"Mampus gue! Kenapa tu cewek bisa ngenalin gue? Mau alasan apa tar gue ya?" batin Dito.
Akhirnya Rani pun mendekat karena merasa yakin bahwa itu adalah orang yang dia kenal. Dan dengan terpaksa Dito pun menoleh sehingga mereka saling pandang.
"Beneran Pak Dito kan? Kenapa Bapak bisa ada disini? Kenapa Bapak gak hati-hati jadi jatuh kan!" Rani memberondong pertanyaan kepada Dito.
"Berisik juga ternyata ni cewek." Dito hanya bisa membatin saja.
"Hmm.. Ini gue kesasar, mau nyari alamat orang." jawab Dito dengan sedikit terbata karena dia merasa bingung akan beralasan apa.
"Ow begitu. Ya uda sekarang Bapak ikut ke kost Rani dulu aja kita bersihkan luka Bapak dulu." ucap Rani peduli.
Karena memang Rani tipe orang yang peduli dengan sekelilingnya. Dia akan merasa ikut sakit jika orang yang ada didekatnya sakit apalagi itu adalah orang yang dia kenal.
"Tar Rani bantu cari alamat. Kalau masih daerah sini sih Rani tahu hehe." lanjut Rani sambil membantu Dito berdiri.
"Baik juga ternyata ni cewek." batin Dito.
Dito pun berjalan dengan tertatih dibantu oleh Rani menuju ke kost Rani. Tidak begitu jauh akhirnya mereka sampai.
"Bapak duduk disini dulu aja ya, jangan masuk tar takutnya jadi fitnah. Ngeri ahh Pak." ucap Rani membantu Dito duduk dikursi terasnya.
Rani segera masuk ke dalam untuk mengambil obat-obatan yang dia punya untuk mengobati luka Dito. Dito hanya bisa menurut, dia duduk sambil terus meringis karena merasakan rasa sakit pada tangan dan kakinya.
Selama Rani didalam, Dito melihat ke sekeliling tempat kost Rani. Terlihat sangat kecil berbeda sekali dengan rumah kedua orang tuanya. Mungkin jika dibandingkan tempat kost Rani hanya bagian ruang tamunya saja dirumah orang tuanya.
Tetapi didalam hati kecil Dito, diam-diam Dito mengagumi wanita seperti Rani. Yang tidak merasa malu dengan keadaannya justru Rani dengan semangat menjalani kehidupannya yang bisa dikatakan jauh dari kaya.
Yang biasanya di jaman seperti ini orang seperti Rani akan merasa malu dengan keadaannya yang pas-pasan. Sehingga mereka melakukan segala cara untuk bisa mendapatkan uang dengan mudah kemudian mengubah gaya hidup mereka karena rasa gengsi.
Tidak berapa lama Rani keluar diteras dengan membawa kotak berisi obat-obatan dan membawa segelas air putih. Rani menaruh kotak obatnya di meja kemudian memberikan gelas tersebut kepada Dito.
"Ini diminum dulu Pak. Maaf cuma ada air putih." ucap Rani yang kemudian diterima oleh Dito dan segera diminumnya hampir setengah.
Rani pun segera menyiapkan obat-obatan yang dibutuhkan dan meletakkan ponselnya di atas meja. Kemudian Rani pun memegang tangan Dito yang terluka dan fokus mengobatinya.
Dito hanya bisa membisu dan semakin mengagumi sosok seorang Rani yang baru saja dia kenal. Disaat Dito sedang memandangi Rani tiba-tiba saja dia berteriak.
"Aoowww... Aduuhh duhh perih! Pelan-pelan donk." seru Dito dengan menahan rasa perih ditangannya.
"Iya maaf Pak, ini juga uda pelan." jawab Rani yang memelankan usapan tangannya ketika mengobati Dito.
Tiba-tiba saja keadaan menjadi hening dan Rani mengulum senyum ketika sedang fokus mengobati Dito.
"Kenapa lu senyum-senyum gak jelas gitu?" tanya Dito yang tidak sengaja melirik ke arah Rani dan melihat Rani yang tersenyum.
"Gak apa-apa, cuma heran aja kenapa Bapak bisa jatuh kayak anak kecil aja hehe." jawab Rani yang tidak merasa takut dengan Dito.
"Enak aja kayak anak kecil! Jalannya gelap ya wajar gue jatuh." Dito menjawab dengan memberi pembelaan untuk dirinya sendiri.
"Iya-iya terserah Bapak." jawab Rani dengan masih mengulum senyum.
"Manis juga ni cewek kalau senyum." batin Dito yang memperhatikan Rani tanpa sepengetahuan Rani.
...****************...
Ciee... Yang mulai suka-sukaan 🤭
Tetap semangat kakak 🥰
Like, komen dan hadiahnya jangan lupa 😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
HATI2 LO TRJILAT AIR LUDAH LO SENDIRI..
2023-10-04
0
Sulaiman Efendy
ALAMAT ELO LH YG DI CARI DITO RAN...
2023-10-04
0
Mamik Mulyono
Lanjut Thor 💪💪💪
2023-05-02
1