Bab 8 - Bingung

"Bagaimana Nona?"

"Pria itu ingin aku melahirkan anak ini untuknya." jawab Ree apa adanya.

"Apa dia sengaja?"

"Tentu saja, dia bahkan tidak mempedulikanku sama sekali. Dia tidak mau terikat dengan seorang wanita, tapi menginginkan seorang anak. Gila bukan? Aku tidak mengerti bagaimana bisa ada orang berpikiran seenteng itu. Dia pikir hamil itu mudah apa!" Ree berbicara dengan emosi yang menggebu-gebu.

"Lalu apa keputusan Nona sekarang?"

"Aku tidak tahu. Tidak mungkin kan aku menjadi pembunuh dadakan?" tanpa sadar Ree mengusap perutnya sendiri. Ada desiran aneh disana.

"Apa Nona juga menginginkannya?"

Ree menghembuskan nafasnya dengan kasar, "Menginginkannya atau tidak dia tetap akan membawa anak ini setelah 9 bulan nanti. Aku hanya menjadi titipan benih saja. "

"Tapi bagaimana dengan pekerjaan anda, Nona?"

"Aku tidak tahu, Dona. Sudahlah biarkan aku berpikir dulu, datanglah kemari besok pagi." pinta Ree.

"Baiklah, Nona. Saya akan mengirim makan malam untuk anda."

Tok..tok..

"Oh astaga, siapa lagi itu?"

Dona berjalan menuju pintu, dia membuka benda bersegi panjang berbahan dasar besi itu dengan penasaran. Dan tampaklah seorang wanita paru baya berpakaian pelayan lengkap dengan koper kecil di sebelahnya.

"Selamat malam, Nona."

"Ya selamat malam. Anda siapa? Ada perlu apa kemari?"

"Perkenalkan nama saya Alena. Saya ingin bertemu dengan pemilik apartemen ini."

Dona mengernyit bingung,"Saya pemiliknya, ada keperluan apa?"

Wanita paru baya bernama Alena itu memindai penampilan Dona dari ujung kaki sampai ke ujung rambut. Kenapa selera Tuannya seperti ini?

"Saya dikirim Tuan Kenzo untuk anda."

"Kenzo?"

"Ya, dia.."

"Tunggu disini!" Dona kembali menutup pintu apartemen Ree meninggalkan Alena dengan raut wajah kebingungan.

"Nona, di depan ada seorang pelayan yang dikirim Kenzo."

"Hah?"

"Di depan ada.."

"Usir saja!"

"Tapi Nona.."

"Lama-lama aku bisa stress Dona. Kau urus saja pelayan itu, yang jelas malam ini aku tidak ingin diganggu oleh siapapun. Pergilah!"

"Baik Nona, saya permisi." karena bingung dan juga tidak tega mengusir, Dona membawa Alena ke apartemennya. Esok pagi mereka akan menemui Ree bersama-sama.

...---...

Malam ini Ree tidak bisa tidur, wanita itu mematut diri di depan cermin. Dengan sesekali mengusap perutnya yang masih rata, Ree memikirkan nasib masa depannya.

"Ini diluar rencanaku. Pantas saja Daddy selalu mewanti-wantiku."

Sekarang dia mengerti alasan Davis-sang Daddy yang selalu over protektif terhadap dirinya. Ternyata dampaknya memang sebesar ini.

Ree kembali berjalan menuju ranjang, dia akan berusaha untuk tidur. Tidak baik juga untuk kesehatan kulitnya jika begadang seperti ini. Dan benar, lama kelaan Ree tertidur dengan sendirinya bersama dengan berbagai masalah yang akan dihadapi oleh dirinya di hari-hari yang akan datang.

Keesokan harinya, Ree terbangun dengan rasa mual yang luar biasa. Ree berlari menuju ke dalam toilet dan memuntahkan cairan bening dari dalam mulutnya, "Kenzo Walter!" geramnya dengan penuh amarah.

"Nona, saya mengirim sarapan untuk anda." Dona datang dengan sebuah sajian pagi khas rumahan.

"Kau memasak?"

"Bukan saya, tapi pelayan itu yang memasak. Dia bilang dia harus menjalankan tugasnya dengan baik. Jika tidak pria itu tidak akan mengampuninya."

"Dimana dia sekarang?"

"Di apartemen saya Nona."

"Panggil dia kemari!"

...---...

Hallo semuanya, jangan lupa tulis pendapat kalian tentang kisah Kee dan Ree di kolom komentar ya 🤗

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***