Sesampainya di apartemen Dito segera merebahkan diri diranjang, dia ingin beristirahat sejenak sebelum nanti akan pergi ke rumah orang tuanya.
Karena merasa sangat capek, hingga tidak terasa Dito terlelap cukup lama. Dito baru terbangun ketika dering ponsel berbunyi. Dia segera beranjak dan mengambil ponselnya diatas nakas, dan ternyata sang Mama yang menghubungi.
"Ya Ma." tanya Dito dengan suara khas bangun tidur.
"...."
"Masih di apartemen Ma, Dito ketiduran capek banget soalnya."
"...."
"Iya Ma, Dito bangun sekarang mandi dulu langsung berangkat."
"...."
"Iya iya Ma. Oke Mama bye."
Dito menghela nafas panjang, begitu dia menutup panggilan dari Mamanya. Memang selalu seperti itu jika sudah janjian dengan sang Mama, telat sedikit saja sudah dikejar dan harus segera datang.
Dito segera berlalu ke kamar mandi untuk membersihkan diri dengan cepat karena sang Mama sudah berada di dalam mode merengek, seperti seorang kekasih yang menunggu kekasihnya untuk datang.
Setelah memastikan bahwa penampilannya cukup rapi, Dito segera keluar dari apartemennya untuk menuju ke basement. Dia mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Meskipun akan menginap di rumah orang tuanya, tetapi Dito tidak membawa baju ganti selayaknya orang bepergian, karena baju-baju miliknya masih banyak dirumah orang tuanya. Karena ketika Dito pindah ke apartemen tidak semua baju dia bawa, karena dia juga berpikir bahwa sesekali akan menginap di rumah orang tuanya seperti saat ini.
Sedangkan saat ini jam kerja Rani sudah selesai, dia bersiap untuk pulang. Setelah bersiap dan pamit kepada semua temannya Rani segera keluar dari cafe dan berjalan kaki untuk menuju tempat kost nya. Hari ini Rani tidak lembur karena memang cafe tidak terlalu banyak pekerjaan sehingga Rani bisa pulang tepat waktu.
"Sorry Ran, gue gak bisa nganter lu." sapa salah satu teman cowok Rani begitu mereka keluar dari cafe bersamaan.
"Gue mau jemput cewek gue, soalnya kebetulan kita pulang bareng." lanjutnya sambil mengambil motor yang dia parkir.
"Iya santai aja gpp. Gue jalan kaki aja." jawab Rani.
Akhirnya Rani pun berjalan santai di trotoar, karena memang belum terlalu malam.
Sedangkan Dito dengan mobil yang dikendarainya tiba-tiba saja ban mobil sebelah kirinya tidak sengaja menginjak botol kosong yang entah kenapa bisa ada dijalan dan botol tersebut terlempar hingga mengenai kepala Rani.
Pletak!.
Memang tidak terlalu sakit tetapi cukup membuat Rani kaget dan tidak terima.
"Aduuhh..!" seru Rani sambil memegangi kepalanya dan mengambil botol yang sudah mengenai kepalanya tersebut.
"Wooii..! Kurang ajar lu ya, sini lu kalau berani!" lanjut Rani yang masih marah-marah.
Kebetulan saat itu jalanan cukup sepi sehingga tidak ada yang melihat kejadian tersebut.
Dito yang awalnya tidak merasa bahwa ban mobilnya menginjak botol tidak berhenti, dia terus mengendarai dengan santai. Tetapi setelah mendengar teriakan dari Rani dan melihat di spion mobilnya, Dito merasa bahwa ada sesuatu yang terjadi.
Kemudian Dito meminggirkan mobilnya dan berhenti dia melihat sebentar ke belakang dan melihat seorang wanita yang seakan-akan memanggilnya dengan marah-marah. Dito pun memundurkan mobilnya pelan untuk kembali memghampiri Rani yang masih dalam mode marah.
"Nah lo, mundur kan mobilnya." gumam Rani, jujur saja sebenarnya dia takut jika orang tersebut adalah orang jahat.
"Mana disini sepi lagi." lanjut Rani sambil menoleh ke kiri dan kanan, dan tidak melihat orang yang melintas disana.
Tepat setelah berkata seperti itu, mobil Dito sudah berada didepan Rani dan Dito masih berada dibelakang kemudi kemudian membuka kaca mobilnya.
"Buset cakep juga tu cowok." batin Rani sambil tersenyum gak jelas ketika melihat Dito.
...****************...
Nah kan, pertemuan pertama aja Rani uda salting 🤭😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments