Ternyata sedari tadi Bibi Alena ikut menguping pembicaraan mereka, dia langsung berlari ke arah dapur disaat Dona beranjak dari duduknya.
Selesai dengan tugasnya, Bibi Alena pamit keluar untuk membeli bahan makanan yang sudah habis. Wanita paru baya itu menyempatkan waktu untuk menghubungi Tuannya, Kenzo.
"Hallo Tuan."
"Ya, ada apa? Katakan!"
"Tuan, saya takut Nona menggugurkan kandungannya. Hari ini dia.." Bibi Alena mulai menceritakan semua hal yang telah ia dengar dari pembicaraan Ree dan Dona siang tadi. Tetapi ternyata tanggapan Kenzo berada di luar perkiraan.
"Biarkan saja, aku yakin dia tidak akan tega melakukan itu. Buktinya selama beberapa minggu ini anakku tetap baik-baik saja."
"Tapi Tuan.."
"Ikuti saja semua permainannya, Bibi."
Sebenarnya Bibi Alena tidak mengerti permainan apa yang Kenzo maksud tapi tidak ada pilihan lain selain mengiyakan ucapannya.
... ---...
"Pesankan aku tiket pesawat ke Belgia, hari ini juga!" pinta Ree pada Dona.
"Apa maksud anda Nona? Anda tidak bisa kembali, kontrak kita masih berjalan."
"Berikan uang pinalty nya dan beres."
"Tapi Nona anda akan dianggap tidak professional."
"Itulah tugasmu sebagai manager, Dona. Cari alasan yang masuk akal untuk memberhentikan kontrak itu tanpa mencoreng nama baikku. Yang aku inginkan sekarang hanya pulang!" selesai berbicara Ree langsung pergi, dia akan mengemas barang-barangnya. Tidak peduli dengan Dona yang akhir-akhir ini selalu menentangnya.
Ree juga meminta Bibi Alena untuk kembali ke Tuannya, dia bilang dia akan pulang ke rumah orang tuanya untuk sementara waktu. Setelahnya dia akan menghubungi Bibi Alena kembali.
Bibi Alena manggut-manggut saja, dia mengingat rencana yang Kenzo maksud waktu itu. Dia hanya bisa berharap semoga Ree tidak bertindak gegabah. Bahkan lebih bagusnya lagi setelah ini Kenzo dan Ree akan saling mencintai lalu menikah. Entah akan dengan cara apa takdir menuntun mereka. Bibi Alena hanya bisa berharap kebaikan untuk keduanya.
"Jaga diri anda baik-baik, Nona."
"Sebenarnya aku masih bingung dengan apa yang terjadi Bi. Aku pasti akan menjaga diriku dengan baik, karena sebelumnya aku juga baik-baik saja."
Bibi Alena tersenyum lalu mengelus perut rata Ree yang terasa sedikit lebih keras dari biasanya.
Dona tidak bisa berkutik, dia hanya bisa menuruti semua permintaan Ree. Hari ini dia akan membiarkan Ree untuk pulang ke Belgia sementara dia akan mengurus semua masalah yang akan terjadi disini, tanpa melibatkan Ree. Dia tidak menyangka Ree akan mengambil keputusan sebesar ini.
Tanpa memberitahu siapa-siapa, Ree melakukan penerbangan seorang diri. Mungkin kepulangannya ini akan menjadi kejutan yang sangat besar untuk semua anggota keluarganya. Kejutan yang tidak pernah mereka duga sama sekali. Karena Ree pulang dengan membawa setumpuk masalah.
Sepanjang perjalanan Ree hanya bisa melamun. Sesekali ia memejamkan mata karena merasa pusing. Entah keputusan darimana dia nekad pulang dan memutuskan kontrak kerjanya secara sepihak.
Hatinya selalu berkata untuk tetap mempertahankan mereka. Sementara otaknya selalu berkata untuk menjaga karir yang telah ia bangun dengan susah payah. Semuanya menjadi tidak sejalan. Dan sekarang sebut saja Ree ini sudah menyerah, dia ingin pulang dan meminta bantuan. Tidak ada rumah ternyaman untuk Ree kembali selain kedua orang tuanya.
Tetapi yang jelas untuk saat ini dia hanya ingin melindungi kedua calon bayinya. Mungkin jiwa seorang ibu sudah mulai ada pada dirinya.
"Kenzo.. Kenzo.. kenapa aku harus bertemu dengannya? Aku memang ingin mempunyai anak tapi dengan cara menikah terlebih dahulu. Aku ingin mempunyai anak dengan pria yang aku cintai bukan dengan cara seperti ini. Apa kau tidak memilik otak? Kau merusak rencana hidupku begitu saja!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Aidah Djafar
berani berbuat berani tanggung jawab Ree 🤔🤦
2025-01-05
0
Kamiem sag
gak salah Kenzo juga sih Ree
semua itu asli salahmu
2024-04-01
0
Kuro
setuju SM ree....knp GK minta nikahin kenzo
2023-07-30
4