"Ev, apa rencana kita berhasil?" tanya Zi.
"Tentu, lihatlah. Kita sudah dua jam di sini, dan tidak melihat mama dan juga papa kamu keluar kan?" tanya Ev, ketika keduanya senantiasa masih menunggu di ruang tunggu yang ada di hotel tempat keduanya menjalankan aksinya untuk menyatukan orang tua masing-masing.
"Iya sih, terus apa yang terjadi pada mereka, aku takut papa dan juga mama kamu akan berkelahi,"
"Sudah pasti," jawab Ev sambil mengukir senyum, karena dia sangat yakin, rencananya kali ini pasti berhasil, menyatukan dua insan dalam pengaruh obat terlararang itu.
"Ish, kalau begitu kita harus pergi ke kamar, bagaimana jika ada yang terluka, jika mereka berkelahi," sambung Zi, yang kini beranjak dari duduknya, berniat untuk menuju kamar dimana sang papa dan juga mama Ev berada, berpikir perkelahian yang diucapkan Ev adalah sebuah kekerasan, karena Zi tidak tahu apa efek dari obat yang sudah dia kasih pada sang papa, mengingat lagi, Ev berpesan obat tersebut hanya untuk orang dewasa.
"Ya ampun," Ev menahan tangan Zi. "Tenang saja, perkelahian mereka di atas kasur, Zi."
"Apa maksudmu?"
"Duduk dulu sini," kembali Zi kini duduk di tempatnya semula, sambil menatap pada Ev. "Maksudnya apa Ev,"
"Tenang saja, mama dan juga papa kamu sedang membuat adik bayi untuk kita," dengan antusias, Ev mengatakan hal seperti itu.
"Oh ya, bagaimana caranya, papa dan juga mama kamu membuat adik bayi?"
Pertanyaan Zi, membuat Ev langsung menepuk jidatnya sendiri. "Ya Tuhan. Kanapa kamu sepolos itu sih Zi," ucap Ev yang kini mengambil ponselnya dari dalam tas. "Nih, aku tunjukkan cara membuat adik bayi seperti apa, kamu mau tahu kan?"
"Iya Ev, aku penasaran,"
"Nih, lihat," Ev menunjukkan video biru pada Zi, karena siang tadi, Mr. Joni tidak menemukan dimana Ev menyimpan Vidio biru tersebut.
Namun, baru saja Zi ingin mengambil ponsel Ev, tiba-tiba ada seseorang yang mengambil ponselnya.
Tentu saja hal itu membuat Zi dan juga Ev, langsung menolah pada seseorang yang baru saja mengambil ponselnya.
"Mr. Jo,"
"Mr." ucap Zi dan juga Ev, ketika menyadari keberadaan Mr. Joni.
Namun, tidak mendapat tanggapan dari Mr. Joni yang langsung menghapus vidio biru di ponsel Ev, dan mengembalikan ponsel tersebut pada pemiliknya.
"Tidak baik, kalian melihat vidio seperti itu," ucap mr. Joni. "Dan untuk apa kalian berada disini?" tanyanya.
"Mr. Jo, tidak perlu tahu kami disini ngapain. Mr. Jo, juga ngapain disini?" tanya Ev, yang tidak menyukai guru BP tersebut, yang selalu datang di saat yang tidak tepat.
Namun, Mr. Joni tidak menjawab pertanyaan Ev, karena dia kini menatap pada Zi. "Zi, untuk apa kalian berada di sini?"
"Itu Mr. Kami..." Zi tidak jadi meneruskan ucapannya, karena mulutnya keburu di bekap oleh Ev.
"Jangan katakan apa pun Zi, paham!" bisik Ev tepat ditelinga Zi, yang langsung mendapat anggukkan darinya.
"Ev, lepaskan tanganmu. Mr. Sedang bertanya pada Zi,"
"Eh Mr. Jangan sok kepo dengan urusan seseorang, jika Mr. Tidak ingin dikepoin orang lain, seperti saat ini. Karena aku yakin Mr. Ke hotel ini mau cek in kan? Cie cie ketahuan," ledek Ev. "Sudah ngaku saja, kami tidak akan memberi tahu siapa pun, tentang kejadian malam ini. Iya tidak Zi?"
"Iya apanya Ev?" tanya Zi balik.
"Ish, dodol banget sih kamu, tinggal bilang saja iya, apa susahnya sih!" kesal Ev.
"Iya, itu sudah,"
"Bagus," sambung Ev.
Membuat Mr. Joni hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil menatap pada Ev. "Mr. Akan mengantar kalian pulang,"
"Tidak mau!" tolak Ev mentah-mentah.
"Ini sudah sangat larut, dan kalian masih di bawah umur, tidak mungkin kalian ingin menginap di hotel ini tanpa orang tua kalian," nasihat Mr. Joni benar adanya, lalu memicingkan matanya menatap pada Ev. "Ev, jangan bilang kamu..."
"Aku apa Mr? Pasti mikirnya aneh-aneh," sambung Ev memotong perkataan Mr. Joni, tahu apa yang akan di katakannya, pasti akan menuduhnya yang tidak-tidak. "Aku memang nakal, tapi tidak terbesit sedikit pun, tentang apa yang sedang Mr. Pikiran. Dasar bujang lapuk!" seru Ev yang kini menarik tangan Zi. "Kita pulang Zi,"
"Apa yang mereka lakukan disini," ucap Mr. Joni selepas kepergian kedua anak didiknya.
*
*
*
Tepat pukul sepuluh pagi pagi, Zain mulai membuka kedua bola matanya, dengan rasa lelah yang menyerang tubuhnya. Dan seperti biasa, setiap bangun tidur Zain akan menggeliat, tapi satu tangannya kali ini seperti ada yang menindih, membuatnya langsung menoleh.
Dan alangkah terkejutnya Zain, saat melihat Hazel, tertidur di lengannya. Membuatnya dengan kasar mendorong kepala Hazel, hingga pemilik kepala kini terbangun dari tidur nyenyaknya.
"Sial!" seru Hazel, dan tatapannya langsung tertuju pada Zain. "Kamu, kenapa ada disini?" tanya Hazel bingung.
"Kamu juga, kenapa ada disini?" tanya balik Zain.
Tapi tidak di jawab oleh Hazel, yang langsung beranjak dari tidurnya, sambil membuka selimut yang menutupi tubuhnya, begitu pun dengan Zain. Dan keduanya langsung melotot saat mendapati tubuh masing-masing polos tanpa sehelai benang pun.
"Tidak!"
"No!"
Bersambung................
Reader: Eh, sudah nungguin malah di skip, jahat kau thor.
Me: Emang enak hahahaha KABORRRR
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Erina Munir
😆😆😆😆😆😆
2025-01-14
0
Diana diana
apakah mr . Jo berjodoh dengan Ev
2023-04-02
2
Zee Ashley
author nya gk seru
2023-03-29
0