Berbanding terbalik dengan Rani, Dito adalah anak semata wayang dari keluarga yang cukup kaya raya. Minta apa saja pasti akan langsung diberikan oleh kedua orang tuanya asalkan yang diminta adalah hal-hal yang bermanfaat.
Tetapi semua itu tidak membuat Dito menjadi sombong. Dito cukup tahu bagaimana kedua orang tuanya bekerja keras membanting tulang untuk bisa mendapatkan kekayaan yang saat ini juga dia rasakan. Sehingga Dito sejak masih kuliah dia sudah bisa berbisnis sendiri dengan memiliki sebuah cafe dan bahkan dia menjadi investor dibeberapa cafe tempat temannya. Dan semua uang yang dia gunakan tidak secara langsung diberi oleh kedua orang tuanya tetapi dia menyisihkan sedikit demi sedikit dari hasil uang sakunya sejak dia sekolah.
"Ahh gimana sih ini kurir? Masa iya barang gue gak dikirim dari kemarin-kemarin? Mana penting lagi." kesal Dito sambil terus berusaha menghubungi nomor telepon yang dia kira adalah nomor kurir paket yang dia pesan.
Pagi ini Dito masih berada di apartemennya, sejak dia membuka cafe dia memutuskan tinggal di apartemen yang dekat dengan cafe nya karena awal-awal pembukaan cafe dia sangat sibuk sehingga untuk pulang ke rumah yang jaraknya cukup jauh, sehingga setelah dia berbicara dengan kedua orang tuanya mereka memutuskan mengijinkan Dito untuk tinggal di apartemen meskipun sebenarnya sang Ibu sangat keberatan karena bagaimanapun Dito adalah anak satu-satunya. Tetapi Dito meyakinkan mereka bahwa Dito akan sering pulang ke rumah karena memang ini untuk masa depannya.
"Nanti gue coba hubungi lagi aja!" akhirnya Dito pun menyerah, dia segera memasukkan ponselnya ke dalam tas kemudian keluar dari apartemennya dan menuju ke basement. Memang Dito jarang sekali untuk sarapan pagi sejak pembukaan cafe, karena saking sibuknya sehingga sekarang menjadi kebiasaannya untuk tidak sarapan setiap pagi meskipun cafe nya cukup stabil dan maju.
Meskipun Dito kaya raya dan sebenarnya masalah sepele soal harga paket yang belum dia terima, tetapi sekali lagi Dito adalah orang yang tidak bisa mendiamkan begitu saja. Dia tidak akan membuang-buang uang kalau memang itu tidak perlu. Dia akan sangat berhemat karena dia sudah merasakan bagaimana susahnya mencari uang. Maka dari itu dengan harga paket yang tidak seberapa itu dia tetap akan mempertahankannya meskipun sebenarnya dia bisa membeli lagi bahkan lebih dari 10.
20 menit berlalu, Dito sudah sampai di cafe dan disana terlihat karyawannya yang masuk shift pagi sudah mulai bekerja, menyiapkan untuk cafe yang akan segera buka. Dan juga disana terlihat seorang cowok yang tidak kalah keren dari Dito, Kelvin sahabat Dito yang juga membuka cafe seperti Dito ditempat yang berbeda tetapi dengan konsep dan suasana yang sama.
"Sorry bro telat." ucap Dito begitu menghampiri Kelvin yang sudah menghabiskan setengah dari minuman yang sudah dibuatkan karyawan Dito untuknya.
Ya, hampir semua karyawan Dito sudah mengenal baik siapa saja sahabat Dito yang sering main di cafe, sehingga tanpa disuruh mereka sudah tahu untuk menyiapkan minuman.
"Tumben banget lu? Masih ngurusin kurir itu ya?" tanya Kelvin.
Karena Kelvin tahu, Dito adalah orang yang tepat waktu ketika membuat janji tetapi jika sampai Dito terlambat maka sudah bisa dipastikan bahwa ada sesuatu hal yang penting.
"Iya ni, susah banget hubungi kurir nya. Kayaknya dia sengaja deh gak angkat telepon gue? Nomornya aja aktif." kesal Dito dengan rasa kecewanya.
"Ya udah deh lu pesen aja lagi, beres! Daripada lu uring-uringan tiap hari." jawab Kelvin.
Dito langsung menatap tajam ke arah Kelvin.
"Hehehe iya sorry-sorry gue tahu siapa lu." ucap Kelvin dengan cengiran ketika Dito sudah menatap tajam ke arahnya.
...****************...
Semangatin yuk kak 🥰😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Bungatiem
kebanyakan cerita athor, kurang dialog nya
2024-09-09
0
Warijah Warijah
Hemat pangkal kaya ya Dit 👍🏻
2023-08-21
1
lestari saja💕
jln utk ketemu
2023-07-01
1