Setelah sesi wawancara selesai, mereka berempat pun diterima bergabung oleh Cherryl. Namun sebelum mereka mulai bekerja, mereka harus menjalani pelatihan terlebih dahulu. Oleh sebab itu Cherryl telah menyiapkan dua orang pelatih terbaik untuk mereka berempat. Mereka berdua adalah maid senior di divisi maid cafe milik Cherryl.
Yang pertama adalah seorang pemain bernama Meide. Avatar-nya berwujud seorang wanita cantik berambut pirang dengan gaya rambut twintails, berkulit putih cerah dan iris mata berwarna merah dengan penutup mata di sebelah mata kanannya. Dia mengenakan seragam maid dengan rok pendek.
Yang kedua adalah seorang pemain bernama Zenith. Avatar-nya berwujud seorang wanita cantik berambut merah muda panjang lurus, berkulit putih cerah dan iris mata berwarna cokelat. Dia juga mengenakan seragam maid dengan rok pendek.
"Kalian Rei, Rin, Miko dan Yaku ya? Kenalin, aku Meide yang bakalan jadi mentor kalian dalam memasak!" Meide pun memperkenalkan dirinya.
"Namaku Zenith! Aku yang bakal ngajarin kalian gimana caranya melayani tamu!" Zenith pun juga memperkenalkan diri.
"Apa kita udah bisa mulai sekarang?" tanya Meide.
"Tunggu dulu! Masih ada satu orang lagi!" kata Cherryl.
Tiba-tiba datanglah seorang pemain bernama Yukimura. Avatar-nya berwujud seorang pemuda berambut hitam pendek dengan poni ke arah kiri, berkulit putih dan iris mata berwarna biru. Dia mengenakan sebuah yukata hitam dan terdapat sebuah pedang berjenis katana di pinggangnya.
"Maaf! Aku terlambat!" kata Yukimura.
"Juki! Berani-beraninya kamu datang terlambat di hari pertamamu!" Kata Meide sambil tersenyum dan menahan kesal.
"Karena semuanya udah kumpul, ayo kita mulai!" kata Zenith.
Akhirnya pelatihan mereka pun dimulai. Mereka diajari berbagai macam resep dan cara melayani tamu. Tak disangka ternyata mereka dapat mengikuti materi pelatihan dengan baik. Namun ada satu kendala yang sangat menggangu terutama bagi Yakushin.
"Ah, lagi-lagi enggak ada rasanya!" keluh Yakushin.
"Ada apa, Yaku?" tanya Meide.
"Aku udah coba berkali-kali ngikutin resep milkshake ini, tapi kok rasanya jadi enggak ada!" kata Yakushin.
"Mana sini kucoba!" Meide pun mencicipi milkshake yang dibuat oleh Yakushin.
"Lah enak gini! Kok kamu bilang enggak ada rasa?" tanya Meide.
"Ah! Mohon maaf, aku lupa ngasih tahu kalau teman kami ini punya role vampir," kata Reiv.
"Pantes aja kamu enggak bisa ngerasain apa-apa! Jadi gimana Bu Bos?" tanya Meide.
"Enggak apa-apa! Biarin aja dia gabung! Urusan nyicipin dia masih bisa minta bantuan temennya," jawab Cherryl.
Saat mereka sibuk latihan, datanglah seorang pemain bernama Kirie. Avatar-nya berwujud seorang gadis gyaru berambut ginger panjang bergelombang, berkulit putih cerah dan iris mata berwarna merah. Dia mengenakan seragam sekolah dengan jaket merah muda yang diikatkan pada pinggangnya, dia juga mengenakan sepasang kaos kaki longgar berwarna putih yang menjadi ciri khas seorang gyaru.
"Wah, ada apa nih?! Kayaknya seru!" kata Kirie.
"Kita lagi ngajarin anak-anak baru! Tumben kamu ke sini!" kata Cherryl.
"Aku penasaran aja sih! Gimana latihannya?" tanya Kirie.
"Lancar-lancar aja sih. Mereka cepet belajar," kata Meide.
"Kalau gitu gimana kalau kita tes?! Siapa di antara kalian yang berani ngelayanin aku? Kalau berhasil nanti ku kasih credit, tapi kalau gagal aku enggak segan-segan buat templokin piring ke muka kalian! Aku ini lumayan galak loh kalau masalah pelayanan!" Kata Kirie menantang mereka berlima.
"Biar saya saja yang maju!" Yakushin pun maju dengan penuh percaya diri.
"Hee! Ternyata kamu lumayan berani juga ya!" kata Kirie.
"Baiklah, Nona! Biar saya antarkan anda ke meja anda!" Yakushin pun mengantarkan Kirie ke mejanya, sementara semuanya melihat dengan penuh rasa tegang.
"Baik, Nona! Silakan, mau pesan apa?" Tanya Yakushin sambil memberikan buku menu.
"Aku pesan cake sama teh! Tapi jenisnya terserah kamu. Pokoknya harus enak!" kata Kirie.
"Baiklah! Tunggu sebentar, Nona!" kata Yakushin.
Yakushin pun membuat sebuah cake cokelat lalu mengirisnya menjadi sepotong dan menaruhnya di sebuah piring ceper. Kemudian dia membuat secangkir teh hitam tanpa gula. Setelah itu dia pun menyajikannya di meja Kirie. Semua yang melihatnya tampak tegang karena menu yang disajikan oleh Yakushin sangat biasa. Namun tak disangka, Kirie pun makan dengan lahap, bahkan dia minta tambah sepotong kue lagi.
"Wah gila! Ini sempurna banget! Pilihanmu tentang minumannya juga tepat!" puji Kirie.
"Terima kasih atasan pujiannya, Nona! Tapi menurut saya itu adalah hal dasar. Saat kita memakan kudapan manis, maka yang paling cocok adalah minuman dengan rasa yang agak pahit, begitu juga sebaliknya," kata Yakushin.
"Bener banget! Ternyata kamu jago juga ya!" kata Kirie.
Sesuai janji, Kirie pun langsung memberikan credit sejumlah 500 credit pada Yakushin. Semuanya pun bisa bernapas dengan lega. Mereka tidak menyangka kalau Yakushin yang masih dalam pelatihan bisa semahir itu.
"Kalau gitu karena sekarang kalian berlima udah resmi gabung ke sini, aku anggap kalian semua keluarga!" Kata Meide sambil membuka jendela pengaturan dan tiba-tiba muncul pesan pemberitahuan di jendela pesan mereka berlima. Isi pesan tersebut adalah permintaan konfirmasi untuk menambahkan Meide sebagai ibu mereka.
"Ini apaan?" tanya Yakushin.
"Kamu belum tahu? Ini namanya Family System, kita bisa nambahin pemain lain sebagai anak atau orang tua kita, bahkan kakak atau adik," jelas Meide.
"Efeknya apa?" tanya Yukimura.
"Enggak ada! Cuma nambahin gitu aja," jawab Meide.
"Ah, kukira ada efek tambahan!" kata Yukimura.
Tiba-tiba datanglah seorang pemain bernama Dheikimazu. Avatar-nya berwujud seorang pria kekar berambut putih panjang, berkulit putih cerah, iris mata berwarna merah dan terdapat sepasang tanduk di dahinya. Dia mengenakan pakaian seperti seorang biksu berwarna abu-abu dan terdapat dua bola api biru yang melayang di sekitarnya.
"Kayaknya kalian lagi ngelakuin sesuatu yang menyenangkan! Boleh aku ikut?" tanya Dheikimazu.
"Papa! Tentu aja, justru kami seneng banget kalau Papa mau gabung!" kata Meide.
"Sip deh!" kata Dheikimazu.
"Kenalin, ini Dheikimazu! Dia ini orang tuaku di VU." Meide pun memperkenalkan Dheikimazu pada mereka berlima.
"Jadi dia ini kakek kita?" tanya Yakushin.
"Hey bocah! Beraninya kamu panggil aku kakek!" kata Dheikimazu.
"Maaf, Papa! Mereka ini sekarang udah jadi anak-anakku!" jelas Meide.
"Oh gitu!" kata Dheikimazu.
Akhirnya Dheikimazu pun juga ikut bergabung setelah dites. Mereka berenam diberikan seragam butler oleh Cherryl. Mereka terlihat sangat tampan ketika mengenakan seragam tersebut. Namun ada satu hal kecil yang membuat Cherryl gelisah.
"Hmm! Ini udah bagus sih! Tapi kayaknya nanggung banget!" kata Cherryl.
"Ada apa?" tanya Meide.
"Kalau berenam aku ngerasa ada yang janggal! Paling enggak kita harus cari satu orang lagi!" kata Cherryl.
"Gimana kalau aku juga ikut gabung?!" kata Kirie.
"Kirie, aku tahu kemampuanmu! Tapi kamu tahu kan kalau konsep cafe baru ini butler cafe?" tanya Cherryl.
"Itu sih enggak masalah! Coba kasih aku seragam yang sama kayak mereka!" jawab Kirie.
Cherryl pun memberikan seragam butler yang sama dengan mereka berenam pada Kirie. Kirie pun membuka jendela item-nya. Pertama dia mengganti rambutnya dengan rambut pendek lurus berwarna ginger. Setelah itu dia pun mengganti bajunya dengan seragam butler yang telah diberikan. Kemudian dengan sebuah item khusus dia mengubah namanya menjadi Kuro.
"Wah! Dia berubah jadi cowok ganteng!" kata Meide.
"Gimana? Keren kan?" tanya Kirie.
"Ok! Kalau gitu kamu boleh gabung!" kata Cherryl.
"Berarti sekarang tinggal sentuhan terakhir!" kata Meide.
Meide pun logout dari game dan setelah beberapa menit datanglah seorang pemain bernama Teru. Avatar-nya berwujud seorang pria tampan berambut hitam yang disisir rapi, berkulit putih, iris mata berwarna biru dan mengenakan sebuah kacamata. Dia juga mengenakan seragam butler yang sama dengan mereka.
"Maaf ngebuat kalian nunggu lama!" kata Teru.
"Kamu siapa?!" tanya Kirie.
"Ini aku loh! Meide!" jawab Teru.
Ternyata Teru yang di hadapan mereka tidak lain adalah Meide. Mereka semua kecuali Cherryl dan Zenith pun terkejut ketika mengetahuinya. Ternyata Meide sudah membuat akun cadangan.
"Apa kamu juga bakalan jadi butler juga?" tanya Kirie.
"Tentu enggak! Aku yang bakalan jadi manajer kalian!" jawab Teru.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments