Virtual Universe
Pada tahun 2076, manusia sudah banyak memanfaatkan teknologi yang dapat membuat seseorang memindahkan kesadarannya ke dalam dunia internet. Teknologi tersebut banyak dimanfaatkan untuk pengembangan media sosial, game, maupun simulasi. Teknologi tersebut terbukti sangat memudahkan manusia terutama saat ingin bertemu keluarga yang jaraknya sangat jauh ataupun untuk keperluan lain seperti rapat penting.
Terlihat seorang pemuda bertubuh tinggi sedang berbicara dengan seorang wanita di sebuah media sosial. Pemuda tersebut bernama Remi dan wanita itu bernama Via. Ketika mereka sedang asik mengobrol, tiba-tiba Via membahas tentang sebuah game. Sebuah game yang dulu sering mereka mainkan.
"Kamu masih ingat sama game yg dulu sering kita mainin?" tanya Via.
"Yang mana?" Remi pun bertanya balik.
"Ituloh, VU!" seru Via.
"Memang ada apa sama game itu?" Tanya Remi penasaran.
"Aku pengen ajak kamu buat main lagi. Dulu kamu hiatus karena kamu bilang mau fokus kuliah kan? Sekarang kamu kan udah lulus, jadi ayo kita main lagi!" Ajak Via dengan penuh semangat.
"Ah, malesin!" Jawab Remi dengan singkat.
"Loh! Kok gitu?!" Via pun agak kecewa dengan jawaban dari Remi.
"Ya udah! Tapi nanti kalau sampai terjadi kehebohan aku enggak tanggung jawab. Aku harap kamu enggak lupa sama peristiwa dua tahun lalu!" kata Remi.
Akhir mau tidak mau Remi pun menuruti ajakan Via. Mereka pun segera keluar dari media sosial tersebut dan Remi langsung mengunduh game yang dimaksud ke dalam sebuah perangkat keras berbentuk seperti kacamata. Tidak butuh waktu lama, proses pengunduhan pun selesai dan Remi pun segera menginstalnya. Setelah itu Remi pun menekan gambar ikon dari game tersebut dan kesadarannya langsung berpindah ke dalam game tersebut.
Selamat datang di dunia yang baru, wahai petualang! Akulah Sang Sedih, semoga kita bisa bertemu kembali wahai Sang Pencari Kebenaran! Remi dihadapkan pada sebuah kalimat yang cukup aneh sebagai pembuka, setelah itu dia disuruh untuk memasukan nama akun dan kata sandi.
Mohon maaf, akun anda dihapus oleh sistem karena sudah tidak login selama lebih dari satu tahun! Alangkah terkejutnya Remi ketika mengetahui bahwa akunnya sudah dihapus oleh sistem.
Ah sial! Kalau gini terpaksa deh bikin akun baru. Remi pun segera membuat akun baru dengan nama yang sama dengan akunnya yang lama yaitu Yakushin.
Setelah login Remi langsung berada sebuah padang rumput di tepi sungai. Dia langsung pergi ke sungai dan minum di sana. Dia melihat pantulan dari sungai tersebut. Remi melihat sesosok pemuda dengan kulit putih dan rambut cepak. Itu adalah avatar dasar yang diberikan oleh sistem saat pertama kali memainkan game ini.
Tak lama kemudian muncul pemberitahuan berupa jendela pesan. Di pesan tersebut dijelaskan tata cara dan aturan dalam Virtual Universe. Pertama, di dalam game ini tidak mengenal sistem health bar dan pemain akan logout otomatis apabila dia kalah dalam sebuah pertarungan. Kedua, semua yang dirasakan pemain sama persis dengan yang di dunia nyata termasuk rasa sakit namun tidak berpengaruh kepada tubuh asli pemain di dunia nyata. Ketiga, apabila pemain merasakan rasa sakit berlebih bahkan kematian, maka dia akan langsung logout secara otomatis demi keamanan dan keselamatan pemain. Terakhir, pemain akan diberikan kemampuan unik dan akan terus berkembang seiring diasahnya kemampuan tersebut oleh pemain.
Setelah cukup membacanya Remi langsung diberikan uang sebanyak 3000 credit oleh sistem. Remi pun langsung membeli beberapa item yang dia butuhkan. Dia membeli peninggi avatar, rambut yang berwarna hitam agak bergelombang, sebuah tactical armor berwarna hitam dan sebuah belati tempur. Setengah dirasa cukup, Remi pun segera pergi ke tempat selanjutnya.
Tiba-tiba saat di perjalanan, Remi pun mendapatkan sebuah undangan dari seorang pemain bernama Shion. Remi pun menyetujui undangan tersebut. Tiba-tiba tubuh Remi di-teleport ke sebuah perkotaan yang dihiasi oleh lampu-lampu neon di sepanjang jalan. Di hadapannya sudah muncul sesosok gadis dengan rambut merah muda dengan model panjang lurus berponi, berkulit putih, iris mata yang juga berwarna merah muda, mengenakan kaos putih dengan jaket berwarna merah muda dan celana yang juga berwarna merah muda.
"Yo, Via!" sapa Remi.
"Loh? Kamu pakai akun baru?!" tanya Via.
"Ya, karena akun lamaku dihapus sama sistem karena enggak online lebih dari setahun," jawab Remi.
"Rupanya Yakushin Sang Raja Vampir benar-benar tidak akan kembali!" Kata Via sambil menghela napas.
"Ngomong-ngomong di mana Rin, Rei dan Yukimura?" tanya Remi.
"Yukimura udah lama enggak kelihatan lagi, kayaknya dia udah pensiun main VU. Rei dia ada lagi sama ceweknya. Kalau Rin, yah lebih baik kamu lihat sendiri aja deh!" jawab Via.
Setelah mengetahui informasi tentang keberadaan Rin, Remi pun segera melakukan teleport ke lokasi tempat Rin berada. Tempat tersebut tampak seperti sebuah gang kumuh yang dihiasi dengan sofa-sofa bekas dan perapian yang terbuat dari drum-drum bekas. Di sana terdapat beberapa orang yang sedang berdiri sejajar seperti sedang menunggu sesuatu.
Salah satu di antara mereka menghampiri Remi. Dia adalah seorang pemuda yang memiliki ciri-ciri berambut emo dengan warna cokelat, berkulit putih, iris mata berwarna biru, mengenakan jaket kulit hitam dan sebuah celana jeans berwarna hitam, serta memegang sebuah pedang besar yang bilahnya tampak terbuat dari kristal berwarna cokelat dengan kedua tangannya. Nama avatar orang tersebut adalah Rindy, dia tidak lain adalah Rin yang dicari oleh Remi.
"Kenapa kamu online lagi? Game ini udah sepi, jumlah orang main tinggal setengahnya dari waktu 2073 dulu," kata Rin.
"Aku balik lagi ke sini karena diajak sama Via," ujar Remi.
"Ah, anak itu!" kata Rin.
"Gimana keadaan anak-anak cafe, OWLS dan yang lainnya selama aku tinggal dari tahun 2074?" tanya Remi.
"Aku enggak tahu kalau soal yang lain, tapi OWLS bubar setahun setelah kamu hiatus itu," jelas Rin.
"Begitu ya? Sudah kuduga kalau bakal jadi begini." Kata Remi sambil tertunduk lemas.
"Ngomong-ngomong avatar-mu baru? Tapi kok namanya sama kayak yang dulu?" tanya Rin.
"Iya, ini karena aku enggak online lebih dari setahun, jadi akunku dihapus sama sistem. Dihapus enggak sama kayak banned, jadi aku bisa bikin akun baru dengan nama yang sama," jelas Remi.
"Sayang sekali! Padahal aku berharap kalau Yakushin Sang Raja Vampir bisa menolongku kali ini. Tapi enggak apa-apa lah, karena Yakushin tetaplah Yakushin," kata Rin.
Tak lama setelah itu muncul beberapa pemain yang ber-teleport tepat di hadapan mereka. Orang-orang tersebut sudah bersiap dengan senjatanya masing-masing dan terlihat akan menyerang. Melihat hal tersebut Remi pun langsung mencabut belati tempurnya.
Pertempuran pun tidak dapat dielakkan, mereka semua kecuali Remi saling beradu kemampuan spesial masing-masing. Hal ini dikarenakan Remi belum mengetahui kekuatan spesialnya di akun yang baru. Akhirnya Remi hanya bisa mengandalkan teknik bertarungnya dan belati tempurnya. Walaupun begitu, berkat kelincahannya Remi berhasil mengalahkan tiga orang pemain lawan.
Rin pun tidak mau kalah, dia segera menggunakan kemampuan spesialnya. Pedang besarnya mengeluarkan cahaya dan kemudian dia menebaskan pedang tersebut ke tanah. Dari tebasan tersebut muncul stalagmit-stalagmit tajam yang menusuk avatar milik pemain lawan sehingga hanya menyisakan pemimpinnya.
Namun pemimpin lawan masih belum menyerah. Tiba-tiba dia membuka jendela item dan mengeluarkan sebuah robot raksasa yang berwarna hitam serta mengeluarkan aura yang berwarna hitam pekat. Dia langsung menaiki robot tersebut dan aura yang dipancarkan meluas hampir ke seluruh area tersebut. Akibatnya beberapa teman dari Rin tiba-tiba logout secara paksa dan hanya menyisakan Rin serta Remi.
Remi pun hampir putus asa karena mereka berdua tidak bisa bergerak akibat aura hitam pekat yang dipancarkan oleh robot raksasa tersebut. Namun di tengah keputusasaan tersebut, munculah sebuah keajaiban. Tiba-tiba kemampuan spesial milik Remi aktif. Matanya yang awalnya memiliki iris berwarna cokelat gelap berubah menjadi hijau menyala. Tidak hanya itu, muncul aura berwarna hijau yg menyelimuti tubuh Remi dan dia pun bisa bergerak secara leluasa.
Dengan sekejap mata Remi menyerang inti dari robot raksasa tersebut yang terletak di bagian dada robot. Seketika itu robot raksasa tersebut pun tumbang dan dengan demikian Remi dan Rin telah berhasil memenangkan pertempurannya. Rin pun tersenyum puas sekaligus takjub saat Remi berhasil mengaktifkan kemampuan spesialnya di saat-saat krusial.
Ah, ini persis kayak tiga tahun lalu saat aku baru pertama kali main game ini, gumam Remi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments