Setelah meninggalkan hotel dengan perasaan kesal, karena perdebatan yang tidak kunjung reda bersama dengan Zain.
Hazel tidak langsung pulang ke rumah, melainkan pergi untuk menemui kedua sahabatnya, yang sedang makan siang bersama di sebuah restoran mewah, yang sering ketiganya datangi.
Ana dan juga Aca, sama-sama menautkan keningnya melihat Hazel yang datang menghampirinya, pasalnya penampilan Hazel tidak seperti biasanya, dimana sekarang dia memakai gaun dengan rambut tidak tertata rapi, dan juga tidak menggunakan make up di wajahnya, seperti biasa. Tapi, meskipun begitu, dia masih terlihat cantik dan mempesona.
"Ada apa, Zel?" tanya Ana, ketika Hazel sudah duduk di salah satu kursi tidak jauh darinya.
"Iya, Zel. Kenapa penampilan kamu seperti ini?" tanya Aca juga sambil mencium aroma tubuh sang sahabat. "Zel, sejak kapan kamu ganti parfum? Menjadi parfum pria?" tanya Aca lagi, saat mencium parfum yang selalu di pakai sahabatnya tersebut berbeda.
Membuat Hazel, langsung menciumi tubuhnya sendiri. "Sialan!" gerutunya, yang baru menyadari parfum Zain menempel di tubuhnya.
"Ada apa Zel? Dari dulu kamu tidak pernah mengganti parfum kamu, kenapa sekarang menggantinya?" tanya Ana penasaran.
"Siapa juga yang mengganti parfumku!"
"Terus, wangi parfum ini, milik siapa?" sekarang Aca penasaran.
"Pria sialan itu!" jawab Hazel kesal.
"Pria yang mana, Zel?" kini Ana yang bertanya.
"Zain,"
"Zain, aktor dan model itu?"
"Iya,"
"Kenapa kamu menggunakan parfum dia?"
"Iya Zel, apa ada yang tidak kita tahu?" tanya Ana juga.
"Semalam aku tidur dengannya,"
"Apa!"
"Apa?!"
Tentu saja Ana dan juga Aca sangat terkejut dengan apa yang dikatakan oleh sahabatnya tersebut, karena Hazel kemarin bilang, dia sangat membenci pria yang bernama Zain, bukan hanya itu, Ana dan juga Aca sangat tahu, sahabatnya tersebut sangat setia pada almarhum sang suami, tidak mungkin dia tidur dengan pria yang baru dia kenal.
"Zel, aku tidak salah dengar kan? Kamu tidur dengan pria itu?" tanya Aca untuk memastikannya.
Membuat Hazel langsung menggelengkan kepalanya, mengisyaratkan jika kedua sahabatnya tidak salah dengar dengan ucapannya.
"Kenapa bisa kamu tidur dengannya?"
Pertanyaan Ana, membuat Hazel langsung menceritakan apa yang semalam terjadi pada kedua sahabatnya tanpa ada yang di tutup tutupi seperti biasanya.
Aca langsung menyenggol lengan Hazel, setelah dia selesai berbicara. "Bagaimana, enak yang asli kan? Dari pada yang mainan,"
"Diam!"
"Kok marah?"
Hazel tidak menjawab pertanyaan dari Aca, dan hanya menatapnya dengan tatapan tajam.
"Zel, kamu bilang membencinya, tapi kenapa kamu dan..."
"Benci dan cinta itu beda tipis, Ana, mungkin pembatasan diantara keduanya terlepas, hingga membuat sahabat kita ini jadi mau dengan Zain," sambung Aca memotong perkataan Ana. "Lagian pria itu begitu sempurna, apa beberapa hari lalu kamu tidak ingat, pria itu hampir mendekati sempurna, berbeda dengan suaminya dulu, iya kan Zel?"
Hazel hanya melirik kearah Aca, setelah mendengar apa yang dikatakan oleh sahabatnya tersebut.
"Bagaimana Zel, pasti miliknya besar, panjang dan berotot kan, sudah terlihat jelas dari tubuhnya," ujar Aca ingin tahu
"Katakan saja sodokannya, bikin kamu menjerit atau tidak,"
"Tentu saja, iya," sambung Hazel, yang langsung membekap mulutnya, karena sudah keceplosan. "Maksudku tidak, dan jangan di bahas lagi, lebih baik kalian membantu aku, agar mami dan juga papi membatalkan rencana pernikahan aku dengannya,"
"Jadi, mami dan juga papi kamu sudah tahu?"
"Iya,"
"Ya sudah, terima saja pernikahan itu, agar kamu tidak melakukan lagi dengan benda itu," usul Aca yang sangat tahu, jika Hazel selalu menggunakan benda menyerupai alat reproduksi pria, untuk memuaskan nafsunya.
"Benar Zel, kamu baru tiga puluh lima tahun, dan butuh pendamping hidup, tidak ada salahnya kamu menikah lagi,"
"Ish, menyebalkan! Aku menemui kalian, untuk meminta bantuan, agar mami dan juga papi tidak menikahkan aku dengannya, eh, kalian malah sama saja!" gerutu Hazel yang langsung beranjak dari duduknya.
"Mau ke mana Zel?"
"Pulang, aku belum cebok!"
"Pantes, bau terasi," ledek Aca.
"Sialan!"
Bersambung.............
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Erina Munir
😆😆😆😆😆😆 ini mah yg gendeng othoornyaaa...
2025-01-14
0
April Lianti
hazel koplak 🤣🤣🤣🤣
2023-10-22
1
Diana diana
nyaman ya Hazel gak pk clana dlm . . hihihi
2023-04-02
0