"Tentu saja tidak Mr," jawab Ev untuk menjawab pertanyaan dari Mr. Joni. "Perut aku memang sakit Mr. Dan aku butuh beristirahat, di dalam kelas pun, aku tidak akan konsentrasi mengikuti pelajaran," jelas Ev sambil memegangi perutnya untuk berakting.
"Oke, Mr antar kamu ke ruang uks, sambil memanggil dokter datang untuk memeriksa kamu,"
"Tidak perlu memanggil dokter, Mr. Aku hanya butuh beristirahat, dan aku bisa sendiri pergi ke uks,"
"Yakin?"
"Iya Mr,
"Evan baru saja Mr usir dari ruang uks,"
Ucapan Mr. Joni alhasil membuat Ev menoleh pada guru BP nya tersebut.
"Mr tahu, kamu dan dia pasti janjian di sana, untuk melakukan hal yang tidak senonoh seperti beberapa hari lalu. Mr, sudah mengatakan padamu Ev, belajarlah yang giat, jangan melakukan hal yang seharusnya belum waktunya kamu lakukan, paham,"
"Mr, aku hanya berciuman dengannya, tidak lebih,"
"Tapi dari ciuman bisa menginginkan hal lebih Ev,"
"Tenang Mr. Itu tidak akan pernah terjadi,"
"Mr. Tidak percaya, apa lagi jika kamu sudah dekat dengan Evan, yang baru saja terkena kasus,"
"Kasus?" tanya Ev penasaran.
"Iya, saat razia ponsel, ternyata di memori ponsel Evan tersimpan link vidio biru dan itu jumlahnya sangat banyak,"
"Oh itu,"
Mendengar tanggapan dari Ev, Mr. Joni langsung menatap padanya.
"Apa Evan suka mengirim vidio biru padamu?"
"Iya, baru sekali sih Mr." jujur Ev.
Tentu saja membuat Mr. Joni langsung menggelengkan kepalanya. "Kamu menontonnya?" tanyanya penasaran.
"Tentu,"
"Ya ampun," Mr. Joni kini menepuk jidatnya sendiri. "Kanapa kamu menontonnya Ev?"
"Penasaran Mr,"
"Terus apa reaksi kamu?"
"Basah," jawab Ev apa adanya.
"Terus apa lagi? Apa Evan menyuruh kamu untuk mempraktekannya?"
"Iya," jawab Ev yang langsung membekap mulutnya sendiri, karena sudah keceplosan. "Eh, tidak Mr," ralat Ev.
Tentu saja Mr. Joni tidak percaya pada ucapan Ev yang terakhir, dan kini menggelengkan kepalanya menatap pada Ev, anak didiknya yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata, dengan keinginan tahuan yang cukup tinggi di usianya, dan akan berbahaya jika tidak ada yang mengarahkannya ke jalan yang benar, hingga Mr. Joni yang tahu jika Ev sudah kehilangan sosok seorang ayah, selalu mengawasinya, tidak ingin anak didiknya tersebut salah arah.
"Ev, vidio yang kamu tonton itu, di peruntukan untuk pasangan yang sudah menikah, dan di usia kamu tidak boleh melihat vidio itu,"
"Tapi aku sudah melihatnya Mr,"
"Besok jangan diulang lagi,"
"Kenapa memangnya?"
"Itu akan mempengaruhi otak kamu, untuk berbuat hal semacam itu,"
"Tidak juga Mr,"
"Tadi kamu bilang basah, ketika melihat vidio itu?"
"Iya, tapi saat aku putar untuk yang kedua kalinya, biasa saja,"
"Terus untuk apa kamu ingin menenuhi Evan di uks?"
"Jawab tidak ya? Tidak Ah," ujar Ev yang kini melangkahkan kakinya menuju kembali ke kelasnya.
"Katanya sakit, dan ingin ke uks?"
"Tidak jadi Mr. tiba-tiba sakitnya hilang," jawabnya dan berlari menuju kelasnya, meninggalkan Mr. Joni, yang hanya bisa menatapnya sambil menggelengkan kepalanya.
"Aku harus mengawasi anak itu," ucap Mr. Joni.
Seperti biasa, jika istirahat ke dua tiba, Ev dan juga Zi pasti akan ke kantin untuk membeli makanan, seperti sekarang ini, kedua sedang duduk sambil menikmati makanan yang baru saja mereka pesan.
"Ev, bagaimana sudah siap?"
"Siap dong, harus tepat waktu ya, nanti malam,"
"Oke, semoga rencana kita tidak gagal lagi,"
"Aku yakin seratus persen tidak akan gagal, kamu tenang saja Zi,"
"Aku selalu percaya padamu,"
"Harus dong," sambung Ev yang kembali menyantap makanan yang ada di hadapannya.
"Ev," panggil Zi.
"Nanti bicara lagi, aku sedang menikmati makananku," sambung Ev dengan mulut yang penuh makanan.
"Kamu sudah tahu tentang Evan?"
"Saat razia ponsel?"
"Ko kamu tahu?"
"Tentu saja tahu lah,"
"Aku dengar-dengar ponsel dia banyak vidio birunya, ya?"
"Mungkin," jawab Ev sambil menikmati makanan yang ada dihadapannya.
"Aku ingin tahu, vidio biru itu apa sih?" tanya Zi yang tidak tahu vidio biru itu apa.
"Kamu tidak tahu?"
"Tidak, jika tahu aku tidak akan bertanya padamu,"
"Ya ampun Zi, kamu tahunya apa sih. Ini itu tidak tahu,"
"Apa vidio biru itu, kita hanya menatap layar ponsel yang berwarna itu?"
"Dasar bodoh! Vodio biru itu..."
"Vidio, yang benar kamu katakan tadi, jika vidio itu hanya vidio dengan layar berwarna biru," ujar Mr. Joni yang baru saja mendekati keduanya.
"Dasar demit. Datang tak di jemput, pulang tak diantar," gerutu Ev ketika mendapati ada Mr. Joni, lalu menatap sang sahabat
"Jangan dengarkan apa yang Mr. Joni katakan, itu pembohongan publik.
"Terus yang benar apa Ev?"
"Vidio itu. Isinya ada orang yang sedang main kuda kudaan,"
"Oh begitu, aku pingin lihat gimana vidio itu, kamu menyimpan vidionya kan, Ev?"
"Tentu saja, kamu mau lihat sekarang, nih," Ev menyodorkan ponselnya pada Zi.
Namun, di ambil terlebih dahulu Mr. Joni,"
"Mr!" teriak Ev. "Kembalikan ponselku,"
"Tidak,"
"Dasar menyebalkan!"
Bersambung..................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Gebhy
bisa sakit parah gurunya akibat murid didiknya
2023-04-02
0
Diana diana
awasin terus Mr . .
2023-04-02
0
Ŕ Ɛ M ß Ʊ Ŀ Λ И S Ī Λ И Ɠ
astaga ev ev 🤣🤣🤣
2023-03-30
0