Happy Reading.
Romeo mengejar langkah Casandra yang tiba-tiba berjalan begitu cepat, pria itu berpikir kenapa Casandra tiba-tiba berbalik arah, bukankah tadi istrinya itu mengajak dia makan siang?
"Casey! tunggu! Kamu mau kemana? Bukankah tadi kamu mengajakku untuk makan siang?"
Casandra tidak menghiraukan panggilan itu, dia tetap berjalan cepat agar sampai ke ruangan Ayahnya. Dia sudah memperhitungkan waktunya ketika tadi meninggalkan Alice di depan ruang rawat sang Ayah.
'Aku yakin jika masih beberapa menit, Ayah masih selamat!'
Tiba-tiba ketakutan menghampirinya, dia tidak seharusnya ceroboh hanya karena ingin membuktikan Alice adalah wanita yang jahat.
"Casandra! Pelan-pelan! kenapa kamu malah berbalik sih, katanya tadi mau makan!"
Casandra memelankan sedikit langkahnya sambil memutar bola matanya malas. Kenapa sekarang Romeo menjadi begitu cerewet, biasanya juga dia anti berbicara dengan nya.
"Aku mau kembali ke ruang rawat Ayah, firasat ku tidak enak, bagaimana kalau terjadi sesuatu dengan Ayahku!" kali ini Romeo berhasil menangkap tangan Casandra dan menghentikan langkah istrinya itu.
Dia tidak suka jika Casandra mengabaikannya, apalagi mengingkari janjinya.
"Ayah tidak apa-apa, kondisinya juga sudah stabil, biarkan Ayah istirahat dan sekarang kita makan siang dulu," ujar Romeo.
Casandra melepaskan tangan Romeo yang menggenggam nya. "Makan saja sendiri, aku mau kembali melihat Ayah!" wanita itu berbalik dan melanjutkan langkahnya ke arah ruang VVIP di lantai dua rumah sakit tersebut.
Casandra yakin jika Alice pasti sudah menjalankan rencananya, kalau sudah begini dia harus bisa menangkap basah wanita itu, dan juga Casandra tidak akan membiarkan Ayahnya menunggu dirinya lebih lama.
"Casandra!" Romeo menghela nafas kasar.
Sepertinya kali ini dia harus mengalah pada wanita keras kepala itu. Romeo harus menekan rasa kecewanya karena istrinya itu telah mengingkari janjinya untuk mengajaknya makan siang.
Huh, kenapa Romeo harus merasa kecewa hanya karena Casandra ingkar janji? Bukankah seharusnya dia bersikap biasa saja.
Apakah sekarang dia mulai benar-benar peduli terhadap Casandra, apa karena sekarang Casandra perlahan mulai berubah membencinya?
Entahlah, yang jelas setelah mendengarkan ucapan Casandra dua hari yang lalu membuat nya jadi kepikiran dan tentu saja hatinya tidak tenang.
Sedangkan Casandra yang sudah sampai didepan ruang rawat sang Ayah langsung membuka pintu dengan cepat.
BRAK!
Kosong, ruangan itu nampak biasa saja, tetapi Casandra tahu ada yang tidak biasa di ruang rawat itu. Casandra berjalan cepat menuju ranjang di mana sang Ayah masih berbaring, tiba-tiba sang Ayah mengalami kejang, seperti kesusahan nafas.
"Ayah!!" Casandra langsung memencet tombol untuk memanggil dokter berkali-kali, dia memastikan bahwa waktunya tidak meleset sehingga sang Ayah selamat.
Romeo masuk dan melihat sang istri histeris sambil menggoyangkan tangan Ayah mertuanya.
"Casey, ada apa?"
"Romeo, tolong Ayah!! Ayah kenapa, tolong!!" jerit Casandra.
Romeo tertegun, dia baru melihat istrinya yang seperti.
"Tenang Casandra, pasti Ayah baik-baik saja, kita panggil dokter," ujar Romeo menenangkan istrinya
"Cepat Romeo!!" pekik Casandra.
Dia merasa De Javu lagi, di kehidupan yang lalu sang Ayah mengalami kritis karena masalah selang oksigennya terputus, di saat itu semua orang mengira jika itu sebuah kesalahan dari seorang perawat yang baru saja mengecek selang infus Tuan Jefry.
Perawat itu ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Namun ternyata mereka salah tangkap, mungkin jika Casandra tidak pernah mengalami kehidupan di masa lalu dia tetap tidak akan tahu siapa yang telah menghilangkan nyawa Ayahnya.
Casandra semakin histeris ketika melihat Ayahnya yang kejang-kejang parah. Romeo berusaha memencet tombol untuk memanggil dokter berkali-kali.
Tidak berselang lama pintu ruangan terbuka, masuk beberapa dokter dan perawat dan langsung menangani Tuan Jefry.
"Mohon anda berdua keluar, kami akan memeriksa pasien terlebih dahulu," ujar salah satu dokter menyuruh Romeo dan Cadandra keluar dari dalam ruang VVIP tersebut.
Romeo merangkul bahu sang istri walau dengan paksaan, mereka harus kita keluar agar Ayah mertuanya segera ditangani oleh para dokter tersebut.
Casandra meronta dalam dekapan sang suami, sambil berteriak memanggil Ayahnya.
"Tidak!! Ayah jangan tinggalin Casandra lagi, maafkan aku Ayah, maafkan Casey!!"
Romeo merasa sedikit aneh dengan ucapan Casandra, yang seakan-akan istrinya itu pernah kehilangan ayahnya.
"Tenang Casey, percayalah dokter pasti akan segera menangani Ayah, kamu harus kuat, Ayah pasti selamat," bisik Romeo di telinga sang istri.
Pria itu masih mendekap Casandra dengan erat, hatinya yang beku tiba-tiba mencair ketika melihat Casandra yang seperti ini.
"Ayah, Ayah!" Casandra masih menyebut Ayahnya, namun kali ini sudah sedikit tenang. Sepertinya jurus Romeo untuk menenangkan Casandra berhasil.
Casandra baru sadar jika dia berada di dalam dekapan suaminya saat telinganya yang berada di depan dada Romeo mendengarkan detak jantung yang begitu berisik.
'Apa Romeo juga ikut tegang karena kondisi Ayah? ya pasti seperti itu!' batin Casandra.
'Kenapa aku jadi berdebar seperti ini! huh, jangan sampai Casandra mendengar jantung ku yang bergemuruh!' Romeo berusaha menenangkan dirinya yang tiba-tiba menjadi salah tingkah sendiri ketika mendekap istrinya seperti ini.
Casandra masih diam, dia menikmati irama detakan jantung Romeo dengan tenang.
Jika di kehidupan yang dulu Casandra sama sekali tidak mendapatkan sandaran apalagi pelukan hangat, tapi di kehidupan ini semuanya benar-benar berbanding terbalik.
Entahlah, Casandra masih tidak ingin memikirkan sesuatu yang akan membuatnya emosi. Bahkan hanya untuk meronta saja dia sudah tidak kuat.
Mereka tidak sadar jika ada seseorang yang melihat keduanya dengan tatapan penuh amarah.
"Cih, lihat saja, satu persatu kamu akan kehilangan segalanya!"
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
jalang Terima karma mu msk. prodeo kamu Alice. jablai. dasar 🤑
2025-03-08
0
Safa Almira
yey
2024-08-01
0
R yuyun Saribanon
utk membuktikan kekahatan alice dg mempertaruhkan nyawa ayahmu.. luar biasa kedongoan otak lu ... ke laut aja lu ngo
2024-01-03
1