Pada tahun 2076, manusia sudah banyak memanfaatkan teknologi yang dapat membuat seseorang memindahkan kesadarannya ke dalam dunia internet. Teknologi tersebut banyak dimanfaatkan untuk pengembangan media sosial, game, maupun simulasi. Teknologi tersebut terbukti sangat memudahkan manusia terutama saat ingin bertemu keluarga yang jaraknya sangat jauh ataupun untuk keperluan lain seperti rapat penting.
Terlihat seorang pemuda bertubuh tinggi sedang berbicara dengan seorang wanita di sebuah media sosial. Pemuda tersebut bernama Remi dan wanita itu bernama Via. Ketika mereka sedang asik mengobrol, tiba-tiba Via membahas tentang sebuah game. Sebuah game yang dulu sering mereka mainkan.
"Kamu masih ingat sama game yg dulu sering kita mainin?" tanya Via.
"Yang mana?" Remi pun bertanya balik.
"Ituloh, VU!" seru Via.
"Memang ada apa sama game itu?" Tanya Remi penasaran.
"Aku pengen ajak kamu buat main lagi. Dulu kamu hiatus karena kamu bilang mau fokus kuliah kan? Sekarang kamu kan udah lulus, jadi ayo kita main lagi!" Ajak Via dengan penuh semangat.
"Ah, malesin!" Jawab Remi dengan singkat.
"Loh! Kok gitu?!" Via pun agak kecewa dengan jawaban dari Remi.
"Ya udah! Tapi nanti kalau sampai terjadi kehebohan aku enggak tanggung jawab. Aku harap kamu enggak lupa sama peristiwa dua tahun lalu!" kata Remi.
Akhir mau tidak mau Remi pun menuruti ajakan Via. Mereka pun segera keluar dari media sosial tersebut dan Remi langsung mengunduh game yang dimaksud ke dalam sebuah perangkat keras berbentuk seperti kacamata. Tidak butuh waktu lama, proses pengunduhan pun selesai dan Remi pun segera menginstalnya. Setelah itu Remi pun menekan gambar ikon dari game tersebut dan kesadarannya langsung berpindah ke dalam game tersebut.
Selamat datang di dunia yang baru, wahai petualang! Akulah Sang Sedih, semoga kita bisa bertemu kembali wahai Sang Pencari Kebenaran! Remi dihadapkan pada sebuah kalimat yang cukup aneh sebagai pembuka, setelah itu dia disuruh untuk memasukan nama akun dan kata sandi.
Mohon maaf, akun anda dihapus oleh sistem karena sudah tidak login selama lebih dari satu tahun! Alangkah terkejutnya Remi ketika mengetahui bahwa akunnya sudah dihapus oleh sistem.
Ah sial! Kalau gini terpaksa deh bikin akun baru. Remi pun segera membuat akun baru dengan nama yang sama dengan akunnya yang lama yaitu Yakushin.
Setelah login Remi langsung berada sebuah padang rumput di tepi sungai. Dia langsung pergi ke sungai dan minum di sana. Dia melihat pantulan dari sungai tersebut. Remi melihat sesosok pemuda dengan kulit putih dan rambut cepak. Itu adalah avatar dasar yang diberikan oleh sistem saat pertama kali memainkan game ini.
Tak lama kemudian muncul pemberitahuan berupa jendela pesan. Di pesan tersebut dijelaskan tata cara dan aturan dalam Virtual Universe. Pertama, di dalam game ini tidak mengenal sistem health bar dan pemain akan logout otomatis apabila dia kalah dalam sebuah pertarungan. Kedua, semua yang dirasakan pemain sama persis dengan yang di dunia nyata termasuk rasa sakit namun tidak berpengaruh kepada tubuh asli pemain di dunia nyata. Ketiga, apabila pemain merasakan rasa sakit berlebih bahkan kematian, maka dia akan langsung logout secara otomatis demi keamanan dan keselamatan pemain. Terakhir, pemain akan diberikan kemampuan unik dan akan terus berkembang seiring diasahnya kemampuan tersebut oleh pemain.
Setelah cukup membacanya Remi langsung diberikan uang sebanyak 3000 credit oleh sistem. Remi pun langsung membeli beberapa item yang dia butuhkan. Dia membeli peninggi avatar, rambut yang berwarna hitam agak bergelombang, sebuah tactical armor berwarna hitam dan sebuah belati tempur. Setengah dirasa cukup, Remi pun segera pergi ke tempat selanjutnya.
Tiba-tiba saat di perjalanan, Remi pun mendapatkan sebuah undangan dari seorang pemain bernama Shion. Remi pun menyetujui undangan tersebut. Tiba-tiba tubuh Remi di-teleport ke sebuah perkotaan yang dihiasi oleh lampu-lampu neon di sepanjang jalan. Di hadapannya sudah muncul sesosok gadis dengan rambut merah muda dengan model panjang lurus berponi, berkulit putih, iris mata yang juga berwarna merah muda, mengenakan kaos putih dengan jaket berwarna merah muda dan celana yang juga berwarna merah muda.
"Yo, Via!" sapa Remi.
"Loh? Kamu pakai akun baru?!" tanya Via.
"Ya, karena akun lamaku dihapus sama sistem karena enggak online lebih dari setahun," jawab Remi.
"Rupanya Yakushin Sang Raja Vampir benar-benar tidak akan kembali!" Kata Via sambil menghela napas.
"Ngomong-ngomong di mana Rin, Rei dan Yukimura?" tanya Remi.
"Yukimura udah lama enggak kelihatan lagi, kayaknya dia udah pensiun main VU. Rei dia ada lagi sama ceweknya. Kalau Rin, yah lebih baik kamu lihat sendiri aja deh!" jawab Via.
Setelah mengetahui informasi tentang keberadaan Rin, Remi pun segera melakukan teleport ke lokasi tempat Rin berada. Tempat tersebut tampak seperti sebuah gang kumuh yang dihiasi dengan sofa-sofa bekas dan perapian yang terbuat dari drum-drum bekas. Di sana terdapat beberapa orang yang sedang berdiri sejajar seperti sedang menunggu sesuatu.
Salah satu di antara mereka menghampiri Remi. Dia adalah seorang pemuda yang memiliki ciri-ciri berambut emo dengan warna cokelat, berkulit putih, iris mata berwarna biru, mengenakan jaket kulit hitam dan sebuah celana jeans berwarna hitam, serta memegang sebuah pedang besar yang bilahnya tampak terbuat dari kristal berwarna cokelat dengan kedua tangannya. Nama avatar orang tersebut adalah Rindy, dia tidak lain adalah Rin yang dicari oleh Remi.
"Kenapa kamu online lagi? Game ini udah sepi, jumlah orang main tinggal setengahnya dari waktu 2073 dulu," kata Rin.
"Aku balik lagi ke sini karena diajak sama Via," ujar Remi.
"Ah, anak itu!" kata Rin.
"Gimana keadaan anak-anak cafe, OWLS dan yang lainnya selama aku tinggal dari tahun 2074?" tanya Remi.
"Aku enggak tahu kalau soal yang lain, tapi OWLS bubar setahun setelah kamu hiatus itu," jelas Rin.
"Begitu ya? Sudah kuduga kalau bakal jadi begini." Kata Remi sambil tertunduk lemas.
"Ngomong-ngomong avatar-mu baru? Tapi kok namanya sama kayak yang dulu?" tanya Rin.
"Iya, ini karena aku enggak online lebih dari setahun, jadi akunku dihapus sama sistem. Dihapus enggak sama kayak banned, jadi aku bisa bikin akun baru dengan nama yang sama," jelas Remi.
"Sayang sekali! Padahal aku berharap kalau Yakushin Sang Raja Vampir bisa menolongku kali ini. Tapi enggak apa-apa lah, karena Yakushin tetaplah Yakushin," kata Rin.
Tak lama setelah itu muncul beberapa pemain yang ber-teleport tepat di hadapan mereka. Orang-orang tersebut sudah bersiap dengan senjatanya masing-masing dan terlihat akan menyerang. Melihat hal tersebut Remi pun langsung mencabut belati tempurnya.
Pertempuran pun tidak dapat dielakkan, mereka semua kecuali Remi saling beradu kemampuan spesial masing-masing. Hal ini dikarenakan Remi belum mengetahui kekuatan spesialnya di akun yang baru. Akhirnya Remi hanya bisa mengandalkan teknik bertarungnya dan belati tempurnya. Walaupun begitu, berkat kelincahannya Remi berhasil mengalahkan tiga orang pemain lawan.
Rin pun tidak mau kalah, dia segera menggunakan kemampuan spesialnya. Pedang besarnya mengeluarkan cahaya dan kemudian dia menebaskan pedang tersebut ke tanah. Dari tebasan tersebut muncul stalagmit-stalagmit tajam yang menusuk avatar milik pemain lawan sehingga hanya menyisakan pemimpinnya.
Namun pemimpin lawan masih belum menyerah. Tiba-tiba dia membuka jendela item dan mengeluarkan sebuah robot raksasa yang berwarna hitam serta mengeluarkan aura yang berwarna hitam pekat. Dia langsung menaiki robot tersebut dan aura yang dipancarkan meluas hampir ke seluruh area tersebut. Akibatnya beberapa teman dari Rin tiba-tiba logout secara paksa dan hanya menyisakan Rin serta Remi.
Remi pun hampir putus asa karena mereka berdua tidak bisa bergerak akibat aura hitam pekat yang dipancarkan oleh robot raksasa tersebut. Namun di tengah keputusasaan tersebut, munculah sebuah keajaiban. Tiba-tiba kemampuan spesial milik Remi aktif. Matanya yang awalnya memiliki iris berwarna cokelat gelap berubah menjadi hijau menyala. Tidak hanya itu, muncul aura berwarna hijau yg menyelimuti tubuh Remi dan dia pun bisa bergerak secara leluasa.
Dengan sekejap mata Remi menyerang inti dari robot raksasa tersebut yang terletak di bagian dada robot. Seketika itu robot raksasa tersebut pun tumbang dan dengan demikian Remi dan Rin telah berhasil memenangkan pertempurannya. Rin pun tersenyum puas sekaligus takjub saat Remi berhasil mengaktifkan kemampuan spesialnya di saat-saat krusial.
Ah, ini persis kayak tiga tahun lalu saat aku baru pertama kali main game ini, gumam Remi.
Tahun 2073, tahun di mana Remi masih berumur 18 tahun dan baru saja memulai kuliahnya di sebuah politeknik. Pada malam hari ketika dia telah menyelesaikan tugas dari dosen, tiba-tiba dia mendapatkan surel dari kenalannya di sebuah game. Melalui surel tersebut dia menanyakan apakah Remi mau memainkan sebuah game bernama Virtual Universe, mengingat kalau Remi sangat suka bermain game.
Awalnya Remi mengabaikan, namun pada akhirnya dia pun penasaran. Remi pun segera mengunduh dan menginstal game tersebuit melalui perangkat keras yang berbentuk seperti kacamata. Kemudian Remi pun memasuki dunia game tersebut.
Selamat datang di dunia yang baru, wahai petualang! Akulah Sang Sedih, semoga kita bisa bertemu kembali wahai Sang Pencari Kebenaran! Tiba-tiba muncul sebuah kalimat pembuka yang cukup aneh ketika Remi hendak login.
Setelah selesai membuat akun Remi pun segera memasuki dunia game tersebut. Akunnya dinamai Yakushin oleh Remi. Kemudian dia muncul di sebuah taman bermain anak-anak. Setelah mengikuti petunjuk cara bermain dan membaca penjelasannya, Yakushin pun mencoba membeli beberapa item. Dia membeli baju baru berupa celana jeans putih dan kaos putih, model rambut pendek lurus berwarna hitam, serta peninggi avatar.
Setelah dia selesai membeli yang dia butuhkan sesuai petunjuk dari temannya, Remi pun mencoba berkeliling. Saat itu cuaca sedang terik. Tiba-tiba ada terjadi sebuah kejadian yang membuat Yakushin bingung sekaligus panik. Tanpa sebab yang jelas tiba-tiba tubuhnya pun terbakar.
Dengan sangat panik Yakushin pun berlari mencari pertolongan namun tidak seorang pun yang membantu. Mereka semua hanya melihat dengan heran. Hingga masuklah dia ke dalam sebuah bangunan club. Ruangan tersebut sangat luas sehingga bisa memuat sofa panjang, arena dance dan panggung musik di dalamnya. Setelah memasuki ruangan tersebut api yang menyelimuti tubuh Yakushin pun perlahan menghilang. Akan tetapi kemunculan Yakushin membuat semua yang sana kaget melihatnya. Mereka pun segera menghampiri dan menolong Yakushin.
Yang pertama adalah seorang pemain dengan nama akun AoiHikari. Avatar-nya berwujud seorang gadis yang berambut hitam model short bob, iris mata biru layaknya air laut dan berkulit putih. Dia mengenakan kaos merah, jaket kulit hitam, celana jeans hitam dan syal merah di lehernya.
Yang kedua adalah seorang pemain dengan nama akun Bebe. Avatar-nya berwujud seorang gadis yang berambut pirang dengan model panjang lurus dengan poni lurus, iris mata berwarna biru tua dan berkulit putih. Dia mengenakan pakaian bergaya gothic lolita.
Yang ketiga adalah seorang pemain dengan nama akun Reiv. Avatar-nya berwujud seorang pria yang berambut emo dengan warna hitam, iris mata cokelat dan berkulit putih. Dia mengenakan kemeja berwarna hitam dan celana jeans hitam. Dia menggigit sebuah sebuah bunga mawar merah yang menjadi ciri khasnya dan terdapat sebuah pedang berjenis rapier yang tersarung dengan indah di pinggang kirinya.
Yang keempat adalah seorang pemain dengan nama akun Rindy. Avatar-nya berwujud seorang pria berambut emo dengan warna cokelat, iris mata berwarna biru dan berkulit putih. Dia mengenakan jaket kulit berwarna hitam dan celana jeans berwarna hitam.
Yang kelima adalah seorang pemain dengan nama akun NanaRose. Avatar-nya berwujud seorang gadis dengan rambut pendek lurus berwarna merah muda, iris mata berwarna merah dan berkulit putih. Dia mengenakan sebuah gaun berwarna merah muda dan terdapat hiasan rambut berbentuk mawar merah muda di kepalanya.
Yang terakhir adalah seorang pemain dengan akun Rizkie. Avatar-nya berbentuk seperti seorang pria berambut hitam dengan gaya spiky, iris mata berwarna biru tua dan berkulit putih. Dia mengenakan kaos putih dengan rompi hitam dan celana jeans biru. Dia adalah orang yang murah senyum dan terkesan ramah.
"Siapa kamu dan ada urusan apa kamu ke sini?" tanya Rin.
"Rin, jangan begitu! Tempat ini kan terbuka untuk umum," kata AoiHikari.
"Ya, maaf! Aku sedikit kaget karena tadi ku lihat tubuhnya sempat terbakar," jelas Rin.
"Maaf, aku enggak bermaksud ngagetin kalian! Aku juga enggak ngerti kenapa tiba-tiba tubuhku terbakar tadi," jawab Yakushin.
"Memang role kamu apa?" tanya Reiv.
"Role?" tanya Yakushin.
"Kamu enggak tahu? Role itu peran yang diberikan sama sistem untuk avatar kita. Biasanya role akan berpengaruh sama kemampuan spesial, gaya bertarung, bahkan kelemahan kita. Cara ngelihatnya coba kamu buka jendela kemampuan spesial kamu!" jelas Reiv.
Yakushin pun membuka jendela kemampuan spesialnya dan di sana tertulis Modern Vampire. Selain itu terdapat pohon kemampuan spesial dengan banyak cabang yang belum terbuka. Nama kemampuan spesial Yakushin secara keseluruhan adalah Blood Magic.
"Modern Vampire? Blood Magic?" tanya Yakushin.
"Jadi kamu itu seorang vampir ya? Enggak heran kalau tadi tubuhmu terbakar," kata Reiv.
"Untuk ngaktifin kemampuan spesial kamu harus ngumpulin EXP lawan monster atau menang bertarung lawan sesama pemain," jelas Reiv.
"Mungkin kamu masih bingung. Di game ini enggak ada sistem level, EXP yang kita dapat itu buat ningkatin kemampuan spesial kita," tambah Bebe.
"Buat ngaktifin kemampuan spesial lebih bagus kalau kamu sambil nyebutin namanya. Rizkie, tolong contohin!" kata Reiv.
"Fairy Art: Healing Light!" Rizkie pun menyebutkan nama kemampuan spesialnya sambil mengarahkan telapak tangan kanannya ke arah Yakushin. Seketika tubuh Yakushin yang awalnya penuh luka bakar pun pulih seperti sedia kala.
"Nanti malam kami mau berburu monster. Kalau kamu mau kamu bisa berpasangan sama Rizkie untuk berburu monster di sekitar area yang disebut Blackwoods. Sekalian untuk melatih kemampuan spesialmu," kata Reiv.
Yakushin pun menyetujui ajakan Reiv. Dia menambahkan Reiv dan yang lainnya ke dalam daftar pertemanan. Setelah itu dia pun logout dan menunggu sampai malam tiba.
Pada malam harinya Rizkie sudah menunggu di tempat yang dijanjikan. Mereka pun bersiap untuk melakukan perburuan. Dimulai dengan Rizkie yang mengajari Yakushin cara dasar bertarung. Rizkie cukup terkejut karena Yakushin bisa menumbuhkan cakar dan taring saat sedang mode bertarung.
Ketika Rizkie sedang memberikan pengarahan pada Yakushin, tiba-tiba muncul seorang pemain ke tempat itu. Pemain itu memiliki nama akun xxxUnitexxx. Avatar-nya berwujud seorang pria dengan rambut hitam pendek lurus, iris mata berwarna hitam dan berkulit putih. Dia mengenakan kaos lengan panjang berwarna hitam dan celana jeans hitam. Dia menghampiri Rizkie dan Yakushin.
"Ternyata kamu, Farel!" kata Rizkie.
"Denger-denger kalau Kak Rei nyuruh kamu buat ngelatih pemain baru, makanya aku ke sini," kata Farel.
"Oh iya! Shin, kenalin ini Farel!" Rizkie pun memperkenalkan mereka berdua.
"Yakushin!" Yakushin memperkenalkan diri dengan nama akunnya.
"Farel, salam kenal ya!" Farel juga memperkenalkan diri.
"Rel, kemarin Kak Bebe nyariin kamu loh!" kata Rizkie.
"Aduh, kayaknya aku enggak gabung sama yang lainnya dulu deh!" sahut Farel.
"Kamu takut Kak Bebe masih marah gara-gara hal itu ya?" tanya Rizkie.
"Bukan, bukan! Ada urusan lain yang harus ku kelarin," jawab Farel.
"Oh ya udah kalau gitu, nanti kusampaiin ke Kak Bebe. Nah, Shin! Area Blackwoods ini bukan hutan biasa, di sini banyak monster bernama bugbear. Sebenernya ini monster kelas menengah sih, tapi Kak Rei bilang ini supaya kamu langsung dapat banyak EXP," jelas Rizkie.
"Aku sih enggak masalah dengan itu," kata Yakushin.
Yakushin pun bersiap untuk bertarung. Tangannya mengeluarkan kuku-kuku tajam sehingga menjadi cakar dan taringnya pun tumbuh memanjang. Selain itu iris matanya yang tadinya berwarna cokelat kehitaman berubah menjadi merah. Pengelihatannya juga menjadi sangat tajam.
Dari kejauhan Yakushin melihat seekor bugbear. Monster itu berbentuk seperti campuran hobgoblin dan beruang dengan kulit yang berwarna kecokelatan. Makhluk itu membawa sebuah gada berduri sebagai senjatanya.
Tanpa basa-basi lagi Yakushin langsung melesat dengan sangat cepat ke arah monster itu. Dia mencabik-cabik monster itu dengan cakarnya dan menggigit leher monster itu. Rizkie dan Farel yang melihatnya pun tercengang, mereka seperti melihat dua monster yang sedang bertarung.
Tak lama setelah itu bugbear tersebut pun mati karena kehabisan darah dan mayatnya pun hancur menjadi serpihan cahaya. Tiba-tiba jendela kemampuan spesial Yakushin pun terbuka sendiri, pertanda kalau ada kemampuan yang sudah bisa diakses. Yakushin pun memilih untuk membuka sebuah kemampuan bernama Sword of Fresh Blood.
"Shin, awas! Bugbear biasanya mancing mangsanya dengan ngorbanin temannya sementara yang lain ngumpet!" Rizkie pun berteriak untuk memperingatkan Yakushin.
Dan benar saja, tiba-tiba sekawan bugbear pun muncul dan langsung mengerubungi Yakushin. Sementara itu Yakushin pun menyeringai dan bersiap untuk bertarung. Sehingga terjadilah pertarungan antara Yakushin dan para bugbear.
Yakushin pun terus bertarung melawan para bugbear. Rizkie dan Farel mencoba menolongnya namun mereka dihadang oleh para bugbear. Pada awalnya Yakushin masih unggul, namun karena jumlahnya bugbear yang terlalu banyak dia pun mulai kewalahan bahkan sedikit terluka.
"Blood Magic: Sword of Fresh Blood!" Yakushin pun mengaktifkan kemampuan spesialnya. Darah keluar dari sebuah luka di tangannya, kemudian darah tersebut menggumpal dan memadat membentuk sebuah pedang lengkung.
Dengan pedang yang tercipta dari darahnya sendiri, Yakushin pun menebas satu persatu bugbear di hadapannya. Para bugbear itu membalas dengan mengayunkan dan memukulkan gada mereka ke arah Yakushin, namun dengan sigap Yakushin bisa menghindarinya. Dalam beberapa menit saja Yakushin berhasil membantai semua bugbear di sana.
"Gila! Dia bantai semua bugbear itu sendirian!" kata Farel.
Tiba-tiba Yakushin pun terjatuh karena kelelahan. Rizkie dan Farel pun akhirnya membawa Yakushin ke tempat Reiv dan yang lainnya. Rizkie dan Farel menceritakan apa yang telah terjadi. Reiv pun tersenyum mendengarnya. Tak lama Yakushin pun terbangun.
"Jadi, kamu udah nguasain dasarnya sekarang ya? Bagus! Bagus! Selanjutnya kamu bakal dilatih sama Aoi. Tapi untuk sekarang kamu istirahat aja dulu!" kata Reiv.
Yakushin pun duduk di sebuah sofa sambil beristirahat. Tak disangka kalau dia akan semudah itu mengaktifkan kemampuan spesialnya. Namun dia agak khawatir karena dia baru saja mengenal mereka semua. Ditambah lagi orang yang akan melatihnya adalah Aoi, orang paling pendiam dan terkesan misterius di antara mereka. Di tengah lamunannya tiba-tiba Rin datang menghampirinya dan duduk di sebelahnya sambil meminumnya sebuah minuman kaleng.
"Hebat juga kamu, Bocah Vampir!" kata Rin.
"Ah, enggak juga!" kata Yakushin.
"Apa-apaan kamu ini? Mau merendah? Ngelawan kawanan bugbear sendirian itu bukan perkara sepele. Aku yang udah lama main aja perlu usaha ekstra buat ngalahin mereka," kata Rin.
"Aku enggak tahu kenapa, tapi yg jelas waktu itu kayak ada dorongan yang kuat buat mencabik-cabik mereka. Aku juga kaget, ternyata aku bisa bertarung dengan baik," kata Yakushin.
"Naluri vampir ya? Aku pernah ketemu beberapa pemain yang juga punya role vampir, tapi kebanyakan dari mereka akhirnya buat akun baru. Karena saat kamu jadi vampir kamu punya kelemahan sama sinar matahari dan relik suci. Enggak cuma itu, kamu juga kadang enggak bisa nahan hasrat kamu buat minum darah," jelas Rin.
"Ah, gitu ya? Sekarang aku ngerti," kata Yakushin.
"Kalau boleh ku kasih saran, mending kamu bikin akun baru terus balik lagi ke sini!" kata Rin.
"Aku bakalan tetap pakai akun ini, karena aku suka akun ini," kata Yakushin.
"Ya, terserah kamu aja! Tapi ingat ini, kalau kamu enggak bisa ngendaliin diri suatu saat nanti, kamu bakal kita buru! Kamu tahu Bebe pacarnya Rei? Role-nya adalah **D**emon Hunter dan vampir termasuk ke dalam sub kelas iblis," jelas Rin.
...****************...
Pada malam berikutnya Yakushin diajak oleh Aoi ke suatu tempat untuk latihan. Mereka ke sana dengan menaiki sebuah kapal pesiar. Namun tiba-tiba kapal pun berhenti di tengah laut. Secara tiba-tiba Aoi memegang tubuh Yakushin kemudian melemparnya ke laut. Setelah itu dia pun ikut terjun ke laut menyusul Yakushin.
Yakushin yang terkejut dengan tindakan Aoi lebih dikejutkan lagi dengan apa yang ada di dasar laut. Di sana terdapat reruntuhan kota kuno dan terdapat dua ekor naga laut yang tampaknya sedang bertarung. Perlahan tubuh Yakushin mendarat di kota kuno tersebut. Yakushin pun terheran-heran karena walaupun dia berada di dasar laut ternyata dia masih bisa bernapas dengan normal.
"Kamu kaget? Tempat ini punya karakteristik unik, kamu masih bisa bernapas dan ngomong dengan normal tapi pergerakanmu bakal sama kayak di bawah air. Makanya aku bawa kamu ke tempat ini buat latihan," jelas Aoi.
"Tempat apa ini?" tanya Yakushin.
"Selamat datang di Atlantis! Tempat ini adalah area yg ku beli dan ku desain berdasarkan mitos Kota Atlantis," jawab Aoi.
"Kita akan mulai pelatihannya sekarang juga, jadi kamu bersiaplah! Jangan sungkan buat keluarin semua kemampuan kamu! Karena kita akan bertarung dan saling bunuh. Kamu tenang aja! Karena kalau kamu terbunuh di game ini kamu enggak akan mati di dunia nyata kayak di film-film. Kamu masih bisa login lagi setelah kamu dipaksa logout sama sistem!" Aoi pun membuka jendela item dan menggunakan sebuah item berbentuk sebuah trisula panjang yang seperti terbuat dari kristal berwarna biru muda.
"Ocean God's Trait: Whirlpool Stab!" Aoi mengacungkan trisula itu kepada Yakushin dan secara tiba-tiba muncul beberapa pusaran air yang menusuk ke arah Yakushin sehingga membuatnya terluka.
"Blood Magic: Sword of Fresh Blood!" Yakushin langsung menggunakan kemampuan spesialnya untuk melawan Aoi.
Yakushin mencoba menebas Aoi dengan pedang yang terbuat dari darahnya. Sementara itu Aoi terus menyerangnya dengan tusukan pusaran air secara bertubi-tubi. Hal tersebut membuat Yakushin kesulitan untuk mendekati Aoi. Akhirnya Yakushin pun mati karena serangan tersebut yang terus-menerus mengenainya dan dipaksa logout oleh sistem.
Beberapa saat kemudian Yakushin pun login kembali dan bersiap menantang Aoi kembali. Namun lagi-lagi Aoi bisa dengan mudah membunuh Yakushin. Berulang kali dia mencoba untuk melawan Aoi dengan taktik yang berbeda, namun dia belum bisa mengalahkannya. Bahkan Aoi belum berpindah sedikitpun dari tempat dia berdiri. Walaupun begitu Yakushin terus bangkit dan tidak menyerah.
Ketika Yakushin sedang berpikir keras tentang strategi baru demi mengalahkan Aoi, tiba-tiba jendela kemampuan spesialnya terbuka. Yakushin pun bingung dengan apa yang telah terjadi. Namun dia tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Dia memilih membuka kemampuan spesialnya yang baru yang bernama Blood Shield.
"Blood Magic: Sword of Fresh Blood!" Setelah mengiris kedua pergelangan tangannya dengan kuku tajamnya, Yakushin langsung mengaktifkan salah satu kemampuan spesialnya kemudian maju untuk menyerang Aoi.
"Percuma! Ocean God's Trait: Whirlpool Stab!" Lagi-lagi Aoi mengeluarkan kemampuan spesialnya dan pusaran air kembali muncul untuk menusuk Yakushin.
"Aku udah tau pola serangan itu! Blood Magic: Blood Shield!" Yakushin pun mengaktifkan kemampuan spesial barunya. Dari pergelangan tangannya yang dia iris, keluar darah yang membentuk seperti pusaran yang melindunginya dari serangan yang dilancarkan oleh Aoi.
Dengan demikian Yakushin pun dengan mudahnya mendekati Aoi. Ketika hendak menebas Aoi dengan pedang darahnya, serangan tersebut ditahan oleh Aoi dengan trisulanya. Hal tersebut membuat Aoi harus mundur beberapa langkah untuk mengambil jarak aman. Pertarungan yang sengit pun terjadi di antara mereka berdua. Namun kali ini Yakushin mampu mengimbangi Aoi.
Akan tetapi ketika mereka berdua sedang fokus bertarung, ada suatu kejadian yang mengejutkan. Tiba-tiba Yakushin dipaksa logout oleh sistem. Aoi pun bertanya-tanya kenapa hal itu bisa terjadi, namun dia langsung menyadari sesuatu. Setelah itu Yakushin pun kembali login dengan penuh keheranan.
"Tadi kenapa? Kok aku dipaksa logout sama sistem?" tanya Yakushin.
"Kamu terlalu banyak gunain kemampuan spesial kamu. Ingat! Kemampuan spesial kamu itu tergantung sama darah kamu. Semakin sering digunain maka semakin sedikit juga jumlah darahmu. Itu yg bikin kamu mendadak mati tadi," jelas Aoi.
"Kayaknya kalian berdua sedang bersenang-senang! Boleh aku ikut?" Tiba-tiba terdengar suara dari salah satu sudut tempat itu.
Suara tersebut berasal dari seorang pemain yang tidak mereka kenal sebelum. Pemain itu memiliki nama akun Dominique. Avatar-nya berwujud seorang pria berambut oranye dengan gaya emo, iris mata berwarna merah dan berkulit putih. Dia mengenakan kaos merah dengan rompi oranye dan sebuah celana berwarna oranye dengan pola api berwarna merah.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!