Ree marah mendengar kabar itu, dia meminta Dona dan dokter yang memeriksanya pergi dari kamarnya. Dengan kilatan api amarah yang memancar dari kedua matanya wanita itu mencoba menghubungi seseorang tapi sialnya tak kunjung mendapat jawaban.
"Arrrghhh." Ree tidak bisa membayangkan bagaimana bisa dia sampai hamil seperti ini, bagaimana kedepannya dan bagaimana nasib karirnya nanti?
Masih sibuk marah-marah, ponsel Ree berbunyi ternyata orang yang ia hubungi sebelumnya menghubunginya balik, "Hallo!" suara berat seorang pria mulai terdengar.
"Aku ingin kita bertemu sekarang juga!" ucap Ree dengan emosi yang tertahan.
"Sepertinya ada kabar bagus, baiklah aku akan menemuimu. Tapi bersabarlah sebentar karena kita ada di negara yang berbeda." jawabnya menyanggupi.
"Aku tidak peduli, brengsek!"
"Syuutt, simpan umpatanmu itu. Aku akan menghubungimu jika sampai."
tutttt.
Panggilan itu terputus bersamaan dengan dibantingnya ponsel mahal milik Ree. Tapi dia tiba-tiba teringat Dona, jangan sampai Dona memberi tahukan semua ini pada keluarganya. Bisa habis dia.
"Dona!" panggil Ree karena tak kunjung mendapatkan keberadaan asistennya.
"Saya disini, Nona." sahut Dona dengan nafas yang terengah-engah, rupanya dia baru saja mengantar dokter ke depan ruangan.
"Jangan beritahu siapapun tentang kabar ini, termasuk pada keluargaku!"
Dona mengangguk mengerti, "Ba-baik Nona. Tapi Nona, sebenarnya apa yang terjadi? Saya bingung tiba-tiba anda mengandung padahal saya sendiri tahu anda tidak pernah.."
"Aku akan menjelaskannya."
...---...
Pada sore harinya, Ree mendapat kabar dari pria misterius itu bahwa dia sudah sampai di New York. Mereka akan bertemu apartemen Ree saja, model cantik ini tentu membutuhkan privasi jangan sampai scandalnya ini muncul ke publik.
"Aku akan kesana sekarang." balasnya setelah Ree mengirim alamat apartemennya.
Cih, Ree benar-benar kesal. Lihat saja nanti, dia akan melakukan sesuatu pada pria yang telah lancang menanam benih di rahimnya. Dia yakin ini adalah suatu kesengajaan.
"Dona, tolong bukakan pintunya! Setelah itu kembalilah ke unitmu." pinta Ree saat mendengar suara bel berbunyi.
"Baik, Nona. Berhati-hatilah." pesannya.
Tak lama kemudian tampaklah seorang pria bertubuh tegap lengkap dengan gaya casualnya. Sejenak Ree terpana melihatnya, pria itu sangatlah tampan. Badannya yang kekar, sorot mata yang tajam, rahang yang tegas dan jangan lupakan hidungnya yang mancung. Pria ini lebih pantas disebut dewa yunani. Bahkan jika dibandingkan dengan mantan-mantannya, maka mereka tidak ada apa-apanya.
Jika kalian lupa ini adalah kali pertama Ree melihat wajah pria yang telah menggagahinya dalam keadaan sadar. Pria itu tersenyum miring melihat reaksi Ree, "Apa aku boleh duduk?"
Ree gelagapan, wanita itu mencoba menguasai diri yang hampir saja terlena dengan ketampanan pria ini. Ree berusaha untuk bersikap biasa saja, Ree harus memperlihatkan keanggunannya walau tidak dapat dipungkiri dia akan tersulut emosi setelah ini.
"Duduklah!"
"Terima kasih."
Ree menarik nafasnya dalam sebelum berbicara, "Kau pasti tahu apa alasanku meminta bertemu."
Pria itu mengangkat sebelah alisnya dan ahhh gerakan kecil itu semakin menambah kadar ketampanannya membuat Rellyn ingin pingsan saja.
"Apa?" satu kata yang sangat singkat.
Tak ingin kalah Ree kembali menjawab dengan singkat, "Biji kecambah?"
"Ya, aku memang mengharapkan itu!" balasnya enteng.
"Jadi kau sengaja menanam benihmu di rahimku? Iya?" seketika itu pula Ree menjadi emosi apalagi melihat wajah tidak berdosa darinya.
"Duduklah dulu dan dengarkan aku. Aku tidak ingin anakku dilahirkan dari rahim seorang ibu yang doyan marah-marah sepertimu."
"Dengarkan aku Tuan.." sejenak Ree terdiam dia tidak tahu nama pria ini siapa, "..aku tidak tahu namamu siapa. Tapi yang jelas kau sudah lancang kepadaku!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Aidah Djafar
Uda ada biji kecambah di rahimnya 🤗 c Ree blom tau namany c calon papah 🤗😀😂
2025-01-04
0
Selvin Nurmida Silalahi
aku suka keduanya Ree sm sipria misteriusnya😀
2024-05-20
0
Kamiem sag
duh tenang amat bang
2024-04-01
0