Ev dan juga Zi sama-sama menepuk jidatnya sendiri, ketika keduanya sedang menguping dari balik pintu ruang tamu Dimana kedua orang tuanya sedang berada di dalam dengan Mr. Joni guru BP di sekolah tersebut, ketika keduanya sedang beradu mulut bagaikan anak kecil, padahal keduanya sudah tidak muda lagi.
"Ev, sepertinya rencana kita tidak akan berhasil," ujar Zi.
"Aku rasa juga begitu," sambung Ev, karena sebenernya dimana Hazel dan juga Zain sekarang berada. Tepatnya di dalam ruang tamu sekolah, tidak terlepas dari rencana Ev dan juga Zi yang ingin menjodohkan kedunya.
Hingga keduanya berbohong telah bertengkar di sekolah, agar kedua orang tua mereka bertemu, dan berpikir dengan keduanya bertemu, akan membuat keduanya dekat dan menyatu untuk menjadi penengah bagi anak masing-masing, tapi ternyata tidak, yang ada membuat keduanya ribut.
"Bagaimana jika kita merencanakan hal lain lagi," usul Zi yang ingin sekali memiliki mama seperti Hazel mama dari Ev sang sahabat, yang begitu Hot untuk sang papa yang kalem.
"Oke, tapi rencana apa Zi?" tanya Ev menyetujui saran Zi, mengingat lagi, dia sangat ingin melihat sang mama menikah dengan papa dari Zi sang sahabat, yang begitu adem dilihatnya, dan cocok untuk sang mama yang begitu Hot.
"Nanti aku pikirkan dulu, kamu juga berpikir dong,"
"Iya aku juga berpikir," sahut Ev, dan langsung memikirkan, dengan cara apa agar sang mama dan juga papa dari Zi bersatu. "Zi, aku ada ide,"
"Apa?"
"Bagaimana jika menggunakan obat perangsang,"
"Obat apa itu?" tanya Zi lagi yang tidak tahu, jenis obat apa yang sang sahabat katakan. Berbeda dengan Ev yang tahu segalanya, mengingat lagi jika Ev sedikit nakal, berbeda dengan Zi yang kalem.
"Ya ampun, kamu tidak tahu itu obat apa?"
Zi pun langsung menggelengkan kepalanya mendengar jawaban dari Ev.
"Itu obat agar tubuh kita tuh terangsang ingin melakukan hal yang anu,"
"Anu itu apa Ev, kalau menjelaskan itu yang benar kenapa," sahut Zi, yang tidak sama sekali mengerti ucapan dari Ev.
"Susah memang kalau bicara dengan anak polos, ini itu tidak tahu, harus di ajak nakal memang,"
"Oh, aku tidak mau, lah ya. Kata papa, aku harus jadi orang baik Ev, agar tidak tersesat nantinya,"
"Hei Zi, hidup itu cuma sekali, dan kita harus menikmatinya, dan rasakan apa yang kata orang itu tidak baik, agar kita tahu itu baik atau tidak,"
"Tapi orang tua kita lebih dulu muda Ev, tentu saja banyak pengalaman, dan pasti apa yang dia katakan benar,"
"Tidak juga, jangan percaya padanya, percaya saja padaku,"
"Tidak mau," sambung Zi, dan menguping kembali, saat ada keributan lagi dari dalam ruang tamu sekolah.
"Jika Bapak dan Ibu masih saja tidak bisa diam, aku nikahkan sekarang juga!" tegas Mr. Joni, karena Hazel dan juga Zain terus beradu mulut.
"Sory ya, aku harus menikah dengan pria seperti dia, yang menjual ketampanannya, untuk di jadikan uang," Hazel menunjukkan jari telunjuknya kearah Zain.
Tentu saja Zain pun kini menunjukkan jari telunjuknya kearah Hazel. "Aku juga tidak sudi untuk menikah denganmu yang cantik dan montok, tapi di umbar-umbar ke banyak mata, sangat menjijikkan,"
"Kenapa, tidak suka?"
"Tentu saja tidak,"
"Untuk apa kamu mengurusi penampilan aku hah! Siapa kamu?" kesal Hazel.
"Aku bukan siapa-siapa kamu, aku hanya mengingatkan,"
"Aku tidak perlu diingatkan oleh pria seperti kamu, sendirinya juga biasa menjual foto roti sobek, dan itu lebih menjijikkan," cibir Hazel yang pernah melihat majalah, dan di situ ada foto Zain dengan iklan pakaian dalam pria.
"Aku melakukannya di bayar, dan kamu tidak, lebih menjijikkan yang mana?"
"Kurang ajar!"
"Stop!" teriak Mr. Joni yang begitu pusing dengan pertengkaran keduanya yang melebihi anak didiknya, lalu beranjak dari duduknya, dan berdiri di tengah-tengah antara Zain dan juga Hazel yang akan menyerangnya. "Malu, Pak, Bu, bila terdengar hingga keluar, kalian bertengkar seperti anak kecil, ingat umur Pak, Bu,"
"Dia yang mulai," Hazel menunjuk pada Zain.
"Kamu," tentu saja Zain tidak terima.
"Kamu!"
"Kamu!"
"Stop!" teriak Mr. Joni, menghentikan perdebatan keduanya. "Pak, Bu. Apa kalian sadar, sebenarnya dari perkataan kalian tadi, satu sama lain saling mengagumi loh, jangan-jangan kalian akan berjodoh,"
"Uwek!"
Bersambung................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Erina Munir
lanjjuut
2025-01-14
0
Ita Listiana
kocak 🤣🤣
2024-08-13
0
Puput
Reflek bilang Oalah Bambang Bambang🤣🤣
2023-10-29
0