Cengkraman Davis melemah setelah mendengar sebuah kebenaran. Tanpa meninggalkan sepatah katapun pria paru baya itu pergi dengan semua kekecewaannya. Marah dan sedih itu tentu, ada rasa bahagia walaupun sedikit. Kali ini semuanya bercampur menjadi satu.
Begitupun dengan Liona, Rells dan Lea mereka benar-benar syok mendengar kabar tersebut. Kabar yang tidak pernah mereka duga sama sekali.
Sementara di dalam sana, Ree mulai disiapkan untuk masuk ke ruang perawatan. Sudah ada selang infus yang tertancap di punggung tangannya. Beruntung sekali Ree tidak sampai kehilangan kesadarannya.
Dengan gerakan yang lemah dia mengusap bagian perutnya, sudah dipastikan kalau semua anggota keluarganya sudah mengetahui kehadiran mereka.
"Ck, kenapa semuanya jadi begini? Ini diluar rencanaku." Kalimat yang terus saja terucap dari bibir model cantik ini.
Akhirnya Ree dipindahkan ke ruang rawat, sebuah ruangan VVIP mewah yang isinya persis seperti kamar hotel tapi bedanya ini di rumah sakit.
"Ree, ada yang sakit?" tanya Lea yang senantiasa mendampingi Ree dari saat keluar ruang IGD.
"Seharusnya aku tidak perlu dibawa ke rumah sakit." balas Ree dengan sedikit tersenyum.
"Ada apa denganmu hm? Kenapa kau tidak pernah bercerita padaku? Bukankah kita sering berkirim pesan? Kau pulang dengan membawa berita besar seperti itu." rasanya tidak tahan, Lea benar-benar kesal pada Ree.
"Kau marah? Hei aku baik-baik saja. Sama sepertimu dulu saat mengandung keponakanku."
"Tapi Mommy dan Daddy.."
"Ya, aku tahu mereka pasti kecewa padaku. Sama seperti mereka kecewa pada Rells waktu itu."
"Tapi kenapa bisa? Apa kau bertemu dengan seorang pria yang amat tampan disana lalu berpacaran dengannya dan terjadilah ini. Oh tidak, aku benar-benar penasaran seberapa tampan pria yang telah berhasil menaklukanmu." ucap Lea tanpa jeda.
"Ehem!" suara berat seseorang mengurungkan Ree untuk menjawab.
"Babe? Aku hanya bertanya karena penasaran." Lea tersenyum kikuk disaat melihat tubuh tegap suaminya berada di ambang pintu, saking gugupnya wanita itu sampai menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Ree tertawa melihat keduanya.
"Berhenti tertawa dan sekarang jawab pertanyaan istriku!" tuntut Rells kemudian.
"Astaga suami dan istri sama saja." Ree memutar kedua matanya malas.
"Kami harus tahu asal-usul calon keponakan kami."
"Tunggu dulu, dimana Mommy dan Daddy?"
"Daddy pergi dan Mommy menolak untuk kemari. Biarkan saja, kita urus mereka nanti. Sekarang ceritakan padaku sedetail-detailnya, aku akan mencarikan jalan keluar yang terbaik untuk masalahmu."
"Cih, lagakmu sudah seperti saudara idaman saja."
"Hei jangan salah. Aku ini sudah menjadi Daddy dan sudah seharusnya aku menjadi bijaksana."
"Ya ampun berhentilah bertengkar! Bagaimana kita bisa mencari jalan keluar kalau tidak mendengarkan penjelasannya!" ujar Lea memotong. Kedua saudara kembar ini memang tidak ada akur-akurnya sama sekali.
"Ya, kau benar Babe. Ayo cepat duduk dan dengarkan dia."
"Dasar pasangan absurd." maki Ree lagi.
"Sudah cepat bicara!" desak Rells.
"Seperti dugaan istrimu, aku memang hamil bersama kekasihku." Setelah kebingungan mencari alasan yang tepat. Ree akhirnya memutuskan untuk tidak memberitahu keluarganya tentang kejadian yang sebenarnya.
Jika tidak, mereka pasti akan marah besar atau mungkin Davis akan memenggal kepala Kenzo setelah tahu putrinya telah dijebak dan dipaksa mengandung. Sepertinya Ree mempunyai rencana lain.
"Aku tidak percaya."
"Kenapa? Memang seperti itu kenyataannya. Ini adalah buah cinta kami."
"Jadi kalian melakukannya atas dasar suka sama suka?"
"Tentu saja, aku sangat mencintainya begitupun dengan dia."
"Sampai menentang prinsipmu sendiri hanya karena cinta?"
Ree mengangguk membenarkan, "Seperti kata orang, cinta memang membutakan segalanya."
"Kau membohongiku ya?"
"Astaga ada apa dengan suamimu Lee? Dia ingin mendengarkan penjelasanku tapi tidak percaya padaku."
"Tapi Ree, aku juga tidak percaya." jawab Lea apa adanya.
"Ya ampun, apa yang harus aku lakukan agar kalian percaya padaku?"
"Datangkan kekasihmu itu kemari!" jawab Lea dan Rells bersama-sama.
Deg.
Sebenarnya ini adalah bagian yang paling sulit. Bagaimana bisa dia mendatangkan Kenzo kemari. Tapi karena sudah terlanjur basah maka Ree akan memuluskan rencananya.
"Aku akan meminta dia datang tapi beri dia waktu karena kekasihku itu orang yang sangat sibuk."
"Apa dia pengusaha? Atau sama model sepertimu?"
"Bukan."
"Lalu?"
"Kekasihku itu seorang petani jeruk."
"Hah?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Aidah Djafar
hahah Ree ada2 aja masa c Kenzo di bilang petani jeruk 🤗🤣🤣🤣
2025-01-05
0
nobita
kekasih ku hanya seorang petani jeruk... wkwkkwwk
2024-05-20
0
Kamiem sag
kau selucu itu Ree😀😃🤣🤣
2024-04-01
0