunjukan gigi putih yang agak ke kuning-kuningan
" Tadi ceceu minta sama Bu rt " jawab Ceu idah
Anisa tersenyum sambil menggelengkan kepalanya
" Kalo tidak dingin tidak enak Neng, kurang mantap kalo kata orang kota mah "
" Ceu idah bisa saja " balas Anisa
" Memang nya Neng Nisa ini gak memiliki kulkas? " Tanya Bu Ani
" Tidak Bu, makanya kalo ada masakan sisa jualan Anisa suka membagikan nya kepada tetangga, soalnya sayang jika di simpan takut basi " jawab Anisa
" Apa tidak rugi "
Anisa tersenyum " Nisa gak mikirin rugi Bu, tapi Alhamdulillah.. Nisa tidak pernah merasa rugi " jawab Anisa jujur
" Ceu idah sudah ngingetin ke si neng jangan terlalu murah jika menjajal lauk pauk, eh si neng malah jawab gini. Lebih baik untung sedikit yang penting pelanggan banyak " ucap Ceu idah sambil meminum es kelapa nya
Bu Ani manggut-manggut. Bu Ani sudah bisa menilai Jiak Anisa wanita yang beda dengan wanita yang lain nya. Tidak gila harta, ramah, selalu menolong yang dan yang utama tidak tamak.
" Alhamdulillah.. akhirnya pelanggan mulai berkurang, Ceu, Anisa pamit ke dalam dulunya mau Sholah Duhur " ucap Anisa
" Siap Neng, serahkan saja kepada Ceceu warung mah " ucap Ceu idah sambil memakan makan siang nya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments