DA part 10

Aluna hanya melihat ke arah Damar yang sudah memejamkan matanya. Alih-alih ikut membaringkan tubuhnya, Aluna justru berjalan menuju balkon kamar dan berdiri di sana sambil memandangi langit malam yang nampak indah dengan jutaan bintang yang gemerlap.

" Kamu lagi ngapain ? " suara bariton milik Damar berhasil membuat Aluna menoleh.

" Ngapain disini ? Bukannya udah tidur ? " tanya Aluna.

" Gimana bisa tidur kalau gak ada yang nemenin " sahut Damar asal.

Aluna memutar bola matanya.

" Biasanya juga tidur sendiri kan " sembur Aluna.

" Iya sih, Tapi sekarang kan udah ada yang nemenin " goda Damar ikut-ikutan berdiri di samping Aluna.

" Siapa juga yang mau nemenin kamu " balas Aluna keki.

" Emangnya aku bilang kalau mau ditemenin kamu ? Gak usah GR " kilah Damar.

Aluna mencebikkan bibirnya.

" Luna... Aku mau bicara hal penting sama kamu " ucap Damar sambil menghadap Aluna yang masih asyik memandangi langit malam itu.

" Apaan ? " tanya Aluna mengalihkan pandangan ke arah Damar.

" Ini tentang mantan kekasihku " jawab Damar.

" Terus ... ? "

" Luna, sebenarnya mantan pacar aku itu... " Damar tak melanjutkan ucapannya saat menatap wajah polos Aluna.

" Kenapa ? Mantan pacar kamu minta balikan ? " tanya Aluna.

" Bukan itu " sanggah Damar.

" Lalu apa ? " tanya Luna.

" Kalau dia minta balikan, hari ini aku gak akan nikahin kamu " dengus Damar.

" Enak ya jadi kamu. Setidaknya ada yang bisa kamu perjuangkan, gak kayak aku " lirih Aluna yang kembali menerawang memandang ke atas langit.

" Maksudnya ? " Damar bersandar pada dinding pembatas balkon sambil menatapi Aluna yang memandangi langit dengan kedua tangannya yang memegang pembatas balkon.

" Ada orang yang kamu cintai dan berhak untuk kamu perjuangkan. Selain itu, ada keluarga, sahabat yang begitu setia dan menyayangi kamu... " ucap Aluna terasa begitu menyayat hati.

" Kamu juga punya keluarga yang sayang can mencintai kamu. Eyang, Papa... Bahkan ada Indira dan Tante Dinda yang sudah menganggap kamu keluarga " sahut Damar yang kini kembali berdiri di samping Aluna.

" Ya, aku tahu mereka menyayangiku... " jawab Aluna sambil tersenyum namun kemudian wajahnya berubah murung

" Apa yang kamu pikirkan ? " selidik Damar.

Aluna menoleh pada Damar lalu tersenyum miris.

" Cuma mikirin kenapa harus aku yang menerima semua ini. Dijodohkan dengan laki-laki yang tidak aku cintai bahkan mencintai orang lain. Berpura-pura dalam pernikahan, lalu harus menerima kenyataan jika ayahku sendiri akan menikah dengan wanita yang umurnya mungkin tidak begitu jauh denganku dan kemungkinan hanya mencintai harta Papa saja " papar Aluna.

" Ada gak sih yang nasibnya sebegitu menyedihkan kayak aku ? " tanya Aluna menertawai hidupnya sendiri.

" Setidaknya kamu tidak mengalami dikhianati dan ditinggalkan " gumam Damar yang dapat didengar oleh Aluna.

" Maksudnya ? " Aluna mengernyitkan dahi.

Kali ini Damar yang membuang tawa.

" Mungkin nasibku lebih buruk, diputuskan saat sedang cinta cintanya, kemudian harus menikahi cewek bar bar. Lalu menghadapi kenyataan jika mantan kekasihku itu akan menjadi... " Damar menghentikan ucapannya lalu melirik Aluna yang memandang ke arahnya.

" Menjadi apa ? " tanya Aluna penasaran.

" Jadi istri orang " jawab Damar.

Aluna menutup mulut menggunakan kedua telapak tangannya.

" Jadi dia nolak kamu karena mau nikah sama orang lain ? " tanya Aluna.

" Apes banget sih nasib kamu " tambah Aluna sambil geleng-geleng kepala.

Ya... Lebih ngenes lagi waktu tahu kalau mantan aku tuh ternyata calon istri mertua aku !!

Damar membuang muka. Awalnya ia ingin mengatakan jika Karina adalah mantan kekasihnya. Namun mendengar keluh kesah Aluna, rasanya Damar tak kuasa menambah pilu hati Aluna.

" Udah malam, masuk yuk ! " ajak Damar.

" Kamu mau ngapain ? " tanya Aluna curiga.

" Mau tidurlah. Emangnya kamu gak cape apa ? " tanya balik Damar.

" Kamu duluan aja " seru Aluna.

Damar segera menarik tangan Aluna.

" Eh, apa-apan nih " ucap Aluna saat Damar meraih tangannya lalu menariknya agar masuk ke dalam kamar.

" Ck, susah amat sih dibilangin. Aku bilang tidur ya harus tidur ! " seru Damar.

" Iya, tapi gak usah tarik-tarik gini dong ! " sungut Aluna.

Damar mendorong Aluna ke ranjang, kemudian ia pun naik ke atas kasur.

" Eh, kamu mau ngapain ? " ucap Aluna menyilangkan tangannya di depan dada saat Damar merangkak naik ke kasur.

" Mau tidurlah, emangnya mau ngapain lagi. Gak nafsu gue sama lo " ucap Damar lalu menyimpan guling ditengah kasur sebagai penghalang.

" Dah sekarang tidur, posisi udah diamankan ! " tambah Damar lalu meletakkan kepalanya di atas bantal dan mulai menutup kelopak matanya.

Aluna menghela nafas lalu melihat Damar.

" Udah jangan dlihatin terus, entar kamu suka lagi sama aku " oceh Damar tanpa membuka matanya.

" Siapa juga yang lihatin kamu. Amit-amit suka sama kamu " sanggah Aluna kemudian memiringkan tubuhnya memunggungi Damar.

Satu sudut bibir Damar terangkat. Menggoda Aluna sungguh membuatnya merasa senang dan lupa dengan masalah yang dihadapinya.

Sementara itu, Karina tengah makan malam bersama dengan ayah Aluna.

" Mas... Kamu yakin anak dan menantumu itu menerima aku ? " tanya Karina.

" Tentu saja, sayang. Mereka pasti akan menerima kamu " jawab Pak Halim sambil mengelus pipi Karina.

" Kenapa kamu jodohin anak kamu ? Memangnya Aluna gak bisa cari pasangannya sendiri ? " tanya Karina mencari tahu.

" Karena aku yakin jika Alvin bisa membimbing dan menjaga Aluna dengan baik. Lagi pula, aku sudah mengenal keluarga Alvin sejak lama " jawab Pak Halim.

" Oh jadi nama menantu Mas itu, Alvin ? " selidik Karina.

" Alvin itu nama panggilan keluarga. Nama lengkapnya Damar Alvino Narendra, ia merupakan anak bungsu dari keluarga Narendra " jelas Pak Halim.

Jadi Damar itu keturunan Narendra ? Sial. Kalau saja aku tahu sejak awal, aku gak akan pernah lepasin dia !

Rutuk Karina dalam hati.

" Beruntung banget ya, Aluna bisa menikah sama Damar " ucap Karina berusaha menyembunyikan rasa penasarannya.

" Ya... Luna memang beruntung ! Kamu tahu sayang, awalnya keduanya menolak perjodohan ini. Tapi, ternyata mereka berdua sudah berhubungan tanpa kami ketahui. Oleh karena itu, kami sesegera mungkin menikahkan mereka. Dan bersyukur mereka menyetujuinya "

Tambah Pak Halim lagi dengan senyum bahagia.

Pak Halim menggenggam tangan Karina lalu mengecupi jemarinya.

" Aku sudah bahagia melihat Aluna menikah dengan orang yang tepat. Dan kebahagiaanku akan semakin bertambah saat kau telah menjadi istriku " ucap Pak Halim selayaknya orang yang tengah dimabuk cinta.

" Tentu, Mas ! Aku pun akan menjadi wanita yang paling bahagia saat itu " jawab Karina dengan senyuman palsu.

" Mas mau pulang atau mau nginep disini ? " tanya Karina lagi.

" Sebaiknya aku pulang, lagipula tidak enak dengan Damar. Masa aku tidak tidur di rumah "

Pak Halim menghentikan ucapannya saat bibir Karina mendarat tepat di atas bibirnya lalu mel**atnya.

" Mas menginap disini saja, biarkan pengantin baru itu menikmati malam pertama mereka. Dan kita pun bisa melewati malam ini bersama " bisik Karina dengan suara yang begitu menggoda.

" Tidak, Karin... ! Kita harus menunggu sampai waktunya tiba. Cukup tempo hari, kita melakukannya. Sabar ya sayang, sebentar lagi kita akan segera bersama " ucap Pak Halim mengelus pipi Karina dengan lembut lalu mengecupnya.

" Baiklah, Mas. Aku akan setia menunggumu " sahut Karina.

Terpopuler

Comments

Elviraaprillia Vira

Elviraaprillia Vira

semoga damar dan aluna bisa cepat jatuh cinta, dan karina terbongkar kedoknya yg cuma mau harta saja bukan karena cinta ke papa halim, semangat upnya kak

2023-01-20

1

Erviana Erastus

Erviana Erastus

baiklah mas aku akan menunggu harta mu dan Dimas 🤣

2023-01-20

1

Ita Rosita

Ita Rosita

dtunggu part part penyesalan karina terus terbongkar kebusukannya dan hempaskan dy.....

2023-01-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!