Selesai dengan makan malamnya Ree bergegas masuk ke dalam kamar, dia sudah meminta Bibi Alena untuk menyiapkan air di dalam bathup.
Ree mulai berendam dan meraih ponselnya, dia sampai lupa memiliki janji menelepon pada sang Mommy. Ree memilih panggilan video.
"Hallo Mom.. em Dad!" seru Ree dengan raut wajah setengah terkejut.
"Ini sudah lebih dari satu jam, Ree." tegur Davis, seperti biasanya pria paru baya itu akan selalu posesif terhadap putri kesayangannya.
"Sorry Dad, aku baru saja pulang."
"Sesibuk itu sampai lupa memberi kabar pada kami?" cetus Davis dengan nada merajuk.
"Daddy pasti tahu kalau akhir-akhir ini aku memang sibuk."
"Ya, kau selalu saja melawan."
"Sudahlah Dad, jangan merajuk seperti itu. Ree juga pasti sedang lelah." sahut Liona yang merasa gemas dengan tingkah suaminya. Sementara Ree hanya tersenyum tipis.
"Hallo sayang, apa kabarmu hem?" tanya Liona pada Ree.
"Aku baik Mom, bagaimana dengan kalian? Kuharap kalian juga baik-baik saja."
"Kami juga baik sayang. Oh iya, Daddy ini sebenarnya ingin memberi tahu kalau kami Mommy, Daddy, Rells, dan Lea akan datang mengunjungimu dalam waktu dekat ini. Sekalian liburan karena ini akan menjadi perjalanan pertama untuk Baby Draga."
"Hah?"
"Kenapa sayang? Apa ada masalah?"
"Ti-tidak Mom. Em kapan?"
"Mungkin satu atau dua minggu lagi, kami tahu kamu tidak bisa pulang jadi biar kami saja yang menjengukmu."
"Ah iya Mom."
"Sepertinya kau tidak senang?" tegur Davis yang sedari tadi memperhatikan raut wajah putrinya dari layar ponsel sang istri.
"Eh tidak, kata siapa aku tidak senang Dad. Aku sangat sangat senang apalagi Draga akan ikut." seru Ree dengan senyuman buatan selebar mungkin.
Davis hanya diam dengan kening yang senantiasa berkerut.
"Aku sudah selesai berendam. Jadi sudah dulu ya Mom Dad, kabari aku jika kalian akan datang."
"Baiklah sayang, jaga dirimu baik-baik."
"Gegaslah tidur, sepertinya kau sedang banyak pikiran." tegur Davis lagi sebelum panggilan terputus.
"Apa maksud Daddy? Apa dia tahu?"
Sebenarnya sangat mustahil untuk seorang Davis tidak mengetahui semua yang terjadi kepada setiap anggota keluarganya. Pria paru baya itu pasti akan menempatkan pengawalan bagi mereka semua.
Tetapi sayangnya Ree menolak untuk itu. Ree bilang dia juga membutuhkan sebuah privasi. Ree pernah sangat marah karena merasa hidupnya dibatasi oleh sang Daddy dan akhirnya Davis pun mengalah, ia memberhentikan pengawalan untuk Ree.
Tidak menyerah Davis kembali menyewa pengawal bayangan tanpa sepengetahuan Ree, tetapi otak cerdas gadis itu lebih mendominasi. Dia mengetahui ulah Davis. Untuk yang kedua kalinya Ree benar-benar marah, gadis itu sampai mengurung diri dan tidak mau berhubungan dengan orang tuanya sama sekali. Dan akhirnya Davis benar-benar kalah, Ree terlepas dari pengawalannya.
Tetapi anehnya kali ini Davis seakan tahu jika Ree sedang menyembunyikan sesuatu. Padahal kenyataannya pria paru baya itu belum mengetahui apa-apa. Mungkin inilah yang disebut ikatan batin antara ayah dan anak perempuannya.
Selesai berpakaian Ree langsung duduk di depan meja rias, wanita itu mulai memoles skincare malamnya. Tiba-tiba saja dia teringat hasil pemeriksaan kandungannya sore tadi.
"Dokter bilang bayiku kembar. Kalaupun aku sampai mempertahankan kehamilannya, aku tetap akan mendapatkan salah satu dari mereka kan?" gumamnya, "Tetapi ibu mana yang sanggup berjauhan dengan anaknya sendiri, apalagi tega memisahkan satu dengan yang lainnya. Oh ya ampun kau ini benar-benar bodoh Ree!"
Ree terus berdebat dengan dirinya sendiri, "Ah sudahlah, lebih baik aku tidur dan memikirkan masalah ini besok saja." lagi dan lagi Ree mengulur waktu. Entah keputusan apa yang akan dia ambil, kita tunggu saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Aidah Djafar
Ree biar bagaimanapun kau harus jujur pada ortumu lho 🤔
2025-01-05
0
Kuro
ree...SMG bisa jujur
2023-07-30
1
Bilbina Shofie
bodoh
2023-03-21
0